Melupakanmu ternyata sakit
Mencari penggantimu sulit
Ternyata aku hanya takut sendiri
Bersamamu tak mungkin
Yang kudapati hanya kenagan
Foto lama-Mahen-
Terlihat foto seorang wanita yang amat cantik sedang tersenyum. Foto itu dibalut figura berwarna hitam yang elegan. Tersimpan banyak sekali memori dan kenangan didalamnya.
Tiger mengusap kaca figura tersebut, lalu menciumnya lembut. Wanita cantik yang ada di foto itu bernama Sania.
Tiger sangat merindukan kekasih tercintanya, yang telah pergi lebih dulu setahun lalu. Sangat menyakitkan harus kehilangan belahan jiwanya seperti demikian.
Hampa, seperti tujuan dalam hidupnya hilang begitu saja.
"Sudah setahun kamu pergi Sania. Dan aku masih nggak bisa terima ini. Kenapa kamu harus ninggalin aku seperti ini?"
Tiger meneteskan airmatanya, lalu meletakkan foto itu kembali di dalam laci. Ia memijit pelipisnya sendiri sambil merebahkan tubuhnya.
Semenjak Sania tiada, ia harus menghadapi berbagai masalah psikologis. Termasuk ptsd dan skizofrenia.
Gila? Halusinasi? Stress? Ketakutan? Kesepian? Duka? Semua Tiger rasakan. Sehancur itu perasaanya. Mungkin kalian akan mengatakan bahwa Tiger lebay atau terlalu berlebihan. Tapi kenyataanya memang demikian. Ia terlalu sering kehilangan.
Orangtua, nenek, kakek, dan sekarang kekasihnya. Terlalu sering ia merasakan duka. Terlalu banyak kekecewaan yang ia rasa. Dan puncaknya adalah ketika ia kehilangann Sania.
"Tuhan, kenapa Engkau juga mengambilnya?" Tiger mulai terisak pelan. Bahkan ia sudah ke berbagai psikolog untuk konsultasi masalah ini.
Tapi tetap saja, Tiger tidak dapat mengontrolnya. Terlalu sulit untuknya untuk menghadapi semua luka ini.
"Tiger!" Panggil seseorang seraya membuka pintu kamarnya.
"Na?"
"Kamu udah makan? Udah minum obat dari psikolog?" Ocehnya panjang lebar.
Shenna adalah sahabat sekaligus tetangga apartemennya, yang baru Tiger temui setahun ini. Wanita cerewet yang selalu saja keluar masuk apartemennya dengan seenak jidat. Namun tak dapat berbohong, Shenna menjadi sosok yang sangat Tiger butuhkan saat ini.
"Aku nggak kuat Na..."
"Tiger, mau sampai kapan?" Tiger bangun dari ranjang lalu memeluk Shena erat. Ia juga menangis keras di bahunya. Sepertinya Tiger tak main-main tentang rasa dukanya setelah kekasihnya pergi.
"Tiger, kamu harus bertahan."
"Aku nggak kuat Na... aku terlalu mencintainya. Dari kecil kita bersama. Aku nggak bisa ditinggal dia seperti ini."
Shenna menepuk punggungnya penuh pengertian. Mengusap rambut kepalanya yang kusut, lalu meraih wajahnya untuk di tatap dengan lekat.
"Kamu masih punya aku, kamu tahu kan, kalau aku akan selalu ada buat jadi temen kamu?" Shenna tersenyum lalu meraih obat dan juga gelas berisi air yang sudah tersedia di atas meja, lalu memberikannya kepada Tiger.
"Minum obatnya, kamu harus sembuh."
Tiger mengangguk lalu meminum obat yang Shenna berikan. Obat yang setahun ini menemani hari-hari hampanya.
"Makasih ya, Nana cantik. Udah mau jadi sahabat orang gila."
Tiger mengacak rambut Shenna. Membuat wanita itu tersenyum manis. Nana adalah panggilan sayang Tiger untuknya selama ini. Menurut Tiger nama itu lucu dan imut. Sangat cocok untuk menggambarkan bagaimana sosok Shenna dimata dan hatinya.
"Orang gila paling ganteng yang pernah aku kenal." Lirih Shenna spontan.
"Kamu bilang apa tadi?" Tiger menatap Shenna dengan wajah menggoda.
"Enggak."
"Aku ganteng?" Tanya Tiger lagi.
Blushhh... wajah Shenna memerah seketika. Bagaimana bisa Tiger menanyainya hal semacam itu? Shenna malu. Apa selama ini Tiger tidak juga menyadari bagaimana perasaanya?
"Kamu mau makan? Aku masakin mau?" Shenna bangkit berdiri dengan badan gemetar, lalu mengalihkan pembicaraan terus menerus. Ia tidak mau membahas masalah ganteng lagi.
Shenna tidak mau membahas perasaan. Karena ia tahu, sampai kapanpun hati Tiger tidak akan bisa ia miliki. Tapi untuk Shenna itu tidak masalah. Bisa berada disisi Tiger disaat-saat terburuknya untuk menjadi penyemangat, itu sudah cukup. Cinta memang tidak selalu bisa untuk dimiliki.
"Aku masakin aja ya?" Ujar Shenna lagi ketika Tiger tidak menjawab. Namun saat kakinya hendak melangkah pergi, Tiger lebih dulu menariknya. Memeluk Shenna erat, dan membawanya merebah bersama diatas kasur.
Sesaat tatapan mereka bertemu dan terkunci. Mata ke mata, hati ke hati. Tiger sebenarnya tau perasaan Shenna untuknya.
Tapi... sosok Sania masih menghantuinya. Tiger belum bisa move on. Padahal ia tahu betul bagaimana Shenna sangat tulus menemaninya selama ini.
"Aku tahu kok perasaan kamu selama ini." Tiger menempelkan jidat mereka sambil memejamkan mata. Merasakan hembusan nafas hangat di wajahnya dengan seksama.
"Disaat hatiku sudah siap nanti, kamu orang pertama yang aku cari. Jika aku belum terlambat." Bisik Tiger pelan.
"Kalau aku nunggu hati kamu siap, apa kamu akan bertanggung jawab?" Tanya Shenna dengan airmata yang sudah bercucuran. Ia tidak percaya bahwa Tiger tahu isi hatinya. Tiger tahu bahwa ia sangat mencintainya.
"Jangan tunggu aku, Na. Karena aku tidak tahu kapan hatiku bisa kembali hidup dari kematian."
"Tapi aku tidak mau kamu terlambat.
*****
Ini hanya cerpen yaaa
dan ternyata ke unpub sendiri udah lama bgt, aku baru sadar guys :(
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Love Someone
RomanceFull Chapther! Just mini story **** Karena kehilangan, kekecewaan, dan ketidakadilan dalam hidup, membuat Tiger harus menghadapi duka yang mendalam. Membuat Tiger harus berhadapan dengan masalah psikologis, termasuk skizofrenia yang membuatnya muda...