|12| Hari spesial

4 5 4
                                    

Waktu membawaku pada kisah kasih remaja yang manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu membawaku pada kisah kasih remaja yang manis. Pertemuan yang tidak di minta, membawa kita pada kisah yang panjang. Hampir satu bulan sudah aku merangkai kata menjadi kalimat lalu di utarakan lewat tulisan bersamanya. Dirga Aldabhi, seseorang yang perlahan merampas hatiku, menggantikannya dengan cinta yang luar biasa. Aku belum merasakan kekuatan cinta sebesar ini. Rasanya aneh dan aku suka dengan rasa ini. Terima kasih, Dirga. Karena telah memberikan cinta yang belum pernah aku rasakan.

________________________
- Senjani -
_______________________________________________

Happy reading, Dear. ❤️

~••~

"Halo, Senjaniku." Aku tersenyum ketika mendengar sapaan yang terlontar dari bibirnya.

"Jadi, udah aku kamu, ni?" godaku. Dia tersenyum dan mengangguk.

"Nggak mau, ah. Alay," tolakku langsung. Dia mengerucutkan bibirnya. Gemas sekali batinku.

"Haha, iya, enggak. Bercanda sayangku," ucapku meraup kedua pipinya gemas. Terlihat kedua mata yang menyipit sebab lebarnya senyuman.

"Cie panggil sayang cie," ujarnya.

"Dih, yaudah ini pertama dan terakhir kalinya aku panggil kamu sayang," ucapku sedikit merajuk.

"Eits ... nggak boleh gitu dong, Senjaniku. Ini pakai dulu helm nya, ayo kita cari makan. Mama belum makan tadi," ajak Dirga sambil memakaikan helm di kepalaku.

"Kok kamu tau, mama belum makan?" tanyaku heran. Dirga mengambil alih permen gagang yang ada di tanganku, membukakan bungkusnya kemudian di berikan lagi padaku. Manis sekali.

"Ya kan tadi aku sempet mampir sebelum jemput kamu. Tumben pulang jam segini?" tanya Dirga melihat jam tangannya.

"Oh itu, tadi aku ada rapat OSIS dulu. Untuk acara perpisahan nanti," jelasku. Dirga mengangguk paham.

"Yaudah ayo naik, cacing perut kamu udah bunyi tuh."

Mataku terbuka sempurna, "Dirga! Ish nyebelin!"

***

Setelah menyelesaikan rapat yang membuat tenagaku cukup terkuras, kini perutku terasa lapar. Sebenarnya, di rapat tadi ada beberapa cemilan dan lumayan cukup untuk mengganjal perut yang sudah keroncongan. Namun, perutku tidak seperti wanita pada umumnya. Kalau saja aku tidak bisa menahan, bisa-bisa semua cemilan sudah habis aku makan.

Setelah tidak Bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang