Jalan sendiri sendiri

2.2K 73 8
                                    

Setelah pesawat yang kami tumpangi landing, aku masih bertahan di tempat dudukku hingga semua penumpang lebih dulu turun. Aku tidak perhatikan si Indra sudah keluar lebih dulu.

Aku menyusuri lorong lobby menuju pintu keluar dan kearah pangkalan taxi.

Kuperhatikan sekilas, si Indra lagi bertelpon dengan seseorang.
Ahhh...bukan urusanku lah. Kunaiki taxi ku dan kusebutkan tujuanku.

Uuuhhhh...akhirnya sampai juga dikota yang akan kuhuni 3 bulan lebih ke depan.

Getaran di hp ku, membuat aku ingin melihat.

"Mama...." Kudiamkan sejenak. Masih kuingat kerasnya tamparan dipipiku.

"Maaf ma, bukan tidak mau angkat telponmu, tapi masih terasa sampai sekarag kerasnya tamparan mama dipipiku" bisikku dalam hati.

Tidak lama kemudian, ada wa dari mama minta maaf. Hanya kubaca dilayar tanpa kubuka wa ku.

Dan ada wa lagi dari Indra. Langsung kuhapus tanpa membaca. Kumatikan hp ku. Biar sekalian gak ada yang mengganggu.

Tibalah di rumah kostku. Mendengar ada suara mobil didepan kost an, si Ambri sahabatku menyongsong ku.

"Heeeiiu si tampan sudah datang"

"Heii Ambri...." Kubayar taksiku tapi setelah kuperhatikan, ada taxi yang berhenti dibelakang taxiku.

"Sobat tolong duluan masuk, bawa tasku. Ada oleh oleh didalam boleh kau bagi" kataku meminta sobatku.

"Ok boss....siap 86"
Aku perhatikan taxi nya tapi tidak ada yang turun.
Aku mau melangkah masuk, namaku dipanggil.
Aku menoleh, si Indra sudah berdiri disana.

"Guruh...."

"Maaf sudah malam, mau istirahat. Besok kuliah" kataku berbalik menuju kostanku. aku tau, kau menelpon pria yang baru kau kenal, tapi dia tidak bisa, akhirnya kau menyusulku....tidak lah yauuu ...aku bukan pelabuhan nafsumu lagi Indra.

No love anymore...bawa cintamu kemana pun kau pergi
Berikan kepada siapa yang mau menerima.....

Ayah Tiriku Itu Adalah Bekas PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang