"T-tolong! T-tolong! Raya..."
Gadis kecil itu memekik minta tolong dengan napas tersenggal-senggal. Teman yang berada di dekatnya langsung panik, dia bingung harus apa melihat gadis itu tercebur ke danau, dia pun tidak bisa berenang.
"Kayla!!! A-aku cari bantuan dulu."
Teman gadis itu langsung pergi mencari orang lain untuk dimintai bantuan, lokasi danau yang cukup jauh dari pemukiman membuat sulit menenumakan orang berlalu lalang. Saat itu danau ini tidak dijadikan tempat umum untuk rekreasi jadi sangat sepi.
"T-tolonggg aku."
Raya tak kunjung kembali. Sedangkan Kayla sudah tidak kuat lagi menahan air yang melahapnya. Perlahan..
Byurrr!
Terdengar suara seseorang yang berenang ke arahnya, menarik lengannya lalu menggendongnya naik ke atas punggung kecil itu. Seketika Kayla tak sadarkan diri.
Pria kecil itu menghela nafas. Syukurlah ia bisa menganggkat gadis itu ke tepi danau. Sekarang dia pun bingung harus apa saat gadis itu tak sadarkan diri. Apa dia masih hidup?
Tiba-tiba pria kecil itu teringat cara membangunkan orang yang habis tenggelam, dia menekan dada sang gadis berkali-kali ---seperti yang dipelajarinya di sekolah. Tapi gadis itu tak kunjung sadar.
Memberi nafas buatan? Tidak, Fajri masih terlalu dini untuk memikirkan apalagi melakukan itu.
Sekeras apapun mencoba, Fajri tetap membutuhkan orang dewasa. Tanpa banyak berpikir, dia berlari meninggalkan gadis itu sejenak, mencari bantuan.
Beberapa saat kemudian, seseorang datang melihat gadis itu tergeletak di pinggir danau dengan keadaan basah kuyup, dia menepuk pelan pipi gadis itu agar bangun.
"Uhuk, uhuk."
Air danau yang tertelan, keluar kembali. Perlahan, mata gadis itu terbuka, samar-samar ia melihat orang memakai kalung bulan sabit di hadapannya (yang dipakai Ricky sampai sekarang) sebelum akhirnya Fajri datang bersama orang-orang dewasa dan membawa gadis itu untuk diamankan.
●><●
Terima kasih🌟