BAGIAN 19 ZOVIN

24 9 35
                                    

Eh itu bukanya Rachel sama temannya?" tebak Glend yang melihat teman sekelasnya itu berada di cafe yang sama dengannya.

"Kok gue baru ngeh."

"Kok bisa samaan yah?"

"Ini cafe–tempat umum, bukan basecamp," jawab Yoga.

"Sumpah, gak nyangka gue," kata Bram dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

****

POV Zoe dkk.

Zoe, Rachel, Siska, dan Sabrina memasuki cafe Raider sembari melirik sekitar. Siapa tau ada objek yang menyenangkan, kan?

"Anjir cafenya sekarang banyak berubah." Kagum Sabrina ke mereka bertiga.

"Hooh. Kata bokap gue sih habis di renovasi. Biar makin aschtetik," tambah Rachel.

"Perasaan baru beberapa bulan. Udah banyak berubah aja,"

"Hm. Makanya kita sering-sering kesini. Apalagi beuh di ruang VIP nikmat mana yang tak indah."

"Yang sering ngajakin, tapi gak jadi-jadi itu siapa yaa?"

"Hehehe."

"Ga punya money,"

"Holkay gaya miskuen bet lo,"

"Mhehe. Biar ditraktir wkwk,"

"Zoe, emang di mana si geng Rio?" tanya Siska. Mereka masih berjalan, belum menemukan batang hidung Rio.

"Katanya sih deket pojok-pojokan gitu nongkinya," kata Zoe.

Siska dkk. ber-oh ria.

Tepat di pojok kanan Siska menyadari seseorang. "Eh, tuh bukannya Yoga and friends?" Siska menunjukan tangannya ke bangku yang pojok depan. Hal ini membuat Zoe, Achel, dan Sabrina menoleh.

"Iya keknya," tutur Sabrina melihat tempat duduk yang ditujukan Siska.

Suatu ide terlintas dipikiran Siska. Siska senyam-senyum sendiri. Yang ada di dalam pikirannya mau dibonceng sama Yoga dengan alasannya gak bawa motor.

"Lu kenapa dah senyum senyum sendiri?" Sabrina heran melihat temannya satu ini.

"Mau di bonceng beb Gaswara," ucapnya tanpa sadar. Ia masih asik dengan lamunan.

"Gas wara apa sih?" tambah Achel.

"Mboh!" Tunjuk Sabrina. Rachel hanya ber oh ria. "Pantesan."

Siska hanya menyengir.

"Ck. Yuk ke pojok," ajak Zoe. Membuat mereka bertiga merasa aneh.

"Lu ke meja Vino ya?" tebak Sabrina.

"Bukan bangsat. Gue ke meja Tuh dibelakang meja Vino." Sambil menunjuk meja Vino dkk.

"B-beneran i-itu?" tanya Achel memastikan dengan nada terbata-bata.

"Emang kenapa?" heran Zoe.

"Huwaaa ganteng banget anjirr. Titisan spek dewa itu mah. Zoe lu kenapa gak ngomong kalo ada modelan kek gitu?" Histeris Achel sembari membayangkan my husband-nya seperti itu.

Zoe berucap, "Lo gak nanya Maemunah."

"Etdah."

"Anjir ketar-ketir gini mah," gumam Achel pelan. Namun Sabrina mendengarnya, sontak menyikut sikunya ke lengan Achel membuat empunya meringis.

Akhirnya, mereka berempat sampai juga di bangku Rio, dkk. Namun mereka kurang menyadari--asik Mabar ML sebagian.

"Ekhem!" Zoe berdehem membuat Rio menoleh.

ZOVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang