❀ 06 ❀

3.5K 400 80
                                    

Aʀᴇ ʏᴏᴜ ʜᴀᴘᴘʏ?





"Semoga nyonya bisa menemukan kebahagiaan yang tak bisa ia dapatkan selama bersama anda, Tuan. Maafkan saya...saya hanya ingin melihat nyonya bahagia. Maaf kalau saya lancang, Tuan Muda!"

"Tidak! Kau benar, Paman! Kau benar."

Kebahagiaan tanpaku?

Taehyung meletakkan cangkir berisi coklat panas yang telah tandas. Meraih sebuah tisu tak jauh dari jangkauannya, mengelap mulutnya, lalu ia pun beranjak dari kursi tempatnya duduk. Baru sekitar empat langkah, ia memutar kembali tubuhnya saat dirasa ada yang tertinggal; jasnya. Yang masih ia letakkan di kursi sampingnya beberapa saat lalu.

"Ah, dimana mommy, paman? Belum kembali, 'kan?" tanya Taehyung seraya mengenakan jasnya dan melangkahkan kakinya pergi.

"Nyonya besar sudah pergi tadi pagi menemui kakek anda. Sepertinya nyonya besar ingin membicarakan hal yang serius," jelas paman Han.

"Kakek... ah, pasti soal Jungkook yang telah bersedia menandatangani surat itu." Taehyung meninggalkan ruang tamu, menuju pintu keluar dan tak lama ia pun melajukan mobilnya meninggalkan mansionnya menuju kantor.

Sejenak ia tampak bahagia, pasalnya akhirnya ia akan bercerai dengan Jungkook. Ingin sekali ia langsung menemui Irene dan mengatakan itu semua, tpi sepertinya ia sungguh tak sabar jika harus membicarakannya langsung. Maka seraya menyetir, ia menekan tombol panggilan dari dalam mobilnya, dengan speed dial adalah nomor Irene. Wajahnya menyunggingkan senyuman, hingga hazelnya menangkap sosok yang tengah berada di dalam cafe saat mobil Taehyung berhenti karena lampu lalu lintas kini menyala merah.

Tentu saja ia kenal sosok yang berada di dalam cafe itu. Tak lain dan tak salah lagi, sosok itu adalah Jungkook. Bersama dengan seseorang, yang tentu saja Taehyung pernah bertemu dengannya; Eunwoo. Saat hazel itu menangkap sosok Jungkook tepat saat ia menghentikan mobilnya, ia bisa melihat sosok yang telah bersamanya selama tiga tahun itu tersenyum. Bahkan bisa dibilang terlihat bahagia. Apalagi saat Eunwoo tampak mengusak kasar pucuk kepala Jungkook.

Taehyung mengamati itu semua dari balik kaca mobilnya. Namun, baru saja ia ingin memastikan dengan membuka sedikit kaca jendelanya, terdengar bunyi klakson mobil yang ada di belakangnya, sepertinya lampu itu kini tak lagi merah. Dengan terpaksa Taehyung melajukan kendaraanya. Meskipun pada akhirnya ia tampak menepikan kembali mobilnya tak jauh dari cafe itu. Niat yang awalnya ingin menelepon Irene, entah kenapa kini berubah. Ia menelepon ibunya, dengan wajah yang entahlah...sepertinya hanya Taehyung yang tahu perasaaannya saat itu.

"Mom, apa mommy tahu berapa nomor ponselnya?"

"Nya? Nomor ponsel siapa maksudmu?"

"Menantu kesayangan mommy! Puas?!"

"Ada angin apa kau ingin tahu nomor ponselnya? Bahkan mommy pernah memberikannya padamu, tapi kau menghapusnya. Dan sekarang kau bertanya pada mommy?"

"Apa itu masalah? Aku hanya ingin memastikan saat surat cerai sampai padanya, ia harus segera menandatangani itu!"

"Mommy sudah mengirimkannya! Mommy berada di rumah kakek sekarang, kalau kau berubah pikiran, mommy tak akan membicarakan ini pada kakek."

DANDELIONS S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang