Keesokan harinya, di lorong sekolah...
"Ini. Aku kembalikan" ucap Mitsuya sambil menyerahkan jaket (y/n) kepada (y/n).
"Eh?"
(Y/n) menerima pemberian jaketnya dari tangan Mitsuya. Tercium aroma wangi dari jaket (y/n) tersebut. Rupanya Mitsuya sudah mencuci jaket tersebut.
"Mitsuya-san, padahal kau tidak perlu mencucinya"
Mitsuya memegangi bagain belakang lehernya sambil melirik ke arah lain.
"Jaket itu kemarin sangat basah. Jadi aku cuci saja. Sore jya..." ucap Mitsuya sambil berjalan pergi meninggalkan (y/n) begitu saja.
(Y/n) memandangi jaketnya. Kelihatannya ada yang janggal dari jaketnya itu.
Ternyata, hal yang janggal adalah sobekan yang ada di jaket tersebut ternyata sudah dijahit rapi.
Eh? Apa Mitsuya-san juga menjahit sobekan di jaketku ini? Rasanya tidak mungkin. Apa ia meminta ibunya untuk menjahitkannya, ya?, gumam (y/n).
Spontan, (y/n) pun melirik kearah Mitsuya yang berjalan menjauh darinya.
"C...chotto, Mitsuya-san!"
Mitsuya pun menoleh kearah (y/n).
"Etto...H...hontouni arigatou!" ucap (y/n) sambil sedikit membungkukan tubuhnya.
"Um" balas Mitsuya singkat. Lalu ia pun melanjutkan langkah kakinya menuju kelasnya.
"A...ano!"
Sekali lagi, Mitsuya menoleh kearah (y/n).
"Apa lagi?"
"Etto... Tolong sampaikan juga rasa terima kasihku kepada ibumu, Mitsuya-san" ucap (y/n).
"Ibuku? Untuk apa?"
"Eh? Bukankah ibumu yang menjahitkan jaketku ini?"
Mitsuya tiba-tiba memalingkan wajahnya.
"S...sebenarnya, aku yang menjahitnya" ucapnya sambil terlihat sedikit malu untuk mengakuinya.
"Eh? Benarkah?" tanya (y/n) tidak percaya.
"Cih! Memangnya kenapa kalau aku yang melakukannya?"
Tiba-tiba, (y/n) berlari kearah Mitsuya dengan sebelah tangannya memegangi tangan Mitsuya.
"Sugoi, Mitsuya-san!" seru (y/n) dengan matanya yang berbinar-binar tepat di hadapan wajah Mitsuya. Ia terlihat kagum sekaligus tidak percaya ternyata Mitsuya pandai menjahit.
Mitsuya terkejut dengan reaksi (y/n) tersebut. Ini pertama kalinya ada seseorang yang memuji bakat Mitsuya.
Karena merasa malu, Mitsuya lagi-lagi memalingkan wajahnya. Kedua pipinya terlihat sedikit memerah.
"A...arigatou" ucap Mitsuya.
(Y/n) pun tersenyum manis kearah Mitsuya.
Entah mengapa begitu melihat tawa milik (y/n) tersebut, hati Mitsuya terasa sangat tenang.
***
(Y/n) dan Mitsuya berjalan beriringan di lorong sekolah sambil bercengkrama satu sama lain.
"Sokka, jadi saat dewasa nanti kau ingin menjadi seorang desainer!" ucap (y/n) setelah mendengar alasan Mitsuya sangat mahir menjahit.
"Aku tahu ini memang memalukan..." balas Mitsuya sambil memalingkan wajahnya karena malu dengan impiannya itu.
Dengan cepat, (y/n) langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Föst | Mitsuya Takashi x Reader [✔]
Fanfiction《SHIYU PROJECT 3rd》 Perasaan (y/n) 'terjebak' dengan cinta pertamanya, seorang laki-laki yang selalu ia kagumi hingga saat ini. Setelah sekian lama, akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Namun sayang, Laki-laki tersebut sekarang sudah ba...