back to school

72 3 0
                                    

"Hei, hei katanya ada anak baru di kelas ini," ucap seorang siswa.

"Benarkah? siswi atau siswa?" balas lainnya penasaran.

"Katanya siswi, ada yang bilang bahwa kecantikannya mengalahkan kecantikan Shella dan kawan-kawan."

"Aduh, sepertinya dia akan jadi mainan Shella. Kalau dia lemah, bisa-bisa dia depresi seperti siswi yang pindah karena masalah pacar Shella."

"Ya, kau benar. Kasian sekali dia, baru masuk sudah berurusan dengan Shella sebentar lagi."

Gosipan mereka terhenti karena lonceng masuk yang berbunyi dan geng yang mereka gosipkan berjalan masuk ke dalam kelas dengan wajah tebal penuh makeup.

Tak berselang 5 menit, seorang guru perempuan masuk bersama gadis berponi dan berambut hitam panjang.

Wajahnya putih bersih dan mulus, bibirnya merah alami, matanya tajam namun tidak terlalu nampak karena gadis itu sedang tersenyum ceria.

"Siap, ucapkan salam." ketua jelas berdiri diikuti seluruh murid.

"Selamat pagi bu," ucap mereka serentak.

"Pagi, hari ini kita ada tambahan murid baru. Kau bisa memperkenalkan diri," guru tersebut berucap ramah.

"Halo semua, namaku Era Vets, umurku 18 tahun, aku tinggal sendiri di sini. Semoga kita dapat berteman baik." Era tersenyum lebar hingga beberapa siswa juga ikut tersenyum.

Shella dan kawan-kawan menatap Era dengan raut benci dan kesal. Mengapa ada siswi yang sangat cantik serta memiliki badan ideal selain mereka, bisa-bisa harga diri mereka sebagai orang-orang tercantik di sekolah ini tergeser.

Suara tepuk tangan memenuhi kelas tersebut.

Saat Era mencari tempat duduknya, Bella sengaja memanjangkan kakinya di lorong agar Era tersandung dan jatuh.

Namun,  secara tak di sangka malah kaki Bella terinjak hingga Bella memekik kaget.

"AKH, HEI KALAU JALAN PAKAI MATA!" teriak Bella marah sambil menunjuk wajah Era yang bingung.

"Hah? bukannya pakai kaki ya? Kau sendiri salah, siapa suruh memanjangkan kakimu di lorong yang digunakan untuk berjalan, kan aku jadi tak sadar dan tak sengaja menginjak kakimu," ucap Era santai disertai senyuman.

Entah mengapa, Shella dan kawan-kawan benci dengan senyum itu. Rasanya mereka ingin merobek mulut kurang ajar itu.

"Sudah sudah, Bella kau duduk. Jangan membuat masalah baru," lerai sang guru.

Bella berdecih kemudian kembali duduk, Era kembali berjalan dan duduk di bangkunya yang terletak di sudut kiri belakang kelas.

"Hei, anak itu akan jadi mainan kita selanjutnya," bisik Candice yang duduk di belakang Bella.

"Sebentar, siap-siap di toilet," Shella ikut berbisik pada Bella dan Candice. Tempat duduk Shella berada di sebelah Candice.

***

Istirahat kedua, para murid berhamburan menuju kantin. Tetapi tidak dengan Shella dan kawan-kawan, mereka tebgah duduk di wastafel toilet perempuan, dari gerak-gerik mereka sepertinya menunggu seseorang.

"Manda, kau sudah bilang bahwa kau butuh bantuan jalang itu di toilet?" ucap Bella menatap sinis Manda.

"Iya, aku tadi sudah menyuruh seorang siswa untuk memanggil  kak Era kok," bela Manda.

"TERUS KENAPA BELUM DATANG JUGA?" Bella berteriak marah sehingga Manda terlonjak kaget.

"Ya mana aku tau, kau jangan marah padaku, marah saja pada siswa yang kusuruh tadi!" Manda ikut emosi karena Bella yang temperamental.

Night ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang