|1| Pesan dari Dirga

43 9 4
                                    

nb: bacanya sambil denger lagunya, sekalian menghalu  ·͜·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nb: bacanya sambil denger lagunya, sekalian menghalu  ·͜·

.
.
.
.
.

🍓HAPPY READING 🍓

Malam Minggu di saat remaja lainnya sedang sibuk berkencan, aku malah sibuk membaca novel karya Tere Liye yang berjudul, "Tentangmu." Aku tidak sendiri, ada kembaranku yang menemani, tetapi ia sibuk dengan kegiatannya-memainkan ponsel.

Ketika aku sedang tenggelam dalam kisah Sri Ningsih yang membuatku tersenyum, terpana, dan tersendu, satu panggilan dari kembaranku dapat membuyarkan semuanya. Dengan kesal aku mengalihkan pandanganku dari novel.

"Apa?" sarkasku.

"Idiw, galak amat dah lu. Auah, nggak jadi," jawabnya dengan nada jengkel.

Aku tak membalas ucapan adikku, lebih memilih kembali pada kegiatan awalku, membaca.

Gangguan lainnya datang lagi. Kini, ponselku yang sedang tergeletak cantik di lantai berbunyi, menandakan ada pesan masuk dari aplikasi WhatsApp.

Drtt...

Satu notifikasi masuk, masih bisa tak kuhiraukan.

Drtt...

Dua notifikasi masih bisa kumaafkan dan kembali berusaha fokus dengan novel yang kubaca.

Drtt...

Baiklah, aku menyerah. Kuambil benda pipih itu, dan ku masukkan PIN yang terdaftar di ponselku.
Keningku lantas mengkerut, melihat pesan yang tak kuketahui dari mana asalnya. Tidak ada foto profil, info, atau unsername yang terlihat.

Dari pada aku mati penasaran, kubuka pesan yang buat aku bertanya-tanya. Entah dari mana pesan itu berasal, kuharap pesan ini berasal dari orang yang berniat baik.

+62************5
|Halo, Senjani.

|Gue temen nya Senjana tempo hari yang kerumah.

|Dirga Aldabhi. Salam kenal, ya. Smg lo balas chat gue.

Bukannya membalas, aku lantas bertanya pada kembaranku, Senjana. Dia bilang, Dirga temannya Bayu waktu itu. Dua hari lalu, Bayu-kenalan Senjana, bertamu kerumah berniat mengembalikan buku yang di pinjamnya. Bayu datang tak sendiri, Bayu datang bersama Dirga. Mulai dari situlah Senjana mengenal Dirga.

"Kok nggak bilang, sih?" tanyaku kesal.

"Tadi mau izin, lo nya udah galak duluan. Yaudeh gue kasih aja ke dia," jawab Senjana tenang. Benar-benar anak itu, seandainya aku memiliki kekuatan untuk mengutuk seseorang menjadi hewan, akan kukutuk Senjana menjadi seekor tikus yang kotor. Ah, jangan, deh. Mana mau aku bersaudara dengan tikus.

Dengan ragu aku mulai membalas pesan itu. Tidak banyak, hanya satu kata yang aku sendiri tidak tau untuk membalas yang mana.

Senjani
|Iya.
Send

Setelah membalas pesan singkat itu, aku kembali memfokuskan untuk membaca novel. Lagi dan lagi. Aku di buat geram oleh suara notifikasi yang menyebalkan.

Sabar, cantik. Batinku tersenyum menyemangati.

+62************5
|Lo sekolah di Eplita, ya?

"Cih, udah tau nanya!" gumamku.

"Hah, apaan? Lo ngomong apa, Kak?" tanya Senjana tiba-tiba menimpali gumamanku.

"Ish, apa sih. Orang ke Dirga," jawabku sambil mengetik di ponsel.

Senjani
|Iyaa
Send

Kali ini aku aku tidak membiarkan ponselku lepas dari tangan. Dirga cukup cepat membalas pesanku. Tidak menunggu waktu lama ponselku kembali berbunyi, dan itu balasan dari lelaki itu.

+62************5
|Aduh, Senjani, jangan cuek gitu dong. Oke-oke gue buatin sesuatu yang mungkin bisa buat lo tersenyum. (semoga Tuhan mendukung hambanya yang lemah ini, Aamiin).

Balasan kali ini, cukup membuatku tersenyum. Aneh saja rasanya, ada seseorang yang bermonolog dengan Tuhan lewat pesan.
Tidak terlihat ada balasan dari Dirga, aku kembali membaca novel ku yang sempat tertunda.

Tere Liye. Salah satu penulis yang aku suka. Karyanya tak pernah gagal. Salah satunya novel yang sedang kubaca kali ini. Novel yang menceritakan tentang perjuangan Sri Ningsih. Kisah yang berhasil membuatku termenye-menye ketika membacanya. Sri Ningsih seorang wanita yang kuat. Ingin rasanya aku menjadi seperti beliau. Semoga saja, setelah membaca ini, aku bisa menjadi wanita seperti Sri Ningsih. Wanita kuat, tangguh, dan sabar.

Lama aku terhanyut dalam kisah Sri Ningsih, ponselku kembali berbunyi. Pesan masuk dari Dirga. Lelaki itu mengirimkan sebuah video. Tidak langsung ku lihat, aku malah bertanya padanya. Apa isi yang ada dalam video itu.

Senjani
|Apa itu?
Send

+62************5
|Buka aja. Semoga suka. Etapi, maaf ya kalau bikin lo jadi mual.

Senjani
|Aman untuk di tonton, kan?
Send

+62************5
|Aman, dong. Tapi kalau kecanduan, gue ga tanggung jawab ya. Tapi gapapa deh, asalkan lo yang minta sendiri.

Aku semakin di buat penasaran olehnya. Akhirnya aku membuka video berdurasi 1 menit 30 detik itu. Dalam video aku melihat seorang lelaki yang bisa ku tebak adalah Dirga sedang memegang gitar. Dalam video Dirga mengucapkan sesuatu.

"Just for you, Senjani," ucap Dirga dalam video dan langsung memainkan gitarnya. Menyanyikan lagu, yang baru pertama kali kudengar. Liriknya yang begitu ringan namun menusuk membuatku tanpa sadar tersenyum. Kini, membayangkan ada seorang lelaki yang menyanyikan langsung dan memberikan sejuta kebahagiaan. Persis seperti lagu yang Dirga mainkan.

Senjani
|Lumayan
Send

Aku mengetikkan komentarku pada pesan singkat. Tersenyum ketika pesan itu sudah terbaca.

Setelah itu, aku memutuskan untuk bersiap untuk tidur karena pagi besok ada kegiatan yang sedang aku lakukan di sekolah.

-
-
-
-
-

Halo semuanya!
Selamat memasuki kisah cinta antara Senjani dan Dirga, ya💫.

Semoga kalian bisa menikmati setiap cinta yang bertebaran di setiap chapter nya. Oiya, ini baru awalan aja. Bakalan ada chapter-chapter yang bikin kalian mau milikin Abang Dirga. Engga, deng canda😆.

Salam kasih yang tak berbalas 💗

-Writercangtip🥰 iyain, dong!

10 Oktober 2021

Setelah tidak Bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang