Di kamar bang Indra

6.3K 111 2
                                    

Sesampai di rumahnya bang Indra, aku menyaksikan rumah mewah itu dan mobil ada terpakir 3 buah.
Ada banyak orang. Aku agak heran melihatnya dan sedikit ciut.

"Itu supir kami, ruh. Ada 3 orang." Bisik bang Indra.

"Maaamaaa....." Sapa bang Indra kepada wanita cantik di depan rumahnya, ternyata Mamanya Indra.

"Indra sudah pulang? Siapa itu temannya"selidik ibunya.

"Oh teman Ma, mau ambil buku sambil belajarlah"

"Gak biasanya ada yang mau belajar sama kamu."

"Mahasiswa baru ma. Tadi dikampus, ada pertemuan. Senior yang speaker. Jadi pas kami tanya, belum lengkap semua buku bukunya. Aku tawarkan."

"Oh begitu."
Aku mendekati ibunya Bang Indra yang kelihatan judes banget dan kukenalkan diriku.

"Emang buku apa yang tidak kamu punya dek" masih bertanya ibunya Indra. Aku sedikit agak kelabakan.

"Buku petualangan dan mendaki Bu dan buku panduan berorganisasi kampus. Tadi baru ada pilihan team untuk hiking ke gunung dan pembentukan team olah raga. Saya belum paham betul karena masih mahasiswa baru"

"Iya sudah sana. Indra jangan lupa kasih minum temannya. Sekalian ajak makan kalau lapar ya"

"Iya ma. Pastilah"
Indra mendekati asisten rumah tangganya dan minta dibuatkan minum dan cemilan.

"Ma, mama mau kemana"

"Banyak urusan mama. Mama pergi dulu" katanya sambil keluar dari rumah.

Aku diajak bang Indra ke kamarnya, tapi pintu dibiarkan terbuka.
Tidak berapa lama ART datang membawa minuman kami.

"Ini minumnya den. Kalau ada perlu apa apa panggil ya den"
Tidak dijawab oleh Indra. ART nya pergi dan menutup pintu.

Bang Indra segera beraksi. Aku dipeluknya dan diciumi. Dia meremas pantatku. Kuraba zakarnya, masih belum bangun.

"Aku suka kamu guruh" dia memepetkan aku ke meja belajarnya. Tangannya dimasukkan ke dalam celanaku untuk meraba pantatku.

"Aku suka semua ini. Suka yang ada didirumu, guruh. Tampanmu ini...." Ciumannya mendarat lagi.
Tapi kami masih pakaian lengkap.

Tiba tiba pintu diketuk. Aku langsung duduk dan pura pura membuka buku apa aja yang ada dimeja.

"Den, tadi barusan tuan telpon. Telpon. Katanya hp Aden gak aktif"

"Ya ampun lupa ngecas. Mana hpnya sini..." Hp berpindah tangan.

"Iya Yah, Indra lupa ngecas"

---------

"Iya Yah. Ok. Tapi Indra antar teman Indra dulu pulang. Ini masih ada dirumah"

-------

"Iya yah."
Hp diberikan ke ART. Indra kelihatan kecewa sekali. Aku yang ambil inisiatif menutup pintu. Kupeluk dia dan kuciumi.

"Guruh, maafin bang Indra ya. Tidak bisa berlama lama kamu disini. Ayah akan pulang. Aku akan menemani dia"

"Gak papa bang. Yang pasti aku suka sama Abang. Lain kali bawa guruh kemanapun bang Indra mau"
Dia memelukku dan mencium ku sebelum kami pergi.

****

Di jalanan yang sudah mulai sepi, tanganku diraih bang Indra agar memeluknya.
Kulakukan apa keinginannya. Tanganku meraba zakarnya. Kumasukkan tanganku kedalam celanaya.

Tiba tiba dia menghentikan motornya dan turun untuk menciumku.

"Aku menyukaimu Guruh. Aku suka kau" begitu dia berucap.

Ayah Tiriku Itu Adalah Bekas PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang