"Jangan pergi kemanapun! Tetep Disini. Tidur sama gw!" Lirih Dita saat Taeyong hendak pergiIa takut
Ia khawatirBukan karna apa yang dialaminya melainkan rasa bersalah dari Taeyong yang ia khawatirkan,ia tidak mau kejadian lalu kembali terulang, sungguh.
Sejak dulu sebisa mungkin Dita untuk tidak membuatnya dirundung rasa bersalah ,sebisa mungkin ia tidak bertindak semaunya karna Dita tahu Taeyong selalu melakukan hal gila yang bahkan dengan bodohnya rela smpai menyakiti dirinya sendiri dan Dita tidak mau itu terjadi, bahkan saat dimobil tadi ia terus terisak dan berucap jika ia tidak apa-apa dan Taeyong hanya diam dengan terus mendekapnya erat.
Mendengar itu Taeyong dengan pelan melepas cengkraman Dita yang begitu erat
"Dit..""GW BILANG ENGGAK YA ENGGAK" Bentaknya dengan amarah
Dita menarik Taeyong pelan untuk tidur disampingnya ,sungguh dirinya takut, ia mendekap Taeyong erat ,bahkan Dita dapat melihat tatapan Taeyong yang benar-benar kosong sekarang.
"Gw gagal dit, gw ga-gal" Lirihnya terisak diceruk leher Dita
"Gw gapapa tii..jangan kayak gini" ucap Dita lirih
Sungguh ia tidak bisa melihat Taeyong menjadi seperti iniTaeyong melepas Dita kasar dan menjambak rambutnya sendiri, bayangan dulu kembali mengingatkannya, melihat Taeyong yang seperti akan mengamuk Dita kembali mendekapnya pelan menenangkannya.
Taeyong mengusap pipi Dita pelan, ia mendengar semua kejadiannya yang Dita ceritakan dengan Detail termasuk pelecehannya tadi, meskipun Dita bilang belum. tetap saja pria itu sudah memeluknya dan melakukan hal yang tak senonoh.
Taeyong membelalakan matanya saat Dita mencium bibirnya dengan tenang, Taeyong ingin protes namun Dita langsung menariknya kuat ,ia melampiaskan kegundahannya disana, dan perlahan Taeyong menikmatinya keduanya larut sekarang ,Taeyong memperdalam ciumannya mencari ketenangan disana ,tangannya menarik pinggang Dita posesif, perlahan bibirnya turun keleher dan disaat itu lah dia langsung sadar.
"Tidur dit.." Ucapnya pelan mendekap Dita erat
"Jangan pergi!"
"Gak akan"
🐨
Dita menggeliat dalam tidurnya tangan mungilnya berusaha meraba sekitarnya ,namun kosong. Matanya terbuka sempurna mencari sosok yang ia cari, ia bernafas lega saat melihat Taeyong kini ada di balkon kamarnya.
Matanya pun beralih menatap kearah dinding.
"IHH TIWAY KOK GAK BANGUNIN DIDIT SIH! TUH LIAT UDAH JAM BERAPA YAAMPUN!" Teriaknya heboh membuat Taeyong berjengit kaget"Berisiknyaaa.." Ucap Tiway yang langsung berjalan kearah kasur dan memeluk perut Dita erat
"Ihh awass ihh.. Dits mau siap-siap ke kampus.. Tiyong juga ngapain sih belum siap-siap! Bukannya bangunin dits jga!!" Gerutunya
Taeyong gemas sendiri mendengar Dita yang selalu mengganti-ganti panggilannya sesuka hati
Dalam sekali tarikan Dita sudah kembali tidur disamping Taeyong ,dipinggir kasur."Lo tuh ya! Bisa-bisanya setelah kejadian kayak kemaren masih mikirin kuliah.. Udah lah bolos aja" Ucap Taeyong
Bibir Taeyong dengan cepat dirauk oleh tangan Dita
"Ngapa gak dirauk sama bibir aja si" Dengus Taeyong yang somtak membuat Dita malu dan bersembunyi didada bidangnya membuat Taeyong mendekap gemas
"Ihh Tiyoongg! Percaya dehh semalam itu bukan dits yang cium ,tapi arwah yang ditubuh didit"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE (REVISI)
Fanfiction"YAA.. KAMCAGIA" "HAIS YAKK!" "Taeyong-ah umurmu itu sudah Tua, berhenti masuk kekamarku sembarangan begini!! aku ini sudah gadis sekarang!" Taeyong yang datang dari arah balkon sontak mencondongkan wajahnya didepan Dita dengan sedikit membungkuk "...