Funeral

93 4 1
                                    

100 FOLLOWERS 🎉

KARENA MOOD GUE BAGUS, JADI UPDATE.

JANGAN LUPA VOMENT DAN FOLLOW YA!!






Terdapat empat siswi yang duduk di lorong kelas mereka sembari bercerita dan memperbaiki makeup tebal mereka.

"Shella, kau tau, gadis yang kemarin kau buli sekarang pindah sekolah. Mungkin dia tak tahan di sini hahaha," ucap seorang siswi.

"Iya, bangsat memang gadis itu. Salah sendiri, dia kegatalan dengan pacar Shella. Ya kan, Shell?" gadis lainnya menimpali.

"Hmm. Jalang itu beralasan ingin membahas soal olimpiade dengan pacarku, tapi aku tau kalau itu hanya akal-akalan saja." Shella menyeret kuas rias pada pipinya.

"Tapi, bukannya memang mereka adalah perwakilan sekolah untuk ikut olimpiade kimia di China?" seorang gadis menyeletuk.

Ketiga siswi yang bermake-up tebal itu menatap sinis dan tajam pada siswi itu.

"Hehe, jangan marah. Aku cuma mengatakan fakta." gadis itu menyengir lucu.

"Haish kau ini." Shella menoyor pelan kepala temannya dengan kuas rias ternama miliknya.

"SHELLA, BELLA, CANDICE, MANDA. MASUK KE KELAS, INI JAM PELAJARAN," teriak seorang guru wanita yang sudah berumur. Mereka berempat langsung berlari terbirit-birit menuju kelas mereka karena takut dengan hukuman sadis yang akan diberikan guru tersebut bagi murid yang melanggar aturan saat jam piketnya.

***

"Tuan Roy, Nona Shella, silakan masuk ke mobil. Tiga puluh lima menit lagi pemakaman tuan Clade dimulai." instruksi seorang penjaga pada Roy dan Shella. Mereka berdua kemudian masuk dan mobil mewah itu melaju.

"Kak, bagaimana bisa paman Clade meninggal? hiks hiks." Shella memeluk kakaknya, Roy.

Roy sendiri tak tahu bagaimana bisa pamannya yang ahli beladiri serta selalu membawa banyak penjaga bersamanya bisa ditemukan tewas mengenaskan dalam salah satu kamar pribadi VVIP di salah satu club ternama di Amerika.

"Kakak juga tak tau, Shella." Roy mengusap kepala adiknya sembari berpikir dari segala kemungkinan, tapi ia tak menemukannya.

Saat telah tiba di rumah mewah pamannya, Roy dan Shella melihat sudah banyak mobil hitam mewah berjejeran di halaman rumah.

Roy dan Shella berjejalan masuk ke dalam rumah, sudah ada wartawan yang menunggu di luar pintu karena Clade merupakan salah satu orang penting di pemerintahan.

Suara tangis memasuki pendengaran Shella dan Roy, Shella sudah sesegukan dan Roy hanya memandang iba jasad pamannya yang dibungkus kain kafan putih di kepalanya dan telah berada dalam peti mati.

***

Pemakaman berjalan lancar, semua orang sudah mulai meninggalkan area makam. Hanya tersisa keluarga dan beberapa orang lainnya yang masih menunggu.

"Kak, aku sedih sekali. Paman Clade hiks hiks." Shella menghapus air matanya menggunakan tisu.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sedari tadi menatap jalannya pemakaman itu.

"See u guys, soon." Orang itu berbalik dan meninggalkan area makam.

***

Saat ini sudah sehari setelah pemakaman, Roy berusaha mencari tahu informasi terkait pembunuhan pamannya, saudara tiri dari ayahnya yang telah tewas duluan dengan tanda yang sama, yakni kupu-kupu di dada kirinya.

Night ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang