|| Asmaraloka Sang Letnan : 17 ||

2.5K 275 17
                                    

Catatan :

[ Nama Samaran ]

• Andra = Dimas
• Yudha = Dhanu
• Putri = Mia
• Syila = Naila

Selamat menjelajah dunia baru✨

Empers Of Heart

Dimas mendongak menatap tugu yang berada di depannya. Welcome To The Kalimango. Dia tersenyum. Lalu, menatap Dhanu dan Mia yang berada cukup jauh dari belakang.

Kedua kakinya mulai melangkah masuk. Dia berhenti ketika seorang pria menodongkan senjata api di depannya. "Sebutkan kedatangan kau kemari!! "

Dia memasang raut wajah takut. Kedua tangannya menyatu. "Mas, aku lagi golek kerja! Kowe isoh nulungi aku ra? ( Mas, saya lagi cari kerja! Kamu bisa menolong saya tidak?! ) "

Pria itu menatap teman satunya dengan raut wajah bingung. "Kau bicara apa, hah?! Kami tidak paham!! "

Dimas mengulas senyum. Kemudian, membenarkan blangkon yang miring dari kepalanya. "Gini mas, saya lagi cari kerja! Barangkali mas-mas ini bisa bantu saya. Saya lagi butuh sekali pekerjaan, mas.. tolong, bantu saya ini ya? "

Mereka saling bertatapan. Salah satu diantara mereka mengangguk. "Kau bisa apa? "

Dimas mengembangkan senyum. Tubuhnya berdiri tegap. "Sebenarnya, saya cuma bisa nabuh gamelan waktu di kampung. Kalau kerja, ya cuma jadi kuli, mas.. "

"Kau bisa beladiri? "

Dimas menggeleng. "Tapi, saya tadi ketemu sama Dhanu waktu mau kesini. Katanya, dia juga sedang cari kerja. Dia pinter banget beladiri, mas. Dijamin, kalau mas-mas ini pilih mas Dhanu, berarti pilihan mas-mas iki ora (tidak) salah!! " ucapnya sambil memberikan kedua ibu jarinya.

"Dimana Dhanu yang kau maksud itu? "

Dengan polos, telunjuknya mengarah ke arah Dhanu dan Mia yang sedang duduk meneguk air. "Nahh, itu mereka, mas! Yang cowok itu namanya Dhanu. Kalau yang cewek, itu Mia. Dia juga lagi cari kerja, saya tanya katanya dia pinter masak"

Kedua pria itu saling memandang. Salah satu dari mereka mengangguk. "Yasudah, kalian ikut kami! Ajak dua teman kau itu!! "

Dimas mengembangkan senyumnya. Langkah pertama, berhasil. Kepalanya mengangguk pelan. Dia menoleh ke arah Dhanu dan Mia. Tangannya melambai-lambai ke atas. "Woyy kalian, ayo kemari!! Kita dapat pekerjaan!! " teriaknya dengan girang. Dhanu dan Mia berdiri dengan raut wajah gembira. Dengan segera, mereka berdua berjalan mendekatinya.

"Yang benar saja kau ini? Kau tak menipu kami kan?!! " tanya Dhanu kepada Dimas dengan sedikit berteriak. Dia mengangguk.

"Saya ra wani (tidak berani) mas kalau tipu-tipu orang.. wong (orang) ibu saya selalu bilang, kalau kita berbohong, dosanya besar"

"Kalau mas Dhanu ra percoyo (tidak percaya) , coba tanya sama mas-mas seng (yang) ganteng iki! " lanjutnya sambil menujuki dua pria bersenjata itu.

"Sudah!! Kalian semua berisik! Kalian mau kerja kan? Makanya diam!! " perintah salah satu dari mereka dengan nada tinggi. Dia dan Dhanu berhenti bicara. Mereka berdua mengangguk kecil.

"Yang cantik ini, mau kerja juga? "

Mia mengangguk mantap. Netra matanya menatap kedua pria itu dengan berkaca-kaca. "Saya butuh pisan kerjaan, a'. Di kampung teh Mia dikenal sama masakan Mia. Dijamin, aa-aa ini nagih sama masakan Mia! " jawab wanita itu dengan gembira.

"Yasudah, kalian bertiga ikut kami! Jangan berisik, paham?! "

Dia, Dhanu dan Mia mengangguk pelan. Lalu, mereka berjalan mengikuti kedua pria di depannya. Dimas mengulas senyum. Sekarang, tinggal mengatur langkah selanjutnya.

Empers Of Heart

"Kalian ini bisa apa?! " tanya seorang pria yang duduk sambil menyeruput kopi hitamnya.

Dhanu berdiri sambil membungkukkan badannya. "Saya bisa beladiri, bang.. ". Pria itu mengangguk. Lalu, beralih menatap Mia.

"Kalau kamu, cantik? "

Mia membungkuk. "Mia teh jago masak, a'.. ". Pria itu mengangguk. Lalu, berjalan mendekati wanita itu.

"Bisa masak apa saja? "

Wanita itu tampak mulai berfikir. "Mia teh cuma bisa masak makanan Bandung sama Padang". Pria itu mengangguk singkat. Lalu, beralih menuju Dimas.

"Kalau kau, bisa apa? Saya lihat penampilan kau ini, seperti asing. Kau orang Jawa? "

Dimas mengangguk mantap. "Nggih (iya) , mas. Saya orang Jawa, dari Jogja. Saya cuma bisa nabuh gamelan waktu di kampung, kalau kerja, saya cuma jadi kuli, mas"

Pria itu kembali berjalan ke tempat duduknya. Kedua matanya menajam. "Untuk Dhanu, kau akan jadi pengawal pribadi asisten bos. Untuk Mia yang cantik, kau akan jadi koki masak di kelompok kami. Dan kau, siapa nama kau ini? "

"Dimas, mas" jawabnya sambil membungkukkan badannya.

"Ah ya, Dimas, kau jadi anggota saya! Tugas kau, cuma angkat barang-barang di perbatasan pulau. Selanjutnya, nanti saya konfirmasikan! "

Dia mengangguk pelan. Senyumnya mengembang. Tangannya membenarkan blangkon hitam di kepalanya. "Nggih, mas.. "

"Dan mulai sekarang, panggil saya Deni. Saya tangan kanan asisten big bos kalian saat ini, F. H. " ucap Deni sambil sedikit membusungkan badannya ke depan.

"Kalian bisa langsung kerja hari ini! Ingat, jangan ada yang berani berbohong! Saya paling benci dengan penghianat!! Paham?!! "

Empers Of Heart

Asmaraloka Sang Letnan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang