Dita menatap datar semua orang yang ada disana, sambil memakan ice cream nya ia berlindung dibalik tangan kekar Taeyong."Eh ada bocil"
"Eh ada om idoy" Jawab Dita membuat Doy melotot tak terima
Tawa mereka pecah saat itu juga
"Baby aku abis dari mana?"
Jungwoo yang tiba-tiba muncul dekat dengan DitaDita melengkungkan bibirnya kebawah dan menatap Taeyong seolah mengadu
"Kenapa?" Tanya Taeyong bingung
"Mulutnya bau" Rengeknya
Sontak Jungwoo mendelik tak terima"Akit ati abang dek" Ucapnya mendrama
"Yong ,gw denger jessica masuk rumah sakit jiwa? Lo apain?" Haechan bertanya
Taeyong melotot kearah haechan tak lama ia merasa genggaman Dita lepas saat itu juga
"Ah.. Itu.." Taeyong gelagapan saat itu juga begitu melihat tatapan Dita yang berubah datar kearahnya
Dan setelahnya teman-temannya pergi meninggalkan keduanya.
"Kan aku udah bilang Tii" ucapnya memelas membuat Taeyong mengalihkn tatapannya
"Gabisa dii.. Siapapun itu harus nerima konsekuensinya!" Ucap Taeyong dengan raut marah namun menatap lain
Dita menghela nafasnya dan pandangannya tak sengaja menangkap Irene, gadis cantik yang kemaren menolongnya.
"Emm.. Haii" Sapa Dita gemas membuat Taeyong yang disebelahnya tersenyum kecil sambil menunduk
Irene menghentikan langkahnya dan menatap heran setelahnya ia terkekeh kecil namun tetap masih terlihat wajah cueknya
"Haii"
"Emm.. Siapa namanya" Bisik Dita pada Taeyong baru saja Taeyong mau menjawab Irene sudah bersuara lebih dulu.
"Lo gak kenal gw??" Tanyanya syok
"Jangan bilang lo juga bahkan gak nganggep gw hidup selama ini dikelas??"
"Kita satu fakultas?" Tanya Dita justru syok
"Astagaaa" Ucap Irene tak percaya membuat Dita cemberut
"Irene" Ucapnya kesal sembari mengulurkan tangan, Dita sempat menoleh takut pada Taeyong
"Gw gak gigit!" Ucap Irene sarkas
Dita kembali menatap irene intens, secara wajah Irene emang ngeselin juteknya tapi entah kenapa Dita justru merasa ketulusan dan keamanan didekat dia.
"Dita" Jawabnya menerima uluran sembari tertawa gemas
"Dah tau"
Tiba-tiba Dita menggandeng tangan Irene dan melepas Taeyong begitu saja.
"Eh apa-apaan?!" Sungut Taeyong
"Iren mau ya jadi temen didit" Ucapnya antusias
"Irene oy bukan iren" Kesalnya
"Iya iren" Irene menoleh kesal namun setelahnya dia berdehem
"Emm makasiih ya udah nolongin didit kemaren" Ucapnya
"Dihh.. Dah ah gw mau masuk" Ucapnya
"Ihh Ty kok iren gitu sih" Sungut Dita
"Irene itu orangnya gengsian, jadi dia rada malu aja kalo ada orang bilang makasih ke Dia, karna dia nganggepnya dia bahkan gak sebaik itu dimata orang lain" Jelas Taeyong
"Tapi buat dits iren baik kok" ucapnya polos
"Ya ,lo memang beda dari pemikiran banyak orang ,gak salah selama ini lo juga jadi satu-satunya orang yang dipeduliin sama Irene"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE (REVISI)
Fanfiction"YAA.. KAMCAGIA" "HAIS YAKK!" "Taeyong-ah umurmu itu sudah Tua, berhenti masuk kekamarku sembarangan begini!! aku ini sudah gadis sekarang!" Taeyong yang datang dari arah balkon sontak mencondongkan wajahnya didepan Dita dengan sedikit membungkuk "...