08 [Hmm]

17 4 5
                                    

Happy reading 💖
-
-
-

Hari sudah semakin gelap, matahari sudah bergeser ke arah barat dan tenggelam yang kemudian digantikan oleh bulan, dengan sinarnya menyinari langit malam yang gelap.

Kini Alera melangkahkan kakinya menuju apartemen setelah sebelumnya turun dari bus. Melangkah ke pintu depan, Alera yang baru saja ingin memasukkan kata sandi terhenti karena tepukan ringan di bahunya.

Menoleh ke samping, Alera mendapati seorang remaja yang Alera kenal. Dia penghuni apartemen yang sama dengan apartemen yang Alera tinggali.

"Seongho-ya, oraenman-iya." Sapa Alera begitu melihat Seongho berdiri tepat di sampingnya dan memasukkan kata sandi apartemen.
(Seongho, lama nggak ketemu)

"Eung, noona jal jinaesseo-yo?" Tanya Seongho yang kemudian melangkah masuk diikuti Alera dari belakang.
(Iya, kakak baik-baik aja?)

"Eung, hakgyeo-neun eoddae?" Tanya Alera memasuki lift bersama Seongho.
(Iya, sekolahmu gimana?)

"Geunyang, no-jaem." Jawab Seongho dengan malas.
(Ya gitu, nggak seru)

"geureoh-ge andwae."
(Gaboleh gitu)

"Araseo noona, araseo" Ucap Seongho sambil mengadu kesakitan karena Alera memukul punggung Seongho.
(Iya kak, iya)

"Noona, naega meonjeo galge-yo. Bye-bye." Seongho keluar dari lift sambil melambaikan tangan ke arah Alera.
(Kak, aku pergi dulu. Dadah)

Seongho tinggal dilantai 3, sedangkan Alera tinggal di lantai 5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seongho tinggal dilantai 3, sedangkan Alera tinggal di lantai 5. Mereka memang bukan tetangga samping apartemen, namun keduanya cukup dekat karena Seongho pernah membantu Alera secara tidak sengaja yang sedang kekusahan membawa sampah yang begitu banyak untuk dibuang.

Sejak saat itu, mereka menjadi teman. Walaupun usia mereka terpaut 4 tahun, mereka tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Alera menganggap Seongho adiknya, begitu pula Seongho. Ia menganggap Alera seperti kakaknya sendiri.

✿✿✿

Memasuki apartemen, Alera melepas high heels yang ia kenakan. Ia mengangkat kaki untuk melihat ujung kakinya yang terasa sakit.

"Aishh, lecet." Keluh Alera setelah melihat kakinya.

Berjalan dengan sedikit pincang, Alera menggerakkan badannya menuju kotak P3K yang terletak di sudut ruangan. Menempelkannya pada kaki yang terluka, Alera dengan hati-hati menurunkan kakinya.

"Sepi banget, pada kemana sih?" Entah bertanya kepada siapa, Alera bangkit mencari teman-temannya.

"Keyy, Zoey!" Panggil Alera namun tidak membuahkan hasil.

ABOUT CAMARADERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang