DEKONSTRUKSI RASA (Kamu Memang Cantik, Jika Kamu Ijinkan Aku Akan Mencintaimu)

SURAT RASA

Awal perjumpaaan Effict dan Ariana di Kelas Rindu membawa cerita baru. Ariana mengagumi Effict kakak dari temannya tetapi Ariana sendiri tidak memahami kekaguman itu, mungkin kekaguman yang sedang terjadi itu layaknya objek kebendaan saja. Kekaguman semacam itu seperti kekaguman yang mengarah ke bentuk benda yang munculnya karena kesan pertama, bukan karena rentettan kejadian-kejadian yang terluang untuk mengkaji fungsi dan manfaatnya.

Kalau ternyata memang seperti itu, anak kecilpun biasanya lebih dominan menemukan momen semacam itu. Misalnya, ketika anak kecil menjumpai benda bagus pasti akan mengelitik kemauannya untuk memiliki benda itu. Momen yang terjadi pada anak kecil itu biasanya hanya sebatas kemauan sementara, dan setelah memiliki benda yang dia inginkan maka dengan gampang anak kecil itu akan cepat merasa bosan. Kalau sudah bosan hanya akan menghasilkan barang rongsokkan saja.

Bicara tentang laju kedewasaan, mungkin benar jika mereferensi teori-teori manusia yang terkenal. Seperti teori sosial Exchange, apabila keuntungan yang didapatkan lebih sedikit daripada cost yang sudah dikeluarkan pasti ada pihak yang merasa dirugikan sehingga suatu hubungan akan cepat berakhir. Tentag hubungan teman yang dimiliki Effict sepertinya juga berlaku seperti itu. Di masa-masa sekolah, ketika masih SMA ada begitu banyak teman yang sejalur dengannya. Di masa kuliah Effict hanya memiliki dua teman , ini sudah berbeda jauh dengan masa sekolah menengah atasnya, dan setelah lulus kuliah ternyata dia tahu jika hubungan teman yang manusia terapkan hanyalah sekedar tempat mencari keuntungan saja. Anggapan Effict pun juga sama, hubungan antar manusia yang salah satunya bernama asmara juga semata untuk mencari keuntungan saja, terlebih lagi dia kan belum pernah pacaran.

Kalau mengulas masa SMA Effict, mungkin memang seharusnya Effict dulu mengenal hubungan cinta. Tapi sayangnya ada dua cewe yang menyukainya di masa SMA tidak ia gubris. Karena ia begitu yakin dengan anggapannya, mereka pasti hanya sekedar membuat cerita di masa SMA supaya menarik dan menjadi bahan cerita di hari renta kalau tidak karena itu mungkin mereka tidak bisa memahami dan mengerti jika yang hadir dalam perasaannya itu hanya hal semu atau bahkan palsu saja.

Di masa kuliah malah lebih nyeleneh. Ada satu cewe yang seprodi yang menyukainya dan Effict saat itu sudah bisa menanggapinya dengan perimbangan perasaan juga. Semenjak tumbuh rasa di hati, yang ada hanyalah rentettan fungsi mengenal saja. Ternyata manusia hanya saling memanfaatkan saja meskipun dalam kontetks hubungan cinta. Hubungan yang terjadi di masa kuliah kini sudah tidak membekas lagi semuanya begitu mudah dilupakan.

**

Perbincangan di Kelas Rindu malam sabtu, Effict hanya tahu kalau Ariana mengangumi dirinya. Kelanjutannya masih belum ada yang tahu dari mereka berdua mau seperti apa kekaguman itu berlanjut. Sebenarnya Effict tak begitu masalah, ia sangat memaklumi saja jika manusia memiliki rasa kagum.

Hari ini sudah di hari sabtu, tepatnya pukul sembilan pagi.

Cuacanya begitu cerah, Effict sedang sibuk menyiapkan segala urusan di Kelas Rindu. Menyiapakan urusan Kelas Rindu untuk menyambut pelanggan datang.

Di atas meja kasir Effict dapati selembar kertas. Karena kertas itu berisikan tulisan tangan yang tiada eloknya di pandang, iapun mencoba membacanya. Dan ternyata kertas itu berisikan ungkapan perasaan cinta yang ditujukan kepada Arianan. Setelah membaca tulisan itu Effict mencoba ingat-ingat tentang tadi malam, sebelum pulang Ariana memang sempat menaruh selembar kertas di meja kasir. Hanya saja tadi malam Effict mengira yang ditaruh Ariana di meja kasir itu lembaran kertas milik Friska yang sempat ia pinjam.

Setelah ia baca, kertas itu Effict lipat dan disimpan dalam laci meja kasir. Suatu saat nanti akan ia tunjukkan ke Ariana dengan maksud mengembalikan saja, jika Kalaupun Ariana malah ingin menjelaskan Effict sudah berniat untuk memasang wajah datar dan mencuekkinya saja.