Bab 1

289 13 0
                                    

Harusnya kehidupan Lin bahagia. Semalam pernikahannya telah terlaksana dengan baik. Banyak tamu yang datang dan kado pernikahan yang didapatnya pun sangat banyak.

Lin anak perempuan ke empat dari enam bersaudara. Dia seorang bankir dan karirnya cukup memuaskan. Nenek moyang Lin berasal dari multi etnis. Ibunya mewarisi etnis Tionghoa, Bugis dan Belanda. Sedang ayahnya mewarisi etnis Batak Toba, Pakistan dan Jerman. Entah bagaimana semuanya bisa bercampur aduk, namun nyatanya berkat darah campuran itu, Lin dianugerahi kecantikan yang banyak diimpikan semua wanita.

Sejak kecil, Lin adalah satu-satunya putri yang diidamkan menjadi pengukir sejarah. Cita-cita ibunya, ingin Lin sebagai pilot. Tapi bukannya sekolah dengan dasar ilmu penerbangan, Lin malah sukses menyelesaikan pendidikan master ekonominya dari London University.

Setamat kuliah, Lin balik ke Jakarta dan menjadi bankir sukses di Bank Swasta kenamaan. Impian Ibu Lin untuk membawanya jadi pilot pupus. Lin semakin mantap meniti karir sebagai bankir.

Di tempatnya bekerja, Lin bertemu dengan seorang investor. Kebetulan pria itu ternyata senior tempat Lin kuliah dulu. Mereka menjalin cinta beberapa bulan dan mantap untuk menikah.

Banyak yang bertanya mengapa Lin mau menikahi si pria. Mereka baru menjalin asmara dan sudah memutuskan menikah. Lin di gosipkan hamil di luar nikah. Satu kantor pun geger dan isu terdengar sampai ke telinga petinggi Bank. Lin di mutasi dengan tuduhan tak berarti.

Begilah akibatnya ketika isu dan gosip menghancurkan hidup seseorang. Entah siapa yang memulai gosip itu, Lin sudah tak ambil pusing. Sebab keluarga Lin sudah tak berada di Jakarta lagi. Dia tak perlu repot bersikeras kembali ke Jakarta. Dia hanya tunggu waktu untuk bisa kembali pada kehidupan semulanya.

Kedua orang tua dan sanak saudaranya memilih berimigrasi ke negara tetangga. Memang kehidupan keluarga Lin semuanya berhasil. Masing-masing sukses dengan kehidupan dan ekonominya.

"Sudah siapkan sarapan?" Suara Nick memecahkan keheningan Lin.

"Kamu berangkat ke kantor ya?"

Nick sudah rapi dengan kemeja dan sepatu pantofelnya. Lin kira dia tak berangkat ke kantor. Bukankah Nick bilang kalau dia sudah ambil cuti menikah?

"Aku baru aja mau tanya kamu bukannya... kita masih cuti-"

"Ternyata aku gak bisa, Lin. Aku harus masuk kantor. Kalau sarapannya belum siap gak papa. Aku berangkat dulu ya, nanti aku sarapan di kantor."
Ucapan Lin terpotong dan disusul pelukan seadanya. Si pria sudah pergi dari pintu.

Lin membeo kebingungan. Tatapannya fokus pada satu titik beberapa detik, lalu mengedar ke semua ruangan. Sayup angin yang masuk dari jendela seolah mengejek Lin dari pagi yang terasa sepi.

Lin mengejar Nick yang telah menghilang bersama mobil. Dia terlambat menanyakan pukul berapa pria itu pulang.

Ini masih hari pertama. Bahkan semalam pun dia hanya dapat ciuman tipis dari Nick. Mengingat dirinya masih belum terjamah, Lin memandang kaku ke cermin. Bukankah semua bilang dia cantik? Apa Nick tak tertarik padanya?

Demi menghapus prasangka negatif pada dirinya, Lin beranjak ke ruang kantor pribadi Nick. Lin ingin tahu apa yang dikerjakan pria itu di ruang kantornya selama ini. Nick pernah bercerita jika rumah bukanlah tempat untuk beristirahat saja, tapi juga bekerja.

Tidak ada yang salah sebagai seorang istri untuk tahu lebih dalam tentang suaminya. Lin hanya penasaran, jadi dia masuk ke ruangan itu.

Tidak heran memang Nick punya kekayaan dimana-mana. Di rumah ini saja, kantor pribadi serasa di lapangan tenis. Sangat luas dan apik. Ruangan itu juga harum oleh pewangi ruangan khas Peony. Fasilitas ruangan pribadi ini patut diacungi jempol. Lin serasa menikahi sultan.

Pelan-pelan dia menyisir tumpukan buku sampai tak sengaja menemukan surat bersegel.

Surat Perceraian.

Lin curiga, surat itu tampak masih sangat baru. Dan sepertinya baru di buka. Mungkin Nick baru selesai membacanya tadi. Karena penasaran, Lin membacanya.

Dia tertegun. Namanya ada dalam surat itu. Dan statusnya adalah sebagai tergugat.

Molly With LollypopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang