JM - Suffer

18.8K 369 6
                                    

SUFFER

Original story by : daisy_flow

GS|LIFE|DRAMA|FULL NARASI
Warning : konten sensitif, untuk orang tertentu mungkin akan triggered , hentikan membaca jika anda merasa terganggu dan seluruh adegan dalam cerita tidak untuk dicontoh

.
.
.

Boneka berjajar, bantal, selimut tebal, dinding, meja, buku, juga jendela yang tertutup. Bunyi pendingin udara dengan fan speed cukup kencang dan aroma pengharum ruangan lemon.

Di kursi itu seorang gadis hanya duduk diam. Menatap kosong lembaran buku catatan dan buku panduan cepat bahasa Jepang yang dua minggu lalu ia beli dari online shop.

Dinginnya ruangan yang bahkan sampai terasa jika hanya menyentuh gagang pintu dari luar tidak begitu terpengaruh padanya. Jaemin menyukai udara dingin. Tidak, dia hanya menghindari jika kapan saja heat stroke nya menyerang karena tak tahan panas.

Saat ini waktu menunjukkan jam setengah dua pagi, bahkan udara malam saja sudah mulai menurun. Namun Jaemin tidak memiliki minat untuk menaikkan suhu AC kamarnya.

Celana pendek hitam, kaos putih kebesaran lengan panjang, rambut ikat asal keatas dan juga sepasang earpod yang terpasang di telinga nya yang sejak tadi memutar 1 lagu yang sama selama tiga hari ini.

Seorang artis solo baru saja mengeluarkan lagu, dan Jaemin sangat menyukai lagu itu. Sudah menjadi kebiasaannya bahwa ia akan memutar lagu yang sama sampai ia bosan.

Jika ada yang bertanya apa yang Jaemin lakukan? Apakah ia belajar bahasa Jepang hingga larut? Apakah ia akan menjalani ujian bahasa Jepang ? Atau apa?

Jawabannya tidak sama sekali, ia hanya menulis ulang huruf 10 huruf hiragana dalam dua lembar kertas bolak-balik selama dua minggu berturut-turut.

Bukan juga karena ia bodoh atau apa, ia tidak memiliki kewajiban untuk belajar bahasa Jepang sebenarnya. Ia hanya ingin saja. Namun selama dua minggu ia hanya mengulang 10 huruf yang bahkan jika ia menulis tanpa henti, goresannya akan mengacau dan tertukar dengan huruf yang lain. Dan jika itu terjadi, Jaemin akan mengulangi kembali dari awal.

Lalu sebenarnya apa tujuannya melakukan itu semua di jam setengah dua pagi? Jika Jaemin ditanya tentu ia akan menjawab, bahwa ia tidak melakukan apapun.

Ia hanya tidak bisa tidur, saat ia memaksa untuk memejamkan mata. Selalu saja suara-suara menyakitkan terdengar kembali di telinganya. Dan ia akan memikirkannya semalaman. Tentu ia butuh pengalihan kan?

Ia menutup buku nya, ia sudah bosan mencorat coret huruf yang sama berulangkali. Ia ingin tidur, namun tidak bisa. Ia terus saja merasa gelisah.

Ia bangkit dari kursinya, meraih botol minum dan keluar kamarnya untuk mengisi botol itu dengan air dingin favorit nya. Bahkan jika ada ia akan memenuhi botol minum itu dengan batu es baru menuanginya air dingin yang ia simpan di kulkas.

Kembalinya ia dari mengisi botol minum, Jaemin terduduk diujung kasur nya. Memeluk lututnya dan meletakkan kepalanya dilututnya sambil menatap kosong gorden jendela yang tertiup angin AC.

Bosan, suara musik juga semakin lama membuat telinganya tambah sakit. Lalu apa yang ia akan lakukan? Bermain game? Tidak, ia sudah memainkan itu sejak pukul sepuluh tadi. Lalu apa sekarang?

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang