5

271 41 3
                                    



" Hyung!"



Gyehun mengangkat wajahnya, balas menatap Sungjun yang menatapnya gelisah. Pemuda penuh karisma itu lantas tersenyum. Senyuman pahit.




" Kamu tau bagaimana perasaanku bukan?"




" Aku tau. Kundae hyung-"




" Mau tau sesuatu? Kamu itu adalah cinta pertamaku, Oh Sungjun."




Sungjun yang masih hendak melanjutkan ucapannya itu jadi bungkam karna pengakuan lain Gyehun.




" Aku begitu takut kehilanganmu, Sungjun-ah- Kau, kita-"





" Hyung. Bisa tolong dengar aku dulu?" Mohon Sungjun. Gyehun terdiam, lalu akhirnya mengangguk sembari beringsut memperbaiki posisinya agar bisa lebih leluasa berhadapan dengan Sungjun yang kini sudah sepenuhnya menghadap ke arahnya.




" Bisakah kita bertukar fikiran terlebih dahulu? Aku tau hyung adalah orang yang bijak. Jadi sekarang tolong dengarkan aku juga."





" Mian." Gyehun tertunduk. Pemuda itu panik membuatnya lupa diri sehingga tak bisa lagi berfikir jernih.




" Dengar." Tegas Sungjun, Gyehun mengangkat wajahnya lalu mengangguk, ia akan mendengar apapun yang akan Sungjun katakan.




" Hyung tau jika cinta ini bukan cinta yang orang banyak akan sukai kan?" Meskipun cemas, tapi Gyehun tetap mengangguk.




" Hyung juga tau kan keadaan kita berdua? Kita sedang berjuang untuk meraih masa depan." Tangan Gyehun terkepal.




" Tunggu. Maaf menyela. Dari 2 pertanyaan itu, bukankah semua sudah jelas?-"




" Ani- belum." Bantah Sungjun.





" Kalau kata-katamu selanjutnya hanya akan menyakitiku, sebaiknya jangan lanjutkan Sungjunie."




Sungjun menggeleng.



" Hyung terlalu cepat mengambil kesimpulan." Bantahnya. Gyehun kembali ke posisinya semula, bersandar di sofa lalu menghembuskan nafasnya yang terasa menyesakkan dada.



" Arraseo Sungjunie. Hyung menger-"




" Hyung tidak mengerti!"



Gyehun menutup matanya erat. Lalu mengangguk.



" Mungkin aku memang tidak mengerti." Lirihnya.




" Hyung- Lee Gyehun hyung." Gyehun membuka matanya ketika di rasakannya tangannya di tarik oleh Sungjun.


Gyehun menatap tangan Sungjun yang membawa tangannya menuju ke arah dadanya.


" Bagaimana?" Tanya si pemuda Lee ketika tangannya bersentuhan dengan permukaan dada Sungjun.




Jantung Sungjun berdetak dengan cepat, Gyehun bisa merasakannya.




" Sejujurnya aku juga tidak mengerti. Tapi mungkin- mungkin aku juga merasakan hal yang sama denganmu-" Sungjun menghela nafas berat sebelum kembali menatap Gyehun yang masih diam terpaku.




" jantung sialan ini selalu berdebar secara berlebihan jika berada di dekatmu, mendengar suaramu, atau bahkan hanya dengan mendengar namamu. Tapi hyung-" Sungjun tercekat. Di turunkannya tangan Gyehun ke pangkuannya, kali ini untuk di genggam lebih erat.




Lee Gyehun & Oh SungjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang