BUKU FISIKA?
Kayla curiga dengan satu hal yang terkait dengan buku fisika.
"Kamu Satria?" Tuduh kayla."Akhirnya kamu tau, maaf udah buat kamu penasaran."
Kayla sangat malu menuduh satria sebagai arka. Namun ia jadi risih karena dari tadi satria terus minta maaf padahal cuma masalah sepele.
~"Kay contekin dong gue banyak yang belum nih." Kata arka sambil menarik buku kayla.
"Weh ntar dulu, gue aja belum selesai."
BRAAKKK
Rania jatuh tersandung kursi yang menghalangi jalan."Astaga ran lu gak papa kan?" Kayla panik langsung menghampiri rania yang tak jauh dari bangkunya.
"Aduh pantat gue, ish lagian sapa sih yang naruh kursi disini." Ringik rania sembari mendorong kursi yang ambruk.
Sedangkan arka dari tadi tertawa terbahak-bahak dibangku kayla.
"HAHAHAHAHAA gue kasihan sama tu kursi, dia gak salah malah lu salahin hahaha.." Tawa arka meledak.Rania langsung melirik tajam ke arah arka.
"Lagian lu juga ngapain sih ran pake maratonan segala." Ucap kayla ikutan nyengir.
"Gue lagi enak-enak salin jawabannya sani, eh aiden malah naruh cicak dipundak gue. Kan jijik banget kay, ya gue lari lah." Jelas rania.
BHAAHAHAHAHAHAA
Kayla dan arka semakin tertawa keras."Heh biasa aja kali ketawanya, nih gue contekin biar kalian tambah PUAS!!" Rania meletakkan buku dibangkunya kemudian langsung pergi mencari contekan lagi.
"Ada manfaatnya juga aiden nakutin lu ran hahaha." Kata arka walaupun rania tidak perduli.
Kayla dan arka langsung duduk satu bangku menyalin jawaban rania.
Hari ini tugas sejarah harus dikumpulkan karena pak hargi sedang rapat maka dari itu siswa diberikan tugas.
Namanya juga sejarah, pasti jawabannya banyak banget dan itu membuat sebagian siswa malas mencari jawaban dibuku sejarah yang tebal.
Akhirnya banyak siswa berkeliaran menyalin jawaban, ada juga yang berdiskusi, bahkan ada yang menunggu mukjizat datangnya jawaban sambil tidur atau bergosip.
"Tinggal satu nomor lagi, bentar gue cari jawaban dulu." Ucap arka langsung bangkit mencari jawaban.
Kayla cuek dan masih menyalin jawaban dari buku rania. Selama arka tidak membuat onar, kayla pun bisa damai dengan tiba-tiba. Bahkan ia tidak menyadari kenapa bisa kerjasama seperti sekarang.
Baru beberapa menit sudah ada yang duduk disamping kayla.
"Cepet banget dapetnya." Ucap kayla tanpa menengok ke sampingnya."Apa?"
Mengetahui suara itu bukan milik arka, kayla langsung menengok cepat.
"Aku udah bilang rania katanya boleh pinjam bukunya." Kata Satria duduk disamping kayla.
"Ee ehm tta ttapi gue belum selesai." Ucap kayla gugup karena baru pertama kali ia berbicara langsung dengan satria setelah insiden buku fisika.
Sejak insiden itu satria dan kayla jadi terus bertukar pesan.
Awalnya kayla tidak mau membalas pesan satria hanya saja tidak tega orang ramah dan baik seperti satria diabaikan, apalagi tampangnya lumayan walaupun seperti kutu buku.Akhirnya kini jadi kebiasaan mereka bertukar pesan setiap hari. Namun ketika dibertemu, selalu seperti orang tidak kenal.
"Ya udah aku boleh nulis disini kan? Tinggal 3 nomor doang kok" Ucap satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Again
Подростковая литератураKayla gamalita, anak baru di sekolah ternama SMA Garuda. Ketika semua orang antusias masuk sekolah itu, berbeda dengan kayla. Ia malah berekspetasi waktu cepat berlalu sehingga bisa lulus dan mengejar cinta pertamanya. Hajar syarief, cowok perfect m...