1

48 9 3
                                    

Rasanya tuh manis tapi ada sakit sakitnya gitu

_Araden Seto_

Memperjuangkan hak milik orang lain.

************

Ketiga cowok itu mengeleng saat melihat temannya yang sedang patah hati. Sudah berkali kali Araden mengarahkan bola kedalam Ring tapi selalu gagal.

"Sampe lebaran monyet, tuh bola gak akan bisa masuk ring kalo lu emosian Mulu Raden." Sena menyuarakan rasa dongkolnya

Dia heran dengan Bara dam Zaidan yang hanya duduk menikmati kegalauan temanya.

"Biarin aja Sen. Si yang mulia lagi galau." Ucap Zaidan

"Diem." Pungkas Araden lalu menghampiri ketiga temanya.

"Lu semua gak tau gimana sakitnya kita berjuang tapi buat hak orang lain."

"Ya gak papa donk. Nanti lu dapet pahala." Ucap Bara

"Iya sih tapi rasanya kaya ada sakit sakitnya gitu."

Mereka bertiga terbahak. Araden ini memang terkenal cool. Tapi siapa sangka dia jadi menye-menye gini gara gara patah hati.

"Fans lu kan banyak tinggal milih aja mana yang cocok."

"Lu kira baju. Gak lah mereka semua tuh fanatik banget lu lupa Giman sikap mereka?" Araden mendengus.

Mereka ingat bahkan sampai sekarang kefanatikan fans Araden semakin meningkat.

Dari coklat yang sering menghiasi tas, kolong meja, loker. Bahkan ada beberapa yang memberi cap cake, kado sepatu yang sedang ngetren. Jam tangan branded. Parfum dan baju.

Semua hal itu setiap hari mengisi penuh setiap tempat itu.

Dan seperti biasa dia akan memberiakan semua itu pada ketiga sahabat nya. Mereka fikir dia tak mampu untuk membeli semua itu.

Ingat baik baik. Araden Seto. Keturan bungsu dari Arseto Kusuma. Pemilik tambang batu bara dan perusahaan Real Estat.

Di tambah lagi butik ibunya yang sudah terkenal dengan berbagai berand dari manca negara.

Dan jangan lupa kakaknya yang memiliki tokoh kecantikan yang biasa di kunjungi kalangan orang berada.

So bisa di pastikan. Kalo kalian jadian sama Araden hidup kalian bakal terjamin tujuh turunan.

"Terus rencana lu gimana?"

"Gak tau."

"Lu harus tunjukin sama Sahara kalo lu juga bisa cari yang lain."

Bara menoyor kepala Zaiden

"Gimana sih. Ya Sahara mana cemburu lah. Dia kan cuman anggap Raden kakak doang gak lebih."

"Gak usah di perjelas cumi." Sungut Araden

"Peces." Bara mengacungkan kedua jarinya

"Bener juga sih kata Bara. Siapa tau kan kalo lu pacaran sama yang lain Sahara bakal nyadar kalo dia tuh suka sama lu." jelas Sena

"Emang iya." Ucap Araden ragu.

Cowok itu melihat jelas betapa bahagianya Sahara bersama pacar nya.

Seumur umur dirinya tak pernah merasa se tak berguna seperti ini. Dia tak bisa menjaga apa yang harusnya jadi milik Nya.

"Gini aja. Gue kenalin lu sama temen pacar gue." Saran Bara

"Pacar lu yang mana Bar?" Tanya Sena

"Zala Sen. Lu pikir pacar gu yang mana lagi." Kesalnya

ARADEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang