3.

6 3 0
                                    

keesokan harinya setelah ayara tau semua kebenaran tentang awan, ayara mulai menjauh dari awan. ayara menjauh bukan karena sifat buruk awan tetapi karena wanita yang saat ini sedang bersama awan. jujur ayara masih tertarik dengan awan tetapi kenyataan yang membuat dia harus menjauh.
Setiap hari ayara sering melihat awan melintas didepan nya, melintas di setiap lorong kelas, melihat senyum manis awan, melihat awan bercanda bersama temannya, melihat awan sedang duduk di kantin dan melihat awan sedang bermain bola di lapangan. tidak dipungkiri juga ayara juga sering melihat awan bersama lidya, dia melihat awan bergandengan tangan, bercanda, bermesraan dengan lidya.

Walapun ada sedikit rasa sakit tetapi itu tidak masalah bagi ayara, karena memang sebelumnya mereka sama sekali tidak pernah dekat. itu semua karena kehendak ayara sendiri ingin mengenal jauh awan seperti apa jadi ini semua bukanlah salah awan.

satu hari ada hal yang membuat ayara harus pergi ke kelas divya, apa lagi kalo bukan karena tugas. setelah mengumpulkan sedikit keberanian akhirnya ayara berjalanan menuju kelas divya. sesampainya dihadapan pintu dan saat ayara ingin masuk ke kelas seketika ayara tiba tiba terdiam melihat ada sosok yang bediri tepat didepan nya, setelah sekian lama baru kali ini dia bisa sedekat itu dengan laki laki yang bernama awan. setelah menatap sedikit lama mata awan, ayara hanya bisa terdiam melihat bola mata awan yang sangat indah dan dia bisa merasakan sedikit rasa nyaman ketika berada dekat dengan awan. sampai akhirnya ayara baru tersadar dan terkejut sehingga menjatuhkan buku yang berada ditangan nya itu.

Awan : eh lo gapapa?
Ayara : eh anun, gggapapa ini tadi gue tiba tiba ...tttangan gue keram makanya jatuhhh. (ucap ayara dengan nada yang sangat terbata bata)
Awan : udah sini gue bantu kumpulin, lo berdiri aja sana. (ucap awan yang langsung tunduk mengambil semua buku yang berserakan didepan pintu)

melihat itu ayara langsung berdiri dan terdiam, dia sama sekali tidak berani bicara didepan awan. ketakutan terbesarnya bertemu awan akhirnya terjadi juga, entah perasaan apa didalam hati ayara entah senang , kesal, malu semuanya campur aduk disitu.

Awan : Nih buku lo udah semua kan gaada lagi yang ketinggalan, lain kali hati hati. oh iya gue juga minta maaf tadi ga liat liat jalan.

disana ayara hanya menjawab singkat yaitu "makasih" lalu meninggalkan awan begitu saja, perasaan nya sudah tidak keruan, yang tadinya dia ingin menanyakan tugas kepada divya akhirnya dia berbalik arah ke kelas nya kembali. walapun percakapan pertamanya dengan awan begitu singkat tetapi itu sangat membekas di pikirannya.

Semenjak kejadian itu ayara tidak pernah lagi berniat untuk berkunjung ke kelas divya. dari situ ayara mulai menjalin kehidupan seperti biasanya, dia mulai melupakan sosok awan di hidupnya, dengan tidak sering berkunjung ke kelas vidya. ayara hanya sering menghabiskan waktu bersama geya dikelas nya sendiri.

Karena sering menghabiskan waktu dikelas, saat itu juga ayara mulai dekat dengan teman dikelas yang bernama Atha, yaa dulu waktu kelas tujuh ayara pernah sekelas dengan atha dan juga mereka sering bertemu saat ada olimpiade sekolah karena mereka berdua harus mewakili sekolah, tetapi mereka berdua hanya saling mengenal tidak pernah saling berbicara.

—————————————————————————
(Ayara dan Atha adalah murid unggulan disekolah, mereka berdua sering mendapatkan nilai tinggi, prestasi yang mereka peroleh sangatlah banyak, karena prestasi itu ayara dan atha sering disuruh oleh guru mengikuti lomba lomba olimpiade yang diadakan untuk mewakili sekolah, dan mereka berdua selalu berhasil membawa piala kemenangan saat selesai lomba)

semenjak ayara memutuskan untuk menjauh dan tidak mau mengenal awan lebih jauh, akhirnya ayara menghabiskan waktu dikelas bersama geya dan teman-temannya yang lain. karena ayara tidak mau berkunjung ke kelas vidya lagi dengan alasan takut bertemu awan lagi akhirnya ayara memutuskan untuk menanyakan pelajaran yang sedikit dia tidak mengerti kepada atha. disitu atha menjelaskan semua pelajaran yang ayara tidak mengerti.

itu yang membuat ayara dan atha semakin dekat, mereka juga sering pergi ke perpustakaan berdua untuk mengerjakan tugas ataupun membaca materi bersama. geya yang sering melihat kedekatan mereka berdua itu sangatlah senang karena dari awal geya sangat suka jika atha mendekati sahabatnya itu. bukan karena apa tetapi orang yang dekat dengan sahabatnya itu adalah orang yang diincar para wanita disekolah bukan hanya pintar dan berwawasan luas, tetapi juga karena atha memiliki pesona yang manis, disekolah sendiri atha adalah ketua osis. itulah yang menyebabkan atha populer disekolah.

semakin kesini ayara melewati hari-harinya seperti biasa, tidak ada lagi perasaan yang membuat dia penasaran dengan awan. disini ayara lebih memfokuskan dirinya pada pelajaran karena ulangan kenaikan kelas akan tiba. dan disini juga ayara sudah tidak pernah memikirkan tentang awan lagi. bahkan mungkin bayangan sosok awan telah hilang dihidupnya.

bulan demi bulan berlalu pada akhirnya ulangan kenaikan kelas dimulai, selama satu minggu ayara beserta teman temannya harus melewati ulangan harian tersebut. dan pada akhirnya mereka berhasil melawati itu semua. Hasil nilai rapor pun sudah keluar, dan ya sudah pasti nilai ayara tertinggi dikelas dan disusul oleh nilai atha. ayara sangat senang disana karena berhasil menjadi juara untuk kesekian kalinya. dan dari situ ayara dan teman-temannya dinyatakan naik ke kelas 3.

Bersambung...

AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang