P2 -Hujan

30 8 6
                                    

Jangan lupa Vote ya guys!

-------

Bel Istirahat pun tiba. "Oh ya, sel. Kenalin ini Maudy. " Ucap Dara memperkenalkan mereka.

"Maudy. "

"Misel. "

"Yaudah yuk, kita ke kantin. " Ajak Dara

Sesampainya di kantin. "Eh Dara. " Ucap Devan sambil bergabung dengan tempat duduk Maudy, Misel, dan Dara. Mereka sedang makan bakso.

"Apa!!"

"Santai dong, gue kesini mau kenalan sama dia." Ucap Devan yang duduk disebelah Misel dan meliriknya.

"Ihhh! Dasar playboy lho!" Ucap Dara yang berada di depan Devan.

"Apaan sih berisik banget burung Dara. " Ucap Kesal Devan.

"Ihhh, Devan. Gue bukan burung Dara. Gue manusia!" Ucap Dara dengan kesal.

"Dar!Van!" Ujar Maudy memberhentikan pertengkaran kecil antara Dara dan Devan.

"Jangan suka marahan, nanti jadi cinta. " Ucap Maudy.

"Ih, ogah banget sama nih orang. " Ucap Dara.

"Gue yang ogah kali. " Ucap Devan.

"Aku permisi ke toilet dulu ya" Bisik Misel, kepada Maudy. "Iya"

"Eh, mau kemana?" Ucap Devan.

"Udah, sana lo! ganggu aja!" Usir Dara kepada Devan. Devan pun akhirnya pergi dan gabung bersama teman-temannya di meja kantin paling pojok, ada Giorgino, Araaf, Abyan, Liam, dan dirinya.

"Tadi siapa?" Ucap Araaf bertanya pada Devan.

"Dara?"

"Bukan."

"Maudy?" Tebak Devan

"Bukan!"

"Jangan pura-pura ga tau lo! "  Ucap Araaf.

"Kenapa emang? Lo suka!!?? Gak- gak bisa! Itu udah jadi gebetan gue! Awas kalau berani. "

"Itu namanya Misel, raaf. " Ucap Liam, memberitahu Araaf.

"Dia anak baru di kelas gue. " Ucap Liam

"Oh." Jawab Araaf dengan biasa.

******

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid bergegas pulang. Misel sedang merapihkan bukunya untuk dimasukan kedalam tas coklatnya. "Sel, gue duluan ya. " Ucap Maudy dan Dara.

"Iya, take care ya. See you. "

"Bye Sel. " Ucap Dara keluar dari kelas bersama Maudy.

Misel sedang berjalan menuju gerbang. Ia menunggu kakak nya. "Udah jam segini,mendung pula. Jadi kangen Bandung?!"

Hari ini cuaca agak mendung. Hujan rintik-rintik pun mulai jatuh satu per satu. "Hujan. " Ucap Misel sambil mengulurkan tangan nya.

Hujan deras, itulah yang terjadi. Misel kedinginan. Ia butuh penghangat. "Dingin banget. " Ucap Misel sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Nungguin siapa?" Ucap seorang laki-laki yang baru saja datang dari arah kiri nya.

"Jemputan. " Jawab Misel

"Dingin?"

"Lumayan. "

laki-laki tersebut memberikan jaket yang ada ditangan nya ke Misel.

GIORGINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang