⚠ Warning ⚠
Cerita ini mengandung unsur boys love, pembunuhan, darah, adegan sadis, bahasa yang kasar, dan adegan dewasa. Bagi para pembaca yang tidak kuat dengan adegan sadis, homophobic, dan masih di bawah umur disarankan untuk tidak membaca.
(It's You : Not Me)
Sahaphap Wongratch — Mix
Aku benar-benar emosi ketika tahu Krist adalah mafianya. Dia benar-benar keterlaluan karena berani membunuh Earth. Masalahnya Earth pernah menyelamatkan hidupnya sekali. Saat itu Krist di-bully di SMA, dia dikurung di gudang olahraga oleh orang-orang itu. Krist yang mengidap claustrophobia langsung saja menjadi lemas dan tidak sadarkan diri.
Untungnya Earth datang untuk mengembalikan matras yang baru dia gunakan ke gudang olahraga. Harusnya Krist berterima kasih pada Earth, karena jika Earth terlambat maka ada kemungkinan keadaan Krist jadi sangat buruk. Ditambah, sejak kejadian itu Earth dan aku selalu bersamanya hingga tidak ada lagi yang berani mengganggu Krist. Tapi apa yang didapatkan oleh Earth dan aku? Earth dibunuh oleh orang yang dia selamatkan dan aku harus kehilangan orang yang aku cintai. Benar-benar memuakkan.
Aku ingin sekali membalas orang itu, tapi aku tidak bisa melakukan apapun selain mem-vote. Benar-benar mengesalkan. Biarlah, orang itu akan terjebak di pulau ini selamanya. Tunggu saja Earth, aku akan cari mafianya.
(It's You : Not Me)
Menjadi villager benar-benar membosankan. Kegiatanku hanyalah bangun, melihat pembunuhan, mencari bukti, mem-vote, dan kembali tidur. Sama seperti kalian, bukan? Bangun, makan, main handphone, dan tidur. Benar-benar simulasi menjadi pengangguran.
Pagi ini terasa sangat damai. Aku sedikit penasaran, siapa yang menjadi korban mafia hari ini. Hanya saja aku merasa aneh, mengapa kami bisa tidur dengan lelap sedangkan ada pembunuhan di rumah ini?Kami benar-benar tidak mendengar apapun. Suara teriakan, suara tulang patah, ataupun suara darah yang mengucur. Benar-benar tidak terprediksi.
Aku turun ke lantai satu untuk sarapan, lebih tepatnya mendengar kabar pembunuhan. Entahlah, aku penasaran apa yang akan terjadi. Ketika aku sampai ke lantai satu, sudah ada Tay dan Off di sana. Tay sedang diam, sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Off sedang memainkan game di handphone-nya.
"Pagi."
"Pagi, Mix."
"Gimana tidur kamu? Nyenyak?"
"Nyenyak, Off. Sepertinya hari ini damai."
"Iya, hari ini tidak ada pembunuhan," ujar Gun yang masih berjalan di tangga bersama Win dan New.
"Malam keempat, semuanya aman. Mafia tidak memilih siapapun malam ini. Silahkan berdiskusi untuk menentukan siapa mafia di antara kalian. "
"Pasti dia takut karena Krist sudah tereliminasi."
"Aku setuju sama Tee. Dia pasti bingung harus memilih siapa, sedangkan sebelumnya pasti mereka berdiskusi."
"Pengecut," ujar Win.
"Bagaimana jika si mafia hanya ingin membuat permainan ini menjadi semakin lama?" kami langsung melihat ke arah Off.
"Maksudnya, mungkin dia merasa tidak akan seru jika tiba-tiba seseorang mati dan yang lain langsung mem-vote sehingga hanya ada sedikit yang tersisa," lanjutnya.
"Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?"
"Itu.. Umm.. Mix, aku hanya mencoba memikirkan dengan cara yang berbeda."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You : Not Me || END 🔒
Mystery / Thriller⚠ Warning ⚠ Cerita ini mengandung unsur pembunuhan, darah, bahasa yang kasar, dan adegan dewasa. Bagi para pembaca yang tidak kuat dengan darah dan masih di bawah umur disarankan untuk tidak membaca. (It's You :Not Me) Jika kalian diizinkan untuk be...