Epilog

1K 162 35
                                    

Jika ada sesuatu yang dibanggakan oleh Rindou secara misterius, maka itu ialah kekuatannya yang pantang menyerah. Rindou berjalan dengan kepala bangga dibahunya, riak otot yang kuat tersembunyi dibalik setelan mewahnya, wajah kosong dan bosan yang membuat orang-orang mengarahkan pandangan mereka kebawah dalam ketakutan, mereka bahkan tidak berani bertemu dengan mata saudara Haitani yang menakutkan.

Sang puan sudah cukup sering mendengar jeritan para korban yang malang setiap kali Rindou mematahkan anggota tubuhnya, diikuti dengan permohonan yang mengerikan agar dia berhenti.

Jelas bukan sesuatu yang dibanggakan, tapi untuk seseorang yang sering menggunakan kekerasannya, Rindou akan menjadi lembut pada [name], istrinya yang berharga.

Malam yang tenang, terselip nyaman dalam piyama yang serasi. Seperti sudah kebiasaannya, Rindou melepaskan kacamata dan menyimpannya ke atas nakas samping tempat tidur. Rindou beringsut ke samping untuk memberi ruang bagi [name], menepuk-nepuk seolah sang istri tidak tahu kemana lagi ia akan pergi selain disampingnya.

Lengannya terulur diatas bantal anindya, senyum lelah tertanam pada wajahnya yang tampan. "Kamu akhirnya selesai mandinya."

Lengan yang satunya mengelus pelipis [name], "apa yang kamu lakukan di sana selain mandi, apa kamu butuh waktu cukup lama berdiam dikamar mandi?"

"Aku minta maaf, tuan. Aku cuma ingin merasa segar ketika tidur."

"Yah, mandi lebih cepat lain kali." Gerutunya, menarik lebih dekat dengan meraih pinggang sang puan.

Lengan Rindou yang kokoh membuat jelita membenamkan pipinya pada dada bidang suaminya, menghirup aroma maskulinnya yang membuat anindya tertidur.

"Kamu tidak perlu khawatir lagi tentang orang yang selalu meneror mu, aku sudah mengatasinya." Surai anindya dielus dengan lembut.

"Memang siapa dia? Apa aku mengenalnya?" [Name] masih memejamkan mata kantuknya, merasakan kenyamanan dalam dekapan hangat Rindou.

"Bajingan yang sudah membuatmu amnesia seperti ini lebih baik tidak usah diingat."

"Hmm...aku cuma mau mengingatmu."

Merasakan ibu jarinya mengusap bibir bawah [name], nayanika jelita terbuka dari kantuknya, disambut dengan kelembutan yang tak terduga hadir dimatanya.

"Kamu tidak tau betapa bahagianya aku setiap kali tidur di sampingmu." Ucap Rindou terus mengecup bibir [name] berkali-kali.

"Kenapa begitu?"

"Karena begitu kamu aman." Rindou tersenyum, "dan aku bisa kembali ke rumah untuk istriku yang cantik dalam keadaan utuh."




Memori yang menyakitkan, memberi sebuah luka besar, penderitaan yang terus melekat. Ada alasan dibaliknya, digantikannya dengan kebahagiaan, tak peduli dengan memori lama yang lenyap dan tak akan pernah kembali, karena itu ialah sebuah awal dari kehidupannya yang baru.

Pria itu selalu menghujani istrinya dengan hadiah dan cinta yang tak ada habisnya. Ia tak sabar untuk segera menyentuh sang anindya setelah kelahiran putranya, begitu putranya berusia 3 tahun, Rindou menganggap ini saat yang tepat untuk memiliki anak lagi.

Keduanya duduk di sofa, wanodya meletakkan kepalanya pada bahu sang suami hingga tertidur. Putranya sedang sibuk bermain dengan balok mainannya ketika dia melihat ayahnya sedang memonopoli sang ibu. Sedikit cemburu, ia berjalan kearah kedua orangtuanya.

"Papa!" Kedua tangannya ke atas mencoba untuk berjinjit.

Membuat Rindou terkekeh melihat tubuh mungil putranya. "Sstt~ mama sedang tidur, sekarang kita tidak bisa membangunkannya. Kemarilah!" Merendahkan nada suaranya.

"Sebentar lagi kamu punya adik, jaga dia baik-baik ya~" Rindou mengangkat dan memangkunya.

Senyum manis terpatri pada wajah lucu nya, "kalian harus saling menjaga, seperti paman ran yang menjaga papa dan papa yang menjaga paman ran....setelah kalian tumbuh besar, tolong jaga mama."

"Ya papa~" jari mungil itu terus menggenggam pergelangan tangan kekar yang melingkar diperutnya.

Tak lama kemudian, Rindou dan putranya berdua pun tertidur lelap di mana mereka bertiga akan menikmati beberapa bulan kedepan sebelum menyambut adik bayinya.




˚┊❛ [𝐓𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐝] ❜┊˚ ͙۪۪̥

𝓽𝓱𝓪𝓷𝓴 𝔂𝓸𝓾 𝓯𝓸𝓻 𝓻𝓮𝓪𝓭 𝓽𝓱𝓲𝓼 𝓯𝓪𝓷𝓯𝓲𝓬𝓽𝓲𝓸𝓷, 𝓛𝓸𝓿𝓮 𝔂'𝓪𝓵𝓵

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

𝙨𝙘𝙖𝙣𝙣𝙞𝙣𝙜 𝙘𝙤𝙙𝙚...

©Finneassea // 2021

🎉 Kamu telah selesai membaca ✧˖*° 𝑫𝒆𝒍𝒊𝒄𝒂𝒕𝒆 ࿐ || ✓ 🎉
✧˖*° 𝑫𝒆𝒍𝒊𝒄𝒂𝒕𝒆 ࿐ || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang