note: lo pernah ga sih ngerasain putus asa sama perasaan lo yang makin hari makin hilang. ga tau kenapa alasan perasaan lo hilang dengan sendirinya. mungkin ada keterkaitan orang baru atau semacam kegiatan pengalihan semata. gue pernah. berkali kali malahan.
tapi sekarang keadaan emang bener bener ga mihak gue kayak dulu lagi. dulu gue bisa berbagi perasaan dimana menurut gue yang ini paling penting untuk dirasakan dan selebihnya ya ga penting penting amat. tapi kenapa perasaan yang sekarang itu bikin gue kesel. tiap hari dihantui dengan fake skenario yang sama sekali gue ga pengen itu terjadi. kadang gue muak kenapa harus dipaksa buat liat kejadian yang ga nyata kayak gitu.
alhsil dada gue sesek tiap kali bangun pagi. kepikiran mulu sialan. hal hal yang ga penting sekarang malah masuk ke kehidupan gue.
sama kayak karakter yang satu ini cuma bedanya, dia dipaksa sadar untuk mengakhiri perasaan yang tidak wajar. berharap semua berjalan lancar sesudah menentukan pilihan menempuh hidup dengan orang baru. tapi ia perlahan merasa bimbang dan kalut. dia harus memilih pilihan itu hanya demi menjalani kehidupan normal. tapi disisi lain dia juga mau perasaannya kelak diketahui pihak lain selain dirinya. pihak lain yang dimaksud bukanlah pria yang ada dikehidupan nya sekarang ini. tapi dia, pria yang berbeda segala hal darinya bahkan sulit untuk berhubungan satu sama lain.
🦋🦋🦋
"kalo kamu baik baik aja bilang sama aku dan kalo juga kamu ga tidak baik baik aja bilang sama aku. aku khawatir soalnya. jadi tolong kasi tau aku semuanya. karna aku mau merasakan hal yang sama kayak kamu."
"hoon, biarin aku sendiri dulu."
didetik itu juga, sunghoon mendekatkan tubuhmu kedalam dekapannya. perlahan terasa hangat saat tangannya mengusap kepalamu. kamu hanya bisa menangis dalam dekapannya tanpa suara sedikit pun.
sunghoon sangat cemas hingga ia melakukan hal itu untuk membuatmu merasa lebih tenang.
"kamu punya aku disini."
"tapi disana kamu bukan punyaku. mau sampai kapan, hoon?! mau sampai kapan aku berlindung dibalik kebohongan ini? aku udah gak tahan. semua rencana yang aku buat juga gak berhasil sama sekali."
"sekarang kamu maunya gimana? kalo jujur, kamu bakal ngerasain rasa sakit yang gak akan pernah hilang. tapi kalo kamu terus kayak gini, aku bisa jamin rasa sakit itu akan jauh lebih berkurang.
"berkurang? aku sama sekali gak ngerasain kalo rasa sakit itu berkurang, hoon... malahan makin hari makin sakit..."
sunghoon menjaga posisi tubuhmu untuk tetap berdiri tegap menggunakan kedua tangannya. ia tidak akan membiarkanmu larut dalam kesedihan. tapi disisi lain, sunghoon berpikir, bagaimana caranya ia bisa memberhentikan hal itu?
"lihat aku."
kamu tetap menunduk dengan posisi wajah tertutupi rambut.
"hei, lihat aku." sunghoon menarik dagu mu perlahan untuk diarahkan ke wajahnya.
kamu sontak menutup mata rapat. sebisa mungkin, "apa?" bersuara.
"kamu lemah?"
"engga." kamu melepaskan tangan sunghoon dari dagu mu.
sunghoon menghela napas. "untuk sekarang, dan seterusnya. kamu akan berada tetap dibalik kebohongan itu. sampai kapan pun, dia gak akan bisa jalin hubungan sama kamu. dia itu--"
kamu mundur, "udah dong." dan mencela.
"maaf, aku cuma mau bilang kalo, lebih baik kamu tetap dalam skenario yang kamu buat. meskipun berdampak cukup menyakitkan, tapi itu bisa bikin hari harimu terisi. ada aku, suga, sunoo, seungmin, soobin, woozi, keum, jungmo dan masih banyak yang lainnya. mereka lakuin itu demi kamu. kamu bisa kan rasain gimana hari harimu bareng mereka?"
kamu terdiam, merasa hampa, dan kosong.
maret, april, semua terasa menyenangkan, lalu mei, juni, merasa sedikit kalut. juli, agustus, sekarang kamu perlahan sakit. sedikit demi sedikit perisai yang kamu buat di bulan lalu mulai rusak.
kamu berfikir dengan menjadikan sunghoon sebagai orang yang kamu sukai akan berjalan lancar. tapi kenyataannya rasa sakit mulai bertebaran. meskipun terasa perlahan.
ini hanya pembodohan. tapi dengan cara inilah kamu bertahan sebisa mungkin. untuk tidak merasakan hal yang sama.
jatuh, bangkit dan patah.
semuanya tidak akan bertahan lama. kamu pasti akan merasakan sakit yang mendalam dikemudian hari. lalu melampiaskannya pada sunghoon dan yang lainnya.
namun setelah itu kamu baru bisa kembali ke keadaan normal. menjadi diri sendiri lagi dan merasa sok tegar.
-END-
this poins : lo berusaha sekuat mungkin untuk ga ngerasain hal yang sama dan merasakan sakit berulang kali. dengan menjadikan orang orang sebagai tempat pelarian.