Bab 3.

131 4 1
                                    

Dalam hidup Lin, membahagiakan calon klien adalah hal utama. Kunci suksesnya dalam meniti karir memang menyenangkan hati klien yang akan menanam investasi di Bank. Dia selalu berpendapat, kalau investor adalah raja yang akan selalu dia layani dengan bijak dan terhormat. Sebab dia tahu, investasi yang akan masuk akan jadi jalan besarnya meraih pundi-pundi bonus.

Penghasilannya sebagai bankir memang patut diacungi jempol. Bahkan sebelum karirnya menanjak sebagai manager, Lin punya total tabungan yang fantastis. Tak main-main, bonus dari melayani investor yang loyal, Lin sering diberi komisi tambahan. Mungkin investor tertarik padanya, sebab Lin bankir yang cerdas. Dia bisa memprediksi hasil kenaikan saham, pembagian bunga investasi atau trik jitu melejitkan investasi investornya. Banyak yang berakhir puas dan senang pada dedikasi Lin. Sebab itulah mereka tak segan menghadiahi Lin hasil investasi mereka.

Investor-investor royal itu tak jarang menghubungi Lin untuk datang sebagai pihak ketiga antara broker dan bank. Permainan semacam itu memang beresiko, tapi Lin mudah mengatasinya. Investasi dan saham adalah makanan otak bagi Lin.

Tapi kendalanya sekarang adalah, Lin akan berhadapan dengan seorang klien amatir. Dari mempelajari data dan profil si calon investor, Lin tahu pejabat itu tak punya sepak terjang di dunia investasi. Lin juga agak takut, sebab tak pernah ada klien yang ang mau main jumpa di hotel. Biasanya di lobi, itu juga pasti Lin akan bicara di kafe terbuka. Tak pernah mau diajak bicara empat mata di tempat tertutup. Alasannya sederhana, Lin takut diganggu atau diserang.

Tapi apa boleh buat, kali ini si calon investor digadang-gadang akan menyuntik dana yang fantastis juga diklaim sebagai orang kenalan si bos. Lin tak bisa menolak meski sudah mengutarakan alasan keamanannya, karena si bos sudah menjamin keamanan Lin. Entah itu akal-akalan si bos supaya si calon investor tak lari atau memang si bos memang benar mengenal si Mr. Bono.

Namanya memang Bono Adiyat Pati Tarumanegara. Pria itu menjabat sebagai anggota parlemen besar di Indonesia. Usianya sudah cukup sepuh, menginjak 65 tahun. Di profil, Lin tak banyak membaca ulasan calon investornya ini. Karena dia nihil pengalaman dalam dunia perbankan dan permodalan. Itulah Lin harus bersedia kalau pertemuan ini akan menggeser jadwal rapatnya dengan dewan komisaris Bank. Kata si Bos, jika Lin bisa mendealkan investasi ini, Lin akan dapat bonus 10%.

Lin tidak mempermasalahkan pembagian bonus, karena Lin biasanya tahu diri. Bonus cuma di dapat berdasarkan suku bunga yang berlaku atau harus puas hanya dengan komisi seadanya. Sebab Lin percaya, calon investor biasa memberikan Lin hadiah di luar kesepakatan. Lin bisa beli mobil Mercy kalau dia mau. Tapi dia tahu, Lin sudah cukup berlebih dengan harta yang dia punya sekarang. Apalagi suaminya adalah investor yang terpandang. Uang mudah di dapatkan.

Karena mengingat Nick, Lin jadi ingat lagi peristiwa tadi pagi. Saat dia hendak memilah baju kotor, Lin menemukan selembar tisu aneh dalam saku Nick. Wanginya harum dan ketika di sentuh terasa licin di tangan Lin. Saat Lin menanyakan hal apa itu pada Nick, Nick spontan memarahinya.

"Kamu gak usah pegang baju kotor ku lagi ya Lin. Kamu minta aja binatu yang urus baju-baju kotor aku. Aku gak suka kamu tanya-tanya hal begitu. Lagian kamu pake tanya itu tisu apa, ya jelas itu tisu lah, ngapai kamu pakai tanya-tanya lagi. Udah, besok kamu cari aja asisten biar bisa beresin barang aku. Toh biar kamu gak usah tanya hal-hal begitu lagi."

Lin cuma bisa diam menyimak. Dia tak menyangka respon Nick begitu panjang hanya karena menyangkut selembar tisu. Kali itu, Lin berjanji tidak akan tanya barang-barang Nick lagi.

Mobilnya sudah berhenti di depan gedung hotel. Sekarang Lin mau fokus bertemu si calon investor. Meski menurut Lin penampilannya biasa aja, tapi orang-orang tetap saja memperhatikannya saat jalan. Lin yang pemalu, terpaksa harus berjalan kikuk. Sesekali kalau tatapannya berpapasan pada orang, Lin akan tersenyum malu-malu.

Molly With LollypopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang