4

61 35 69
                                    

happy reading!!!

jangan lupa vote dan coment 

mohon maaf jika ada typo

***

Lia masih terbaring lemah di rumah sakit, ia belum sadar dari tidurnya. Setelah kemarin ditenangkan oleh Rafa, Lia tertidur pulas hingga sampai pagi ini. Raina dan Ilham masih setia menjaga Lia. Dira sudah pulang bersama Rafa, Ara dan Devi pun juga.

"Adek bangun, kamu gak kangen sama mama? Biasanya kamu paling gak bisa sehari gak ketemu mama, tapi hari ini mama yang gak bisa, mama pengen kamu cepat bangun" Lirih Raina yang berbicara kepada Lia yang masih tertidur didepannya.

"Ma Ilham ke kantin dulu beli sarapan buat mama, pasti mama belum makan kan?" Tanya Ilham. Raina mengangguk.

Ia harus makan jika tidak Lia akan marah kepadanya, ia ingat waktu itu putrinya ini mendiami nya karena ia jatuh sakit karena tak makan hingga membuat maag Raina Kambuh.

Ilham pun seera keluar dan pergi menuju kanti rumah sakit dan membeli sarapan.



---

SEKOLAH

Kantin

"Sepi banget gak ada Lia" Ujar Ara.

"Iya, dia gimana ya kabarnya? Kita jenguk yuk pulang sekolah?" Kata Devi.

Ara mengangguk yang masih mengunyah batagornya.

Tiba-tiba datang Alex beserta teman-temannya, mereka duduk dan begabung bersama Devi dan Ara.

"Bagi dong" Batagor Ara di ambil begitu saja oleh Wahyu.

Ara melongo berani sekali laki-laki ini mengambil makanannya, ia tidak terima makanan nya diambil begitu saja tanpa permisi.

"Eh buaya makanan gue itu yang lo ambil!"

"Yang bilang makanan gue siapa?" Jawab Wahyu, dan batagor milik Ara pun habis dimakan oleh wahyu.

Ara ingin mengis sekarang juga, makanan favorit nya dihabisin gitu aja oleh Wahyu. Marah? Tentu saja, ia membeli dari uang yang tersisa kemarin. Ia habis dihukum oleh papa nya tidak boleh jajan selama tiga hari.

Mau beli lagi tidak bisa, uang Ara sudah habis.

"Wahyu... huaa, kenapa lo habisin sih! Gue beli pake duit jajan sisa kemarin dan itu udah habis buat beli batagor itu. Dan lo seenaknya ngabisin batagor gue hiks" Pupus sudah Ara menangis menguarkan air matanya. Yaiyalah air mata, masa air matcha.

Wahyu gelagapan, ia tak tahu kalau uang Ara habis untuk beli batagor ini. Dan dia seenaknya menghabisinya.

"Eh eh, maafin gue, gue gak tau"

"Makanya kalau mau minta itu bilang dulu, jangan langsung main ambil aja apalagi di habisin. Lo gak tau aja dia lagi dihukum sama bokap nya gak dikasi uang jajan selama tiga hari" Ujar Devi ke Wahyu.

"Maaf Ra, yaudah deh sebagai permintaan maaf gue, gue teraktir lo jajan di kantin sampe hukuman dari bokap lo selesai. Giamana?" Ara tersenyum.

"Nah gitu dong dari tadi kek, kak gue gak perlu cape-cape ngeluarin air mata gue. Janji lo traktir gue selama tuga hari, janji harus ditepati" tenyata oh ternyata Ara hanya berpura-pura menangis.

Devi ikut tertawa, ia tau sifat dan kelauan Ara. Ara tidak mungkin mengis hanya karena batagor itu.

Sial, Wahyu dibohongi oleh Ara. Ia pikir cewek itu sungguh-sungguh menangis, tenyata hanya sandiwara yang sengaja dibuat cewek itu.

RAFANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang