We Don't Talk Anymore-Charlie Puth🎶
(Enjoy Reading)***
Seusai pulang dari sekolah,Karin menuju rumahnya yang berada di kawasan perumahan elit.
Gadis itu mengendarai pelan motor CRF-nya agar tidak sampai di rumah saat ada manusia penghancur moodnya.
Butuh beberapa jam akhirnya karin sampai di rumahnya.Rumah yang menurutnya tempat di mana dia melabuhkan perasaannya,Malah berubah menjadi tempat persinggahan setan.
Yah,Setan di rumahnya berwujud perempuan cantik yang sialnya hatinya seperti setan.
Perlahan tapi pasti karin turun dari motornya.Menatap rumah berwarna putih keemasan di bangun 2 tingkat.Wajah datarnya senantiasa melirik setiap diteil rumah itu,Wajah mamanya selalu muncul di bola matanya.
"Huh,Gue bisa!"Monolog karin,mengungatkan dirinya sebelum masuk rumah itu.
Langkahnya pelan tapi pasti,Para pelayan di rumah itu menunduk patuh ke arahnya.
"Eh non,Baru pulang?"tanya pak asep,Security di rumanya.
"Iya nih pak,Eh pak barang mama mau kemanain?"Karin menatap kardus yang di bawah pak asep,Ada bingkai mamanya yang muncul dari kardus itu.
"Ini non,Nyonya Endang yang suruh buang"Karin langsung saja tersulut emosi.Gadis ini sangat cepat dikuasai oleh emosi,gengsi,dan Ambisi.Membuatnya seperti perempuan yang enggan di dekati.
"Kemariin pak,Saya aja yang buang"Dengan rasa lega pak asep memberi kardus itu ke karin.Sedari tadi lelaki tua berumur 56 itu tidak merasa enak membuang foto bingkai itu.
Pak Asep sudah melihat aura kemarahan yang ingin beteriak keluar dari mata majikannya ini,Tapi dia hanya bisa pasrah.Toh bukan kewajibannya untuk menegur karin.
"Ya udah pak asep kembali kerja"Karin kembali berjalan meninggalkan pak asep yang cemas dan takut kalau karin akan di marahin oleh Tuan Irsan-Ayah Karin.
"Ya tuhah,Tolong jaga non karin"Batin Pak asep ketika punggung karin menghilang di tembok rumah.
***
BrakKedua kali Karin membanting pintu.Pintu pertama yang di sekolah dan yang kedua di rumahnya.
"WOI RENDANG,KELUAR LO!"Teriak Karin,Wajahnya sudah memerah menahan amarah ,Napasnya naik turun.Dia membuang asal tasnya, Mengdengus kesal akibat tidak ada yang keluar.
Padahal suaranya sudah besar sekali.
"WOI BENALU,KELUAR LO!"
"Ih apaan sih,kak.Teriak teriak kayak orang di hutan aja"Karin menatap nyalang ke arah suara cempreng itu.Natasya,Adik tiri dari karin.
"Mana Nyokap lo!?SURUH DIA KELUAR SEKARANG!"Tegas Karin kepada Natasya yang masih memandangnya sinis.
"Ih kakak panggilin aja,Aku mau maskeran"Ucap natasya dengan nada sinisnya.
"Lo panggilin atau tangan dan masker lo gue bakar!!"Dengan malas natasya berjalan ke kamar atas tempat di mana kamar yang di tempati oleh Ibu tirinya itu.
Tok
Tok
Tok
"Mom,Ka Karin panggil.Cepat Nanti asap keluar lagi dari mukanya yang jelek itu"Ucap natasya sambil mengetuk pintu kamar mamanya.
"Iya sabar,Momi lagi Make up ni ah,Suruh anak itu sabar!"jawab seorang dari dalam kamar yang sudah pasti itu,Endang alias 'rendang pedas' yang di juluki Karin.
Natsya menuruni ubin tangga yang menyambungkan lantai satu dan lantai dua dengan malas. Tangga itu panjang dan banyak sekali,Membuatnya malas.
"Momi lagi pake make up,Kaka di suruh sabar"Ucap natsya malas.
"WOI RENDANG,BANGSAT,LO TURUN NGGAK!"teriak karin yang sudah melewati batas.Dia tidan pernah memanggil orang yang lebih tua seperti itu,Tapi kalau sudah berhubungan dengan rendang ,Itu tidak lagi.
"Lo!Bisa nggak sih sopan sama momi"Tegur natsya.Karin melirik sinis ke arah gadis itu,Mendekatinya sambil meremas lenganya kuat.
"Sopan?tanya sama nyokap lo sopan itu beda nggak sama nggak tau diri?Udah numpang baru mau buang yang nggak ada hak untuk dia buang!"Karin melepas cekalan dari lengan natasya,Ia bisa melihat tangan gadis itu merah dan wajah meringis.
Ia bisa saja membuat tangan natasya patah tapi suara bass yang menggema itu menyuruhnya untuk melepaskannya.
"Karin!"Teriak irsan,Ayah karin.
Karin menatap sinis ke arahnya,Tidak ada yang membelanya di sini.Yah,Sudah pasti ayahnya akan membela Natasya ini.
"Apa-apaan kamu?Main tangan ke adik kamu,Papa kan sudah bilang jangan main tangan di rumah ini"Tegur irsan dengan intonasi yang membuat karin naik pitam sekarang.
"Pergaulan kamu itu membuat sifat dan tingkah laku kamu seperti ini!Kamu coba perha--"
"Nggak usah sok bijak pah!Papa dan Dua benalu ini sama saja nggak ada bedanya"Balas karin sengit.
"Dan sekarang otak papa juga ikut teracuni"Karin menatap papa dan Adik tirinya itu bergantian.Nafasnya naik turun.Saat ini dia harus ke tante risma-Adik dari mamanya yang berkerja sebagai dokter.Ia harus mengecek darah tingginya.
"Kamu dan Mama kamu sama saja!Sama-sama bikin saya pusing!"
"Oh,Papa merasa pusing?He,Bukan aku mau sindir papa.Papa tau kan rumah ini milik siapa dan jatuhnya ke tangan siapa?"Jelas karin,Gadis itu bisa melihat ayahnya mulai tersulut emosi dan natasya yang tadi tersenyum remeh.
Kini Diam dengan wajah terkejutnya.
Gocah.
"Siapa Pemilik rumah ini?"Tanya seorang dari tangga.Badut berwujud Cantik turun dari tangga,berjalan menuju ke arah Karin.
"Lo belum tau?Papa nggak kasih tau yah ke mereka,Bahwa rumah ini milik mama dan mama menjatuhkan rumah ini ke Gue!"Endang terkejut bukan main,Wajahnya tercampur antara malu,marah,dan terkejut.
"Well,Berani macam macam gue usir kalian dari rumah ini seperti Kalian ngusir mama gue!"
Sebelum karin pergi,Karin menginjak kasar kaki endang lalu pergi meninggalkan ke tiga manusia itu dengan tersenyum kemenangan.
Endang yang sedang meringis hanya menatap marah ke arah punggung karin.
"Awas aja kamu,Karin!"
***
Huh,Pasti tidak ada yang baca!:(
Kalau ada tolong dong absen dari mana
Semoga cerita Typo dan Gabut ini menghibur kalian.
Salam,Ilyy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Gril
Teen FictionKetika Gadis seperti ku menjadi Seorang ibu-Karina Aquella