Mesin Penghasil Uang

16.1K 177 1
                                    

[Ting! Menemukan host yang penuh dengan birahi dan gairah]

[Ting! Hai host!]

———

“Hah?”

Tanda tanya besar muncul dikepala Angga.

‘Sejak kapan gue install aplikasi? Apa ada yang iseng? Woi!!! jangan bercanda lah anjim. Hacker bukan si kalo gini?’

[Ting! Silahkan tekan dimana saja untuk melanjutkan.]

‘Lho? Kaya lagi main game deh. Jangan-jangan emang game? Tapi siapa yang install anjirrr....’

“De... ini nasi gorengnya, 12.000 aja.....”

Lamunan Angga dihentikan tepukan tangan mang Ujang di pundaknya. Sembari memberikan sebungkus nasi goreng, mata mang Ujang berusaha melihat-lihat layar handphone Angga.

“Apa liat-liat?! Nih!”

Setelah menyerahkan uang, Angga langsung pergi meninggalkan mang Ujang yang mangkal di TPU.

———

Setelah kembali menyusuri gunung, sungai, dan lembah. Angga sampai di kost-annya.

Angga langsung menyiapkan sebuah sendok dan segelas air putih. Dia tidak menggunakan piring untuk nasi gorengnya.

Saat karet dari bungkus nasi goreng tersebut dibuka, muncul kepulan asam yang sangat harum menggugah selera.

Angga sampai melupakan aplikasi/game yang ter-install di handphonenya.

Sesuap nasi goreng hangat ditemani sebuah kerupuk warna kuning melesat memasuki rongga mulut Angga.

Gigi-giginya melakukan pengolahan secara mekanik sampai terasa halus. Setelah itu Angga menelannya dan diolah kembali dengan berbagai enzim dan cairan yang ada di setiap organ tubuhnya.

———

Selesai makan, Angga membuang bungkus nasi goreng tadi dan mencuci sendoknya. Dia meminum segelas air putih dengan penuh kepuasan.

“Haaa.... kenyanggg.... Perut senang, hati pun senang.....”

Angga mengambrukkan tubuh kurusnya ke kasur kesayangannya. Perlu diketahui Angga sudah merantau sejak SMA.

Dia juga tidak pernah pindah kost, bahkan Angga sampai menjadi saksi hidup bagaimana kost yang dia tinggali berkembang.

Selain harganya yang masih terjangkau, ibu kost penjaga sekaligus pemilik merupakan seorang wanita berjilbab yang sangat cantik.

Sikapnya juga sangat ramah. Terlebih Angga tidak pernah tekat membayar uang kost-nya. Selama ini, fantasi terhebatnya adalah ngewe dengan ibu pemilik kost.

“Oh iya!”

Seakan diberi sebuah ingatan, Angga langsung menyalakan handphone nya. Saat pertamakali dinyalakan, layarnya tetap sama dengan tulisan tadi.

“Tekan aja lah!”

Angga menekan sembarang layar handphone nya. Layar langsung berganti menjadi berwarna biru dengan gradasi terang dan gelap.

[Ting! Silahkan isi data diri anda.]

Terdapat Nama, Umur, Pekerjaan, Tinggi, dan berat.

“Kaya lagi tes kerja aja isi data diri. Hm... ini bukan penyalah gunaan data diri kan?”

Seperti diyakinkan seseorang, Angga mengisi semuanya begitu saja.

[Ting! Data diri berhasil di update.]

[Nama: Angga Saputra]

[Umur: 25 tahun]

[Pekerjaan: Pengangguran/tidak ada]

[Tinggi: 175 Cm]

[Berat: 52 Kg]

Setelah semuanya terisi, layar tersebut hilang. Digantikan dengan beberapa menu pilihan.

[Kekayaan]

[Toko]

[Kekasih]

[Istri]

[Selingkuhan]

[Penyimpanan]

[Percakapan]

“Hm?? Harus gue pilih?”

Angga memilih menu [Toko]. Kenapa? Karena dia yakin semuanya hanya akan kosong. Jadi menu [Toko] satu-satunya hang dia yakini setidaknya memiliki sesuatu.

[Toko]

[Pakaian]
[Makan/Minuman]
[Alat-alat]

[Poin: 1.000.000.000.000]

“Wuih poin gue banyak banget. Ngapain aja ya gue bisa punya poin sebanyak itu?? Setau gue kalo poin di dapet karena kita melakukan sesuatu hal. Terus, apa yang gue lakuin?”

Angga memilih sub menu [Pakaian]. Disana terdapat berbagai macam pakaian. Mulai dari 1 poin, hingga 1 Triliun poin.

Angga keluar dari sub menu [Pakaian] dan memilih sub menu [alat-alat].

Keluar beberapa gambar alat-alat yang ada di bumi. Terdapat juga deskripsi yang menerangkan tanggal pembuatan, tempat pembuatan, nomor seri, dan kegunaan.

“Ada mesin penghasil uang gak ya? Poin gue kan banyak, masa ga kebeli. Ya kan?”

Untuk saat ini Angga tidak memfokuskan diri mencari alat penghasil uang. Dia menekan tanda kembali dan akhirnya kembali pada menu utama.

“Kekayaan gak si? Gue pernah baca novel system yang bisa ubah poin ke uang. Moga aja bisa...”

Dengan penuh keberanian Angga menekan menu Kekayaan. Dan....











See You When I See You...

Shit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang