4.

3 3 0
                                    

Setelah nilai rapor dibagikan, pihak sekolah pasti mengadakan libur yang panjang. disitu ayara menggunakan kesempatan tersebut untuk menikmati waktunya dirumah bersama keluarganya yaitu ayah dan ibunya, sesekali dia juga pergi keluar untuk jalan jalan bersama teman-temannya. terkadang juga ayara menghabiskan waktunya untuk belajar, karena ayara sangat suka sekali dengan belajar.

———————————————————————

setelah satu bulan dirumah karena libur kenaikan kelas, akhirnya besok ayara mulai masuk kembali untuk bersekolah. tidak disangka sangka bahwa ayara sekarang sudah berada dikelas tiga. kalau dipikir kembali waktu dia hanya sebentar untuk menikmati masa putih biru ini, karena sebentar lagi ayara akan lulus dan melanjutkan pelajaran ke tahap yang lebih atas yaitu SMA.

(hari minggu pagi dan ayara sedang berada dirumah bersama ayah dan ibunya)

"ayara, mulai besok sudah kembali sekolah kan?" ucap ibu ayara sambil menyiapkan sarapan di meja makan.

"iya bu ayara besok udah sekolah" ucap ayara

"oh iya yah, ayara kemaren jadi juara lagi dikelas. ibu bangga banget punya anak kaya ayara, selain dia cantik ternyata anak ibu ini sangatlah pintar" ucap ibu ayara yang sedang memujinya, disitu ayara hanya terkekeh malu.

"iya bu, ayah juga sudah liat nilai rapor ayara dan nilai nya sangat memuaskan, ayah juga sangat bangga memiliki putri cantik dan pintar seperti ayara" ucap ayah ayara yang langsung memeluk putri kesayangan yang berada disampingnya itu.

ayara hanya bisa tersenyum malu. dipipinya sudah tercetak jelas rona merah. orang tuanya selalu memuji ayara setiap hari, bukan hanya saat ayara berhasil mendapatkan juara, tetepi ketika ayara gagal orang tuanya tetap mendukung ayara. bagi mereka kegagalan ayara itu tidak masalah, selagi itu tidak membuat putrinya sedih ayah dan ibunya akan tetap akan mendukung. mereka berdua selalu menghargai setiap kegagalan ayara karena mereka tau walapun gagal setidaknya ayara sudah berjuang sekeras mengkin demi mendapatkan juara.

"okee karena ayara udah buat ayah bangga lagi kali ini, bagaimana kalo harini ini ayara ikut ayah jalan, ayah akan belikan semua yang ayara mau. itu semua ayah kasih sebagai hadiah untuk ayara karena udah berhasil lagi jadi juara , gimana mau gaa?" ucap ayahnya sambil mengelus kepala ayara.

mendengar itu ayara langsung berkata "ayah serius nih?" dengan memasang wajah senang

"iyaa nak ayah serius" singkat namun membuat ayara sangat senang. ayara sering mendapatkan tawaran seperti ini tetapi dia selalu menolak, bagi ayara berbelanja seperti itu hanya akan menghabiskan duit orang tuanya. lebih baik uang nya disimpan untuk tabungan kuliahnya nanti, pikir ayara begitu.

karena sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayahnya diakibatkan belakangan ini ayahnya sedang sibuk bekerja, akhirnya kali ini ayara mau menerima tawaran itu. setelah sarapan pagi ini ayara dan ayahnya bersiap dan akan langsung berangkat jalan jalan menuju tempat yang akan ayara kunjungi. ayahnya siap mengantar kemana ayara akan pergi. disini mereka hanya jalan berdua, ibu ayara tidak ikut karena sedang ada tamu dirumah.

ketika sudah siap ayara langsung menuju kedepan karena mobil ayahnya sudah terparkir tepat disana, ibu ayara mengatar mereka berdua sampai kedepan gerbang.

—————————————————————

(didalam mobil ayara berbicara dengan ayahnya)

"ayara mau jalan-jalan kemana nak?" ucap ayahnya sambil fokus menyetir

"kita ketempat wisata biasa aja yah, kayanya lebih seru deh kalo kesana. ayara juga udah lama kan ga kesana, karenaa ya sibuk sekolah terus" ucap ayara

"oke deh siap tuan putri, ayah akan antarkan kesana" mendengar itu ayara hanya bisa tertawa melihat tingkat lucu ayahnya. ayara sangat sayang kepada ayahnya, bagi ayara ayahnya adalah temeng di hidupnya. selalu menghibur ketika dia sedang sedih, tidak pernah marah kepada ayara, tidak pernah mengekang ayara melakukan hal apapun asalkan itu bersifat positif, dan selalu melindungi ayara ketika ada orang yang berniat jahat kepadanya.

beberapa saat kemudian akhirnya ayara dan ayahnya sampai ditempat wisata yang sering mereka kunjungi, disana mereka menghabiskan waktu bersama. berkeliling melihat-lihat sekitar, bermain-main, dan disana ayara sempat berbelanja beberapa barang sekolah yang akan digunakan untuk sekolah besok. setelah itu ayara dan ayahnya pergi ke resto yang berada disitu untuk makan siang, setelah makan siang mereka berdua langsung melanjutkan untuk berjalan jalan melihat lihat lagi.

beberapa saat kemudian, karena capek berkeliling akhirnya ayara dan ayahnya memutuskan untuk istirahat. mereka berdua duduk dikursi yang berada disitu. saat sedang duduk melihat sekeliling, ayara melihat ada seseorang sedang berdiri tidak jauh dari tempat dia duduk. seseorang yang tidak asing bagi ayara, siapa lagi kalo bukan awan. ayara terkejut melihat awan berada disana sendiri, dia juga tidak menyangka akan bertemu awan disini.

disana ayara terus memperhatikan awan, sampai akhirnya ayahnya sadar bahwa putrinya sedang melamun dan tersenyum melihat seseorang yang jaraknya tak jauh dari mereka.

"hei kamu kenapa malamun" lontar ayahnya sambil menepuk pundak ayara. dan sontak itu membuat ayara sangat kaget.

"oh gaa ayah, ayara cuma.." kata- kata ayara terhenti ketika melihat ada seseorang wanita yang menghampiri awan, siapa lagi kalo bukan lidya. ternyata awan tidak sendiri kesana, dia berdua dengan lidya.

"cuma apa raa?" ucap ayahnya

"ohh itu yah, lihat deh mereka berdua cocok yaa mesra gitu. hehehhe" ucap ayara terkekeh sambil menunjuk ke arah awan dan lidya yang sedang berdiri berdua. ayahnya yang bingung pun hanya bisa terdiam melihat putrinya itu. didalam benaknya tumben sekali ayara memperhatikan orang yang sedang berduaan biasanya ayara selalu bodo amat dan tidak pernah sama sekali memperhatikan hal yang seperti itu.

karena ayara sudah tidak mau melihat pemandangan yang berada tepat didepan nya itu, akhirnya dia memutuskan untuk kembali kerumah. "ayah ayo kita pulang ini juga sudah sore, tubuh ayara juga udah pegel banget" mendengar lontaran putrinya itu ayahnya langsung mengiyakan dan mereka langsung pulang menuju kerumah. dipertengahan jalan mereka berdua singgah untuk membeli kue kesukaan ibu karena dia tidak bisa ikut jalan jalan hari ini.

bagi ayara jalan jalan kali ini sangatlah menyenangkan. tetapi beberapa saat kemudian dia teringat kembali momen saat melihat awan dengan lidya tadi yang membuat perasaan nya sedikit tidak nyaman, yaa ayara merasakan sakit hati. padahal sudah lama dia tidak melihat awan ataupun mengingat tetapi kenapa saat melihat nya lagi itu begitu sakit.

Bersambung...

AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang