Adele-All I Ask
(Enjoy Reading:)***
Sesuai perkataan Karin,Lisa pergi menemui gadis itu.Dengan raut wajah yang penuh tanda tanya,lisa terus saja menghelah napas.
Jantungnya memompa dua kali lebih cepat seperti biasanya.Tak hentinya dia memanjatkan doa agar tidak terjadi apa yang dia pikirkan.
"permisih ka,Mau bertemu dengan Karin"Ucap Lisa kepada dua orang bertubuh Gempal yang menjaga pintu markas milik Anderoz itu.
"Sabar"Jawab kedua orang itu.Lisa terus memainkan jarinya,Jantungnya terus memompa lagi .Tak tenang tenang juga.
Ia terus berpikir jerni tapi saja otaknya terus berpikir tidak tidak hingga membuat efek pada jantungnya.
"Lisa?"Panggil karin yang diangini oleh lisa sebab gadis itu terlalu panik hingga melamun sendiri.
"Lisa?Oi,Lisa?"Karin melambaikan tanganya di depan gadis itu.Sama saja tak ada perubahan dari matanya.
"WOI!"
"Eh i--iya,Maaf"Ucap lalisa gugup,meruntuki kebodohannya yang jelas jelas melamun di depan karin.
"Lamun apa lu?"Tanya Karin yang di balas gelengan kepala dari lisa.
"Nih,Makasih banget lu bantu ngerjain ulangan gue"Lisa yang masih belum sadar di kejutkan dengan amplop coklat yang di beri Karin kepadanya.
"Ini apa karin?"
"Hadiah buat orang baik kayak lo"
Lisa menatap amplop di tangannya itu,Sempat ia menolak tapi tanganya dicegat oleh karin hingga amplop itu sudah bersandar di telapak tanganya.
Gadis dengan kacamata minusnya itu membuka penutup amplop itu dan melihat isi dalamnya.Gadis itu terkejut bukan main,Ia melihat Cek dengan tangan bergetar.Kakinya tak sanggup menompang tubuhnya lagi.
"250 juta,itu kebanyakan karin"
"menurut gue itu kecil banget,Lis--"
"Maaf,Kemarin gue dengar obrolan lo sama resepsionis di rumah sakit cempaka--"Jelas Karin.
"Gue dengar nyokap lo sakit dan butuh biaya lebih jadi kemarin gue sama anak-anak ngumpulin uang buat bantu lo--"
"nggak cukup sih,hanya semoga ngebantu lu dan nyokap lo"Sambung karin lalu menepuk bahu lisa.Gadis itu sudah berkaca kaca.
Ia melepaskan Kacamatanya,mengusap air matanya dengan tanganya.
"Makasih yah rin,Aku nggak tau mau bilang terima kasih kayak gimana lagi"
"Nggak usah,kita semua iklhas ngasinya ke lo"
"iyo,Aman kale sama kita kita"Sahut Jess di iringi yang lain.
Lisa tersenyum terharu,Tak percaya atas Karin yang ia lihat sebagai gadis pembuat ulah dan Nakal itu berbeda sekali.
"Ya Tuhan,Makasih atas berkat mu yang kau berikan lewat karin.Semoga gadis ini bahagia selalu"Batin lisa.
***
(Kemarin)
"Mau Kemana lu?"tanya gerald yang sedang memberi makan ayamnya.
"Mau ke rumah sakit,Jengukin Raisa"Jawab Karin sambil memakai jeket denim Hijau army miliknya.Sepupunya itu sedang sakit dan informasi yang dia ketahui dari omnya bahwa Raisa sangat ingin bertemu denganya.
Dengan Alasan kalau Ia tidak datang,Raisa akan mogok makan.Hal itu yang membuat Karin mau tak mau harus mengejuknya.
"Pasti tu anak mau nyuru lu gebukin mantanya lagi"
"Bukan dia lagi sakit,butuh dorongan katanya"jelas karin,Dia berkaca sebentar di jendela rumah Gerald.
Melihat penampilanya yang sangat kece badai itu.
"Aneh banget,Yah udah sana,Hati hati jangan ngebutan"
"Iya Gela si juragan ayam"Ledek karin sambil berlari menghindari gerald yang siap melempar makanan ayam ke arahnya.
"Sialan lu,Parin"
Sesampainya Di rumah sakit.Karin mengirim pesan ke om Rudi agar memberi tahu kamar raisa.
Sambil menunggu gadis itu berjalan menulusuri lorong rumah sakit itu.Ia bisa saja bertanya kepada resepsionis di mana letak ruang raisa.
Hanya Dia malas,dia tidak mau terlalu cepat bertemu orang cerewet seperti raisa.
Om rudi
Kamar 345,RinSaat notifikasi itu muncul,karin langsung saja berjalan mencari kamar itu.
Tapi ketika dia mencari, Matanya tak sengaja melihat teman kelasnya,Lisa.
Gadis dengan kacamata minus dan rambut di kepang dua itu tengah beradu argument dengan resepsionis.
"Sus,bisa nggak di cicil dulu?Soalnya saya belum ada uang"Kata lisa sambil memelas kepada suster.
"Tidak bisa dek,Itu sudah kewajiban dari Rumah sakit"
Dari kejahuan karin bisa melihat wajah lesuhnya seorang lisa.Gadis itu kayaknya ada masalah.
"Oke baik,Sus"ucap lisa sebelum pergi meninggalkan tempat itu.
Setelah itu Karin menuju tempat di mana tadi ia melihat lisa,matanya masih melihat lisa yang berjalan murung tanpa arah.
"Sus,Tadi cewek tadi kenapa yah?"tanya karin
"Oh Yang tadi yah?Lagi tanya biaya pengobatan ibunya dek"Jawab suster itu.
"Kalau boleh saya tau berapa yah sus?"
"245 juta Dek"Karin manggut manggut,Lalu pergi tapi sebelum itu dia berterima kasih kepada suster itu.
Tiba tiba muncul ide di balik otak pintarnya.
"Besok ulangan?Boleh lah kasih kejutan biar beda"Monolog karin lalu berjalan ke kamar raisa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Gril
Teen FictionKetika Gadis seperti ku menjadi Seorang ibu-Karina Aquella