☁️ 2.9

6K 1K 617
                                    

Kepada Lee Know Stray Kids mohon untuk tidak terlalu mendalami peran Pak Lee di Unmade Plan ya. Mohon banget sih ini mah... seolah-olah Unmade Plan nggak boleh tamat😭🙏

 seolah-olah Unmade Plan nggak boleh tamat😭🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















•••

Setelah melewati naik-turunnya permasalahan, hubungan Sona dan Minho sebenarnya tidak banyak berubah. Sona tetap pada aksinya yang kocak, juga Minho yang datar-datar saja dalam menjalani hari-hari. Satu yang paling jelas berubah dalam hubungan mereka tentu saja mengenai perasaan satu sama lain, yang kini tidak perlu lagi dipertanyakan kebenarannya.

Belakangan ini Minho merasa lebih bebas dalam mengutarakan isi pikiran. Rasanya juga bisa kembali bernapas, setelah bertahun-tahun terikat dengan bayang-bayang masa lalu dan kesengsaraan yang membelenggu.

Di kantor, keseharian Minho sebagai karyawan di perisahan S.O Group milik Somin, Ibu Sona, juga kembali normal. Yang biasa disibukkan dengan proses perilisan majalah fashion. Begitu juga dengan Sona di sekolah. Setiap harinya kelas semakin menyenangkan dengan berbagai macam metode pembelajaran baru.

Hingga suatu hari, seluruh guru-guru di TK memutuskan mengadakan acara makan malam bersama. Pertemuan seperti ini memang bukan agenda rutin tahunan atau agenda wajib. Jadi siapa saja bisa ikut tanpa adanya paksaan. Dan kebetulan, malam itu cukup banyak yang datang. Merasa perlu melarikan diri sejenak dari kehidupan rutinitas yang melelahkan. Disana, Sona juga hadir dan turut menikmati makan malam bersama rekan guru yang lainnya.

"Saya nggak tau kalau Bu Im secantik ini dari dekat, Bu." Seseorang menyenggol sikut Sona hingga membuat perempuan yang saat itu tengah mendengarkan Bu Yoon bercerita jadi menoleh.

"Ah... Bu Ahn. Saya nggak secantik itu kok," balas Sona merendah. Tangannya menepuk pelan kedua paha karena tersipu.

"Selama ini saya cuma liat kalau lewat kelas aja. Udah gitu shift saya juga cuma di siang, jadi kadang nggak ketemu sama Bu Im. Tapi ternyata dari dekat manis ya?"

Sona tidak lagi membalas, kepalanya sibuk menunduk berkali-kali karena pujian salah satu rekan guru yang lebih senior. Perawakannya seperti Kim Woori, namun sedikit lebih muda. Sebuah senyuman dan ucapan terima kasih kecil meluncur dari bibirnya.

"Perhatian, perhatian!" suara lantang Yoon Eunha berhasil mencuri fokus para guru yang ada di ruangan. "Saya mau mengumumkan sesuatu!"

"Mau ngumumin kalau Bu Yoon yang bayar?" Celetuk Kim Woori yang kemudian mengundang tawa dan sorak setuju dari para guru lainnya.

"Enak aja," elak Yoon Eunha. "Begini-begini, jadi... kepala sekolah kita mau datang! Barusan saya dapat pesan kalau dia mau ikut bergabung dan makan bareng sama kita! Wohoo!"

Dibandingkan dengan Yoon Eunha terlihat antusias, reaksi para guru tampak tak terarik bahkan cenderung abai. Padahal mereka berharap mendengar kabar menarik. Satu persatu mulai mempertanyakan, untuk apa mengundang kepala sekolah yang sudah berumur dan kurang bisa diajak bersenang-senang? Merusak suasana saja.

unmade plan • lee knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang