Bagian 2

8.3K 536 7
                                    

Happy Reading........
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





Ghafin yang melihat Keanu tak sadarkan diri pun menghampiri nya

"Dek, heii... Kamu kenapa" Menepuk pelan pipi chubby Keanu

Ghafin yang panik pun memanggil abang kembar nya

"Ghavan!!!...... Abang Ghavan!!!!"

Disaat dirinya panik Ghafin akan memanggil Ghavan dengan sebutan abang.

"Abang!!! Cepat kesini" Teriak Ghafin memanggil Ghavan

Ghavan yang mendengar adik kembar nya berteriak segera datang ke tempat adik nya menunggu

"Ada apa dek... Hosh... Hosh..." Ucap nya ngos-ngosan. Ghavan tidak melihat Keanu karena posisinya Ghafin membelakangi Ghavan.

"Abang buruan tolongin"

"Ada apa sih dek, kenapa kamu berteriak, kamu tau kan kalo papi tau kamu bisa di hukum" Ucap nya sewot setelah menetralisir rasa lelah nya sehabis berlari.

"Abang, itu gak penting, ada yang lebih penting dan gawat dari itu"

"Apa" Datar nya

"Adek ini pingsan, badannya panas, bibir nya juga biru... Buruan abang tolongin, bawa adek ini ke RS" Ucap nya heboh

"Abang gendong adek ini, kamu panggil om Teo, dan kita segera ke RS papa"

Ghafin segera menemui bodyguard yang di percayakan oleh papi nya untuk menjaga nya. Sedangkan Ghavan segera menuju mobil dan menunggu kembarannya kembali dari menemui bodyguard mereka.

Setelah dari itu semua, Ghafin dan Ghavan segera menuju RS sang papa kakak dari papi nya yang sebelumnya ditelpon terlebih dahulu oleh Ghafin untuk menunggu di depan parkiran keluarga Mahardika.

Sesampainya di parkiran, Ghavan dengan cepat keluar dari mobil dan menuju sangat papa yang sedari tadi sudah menunggu nya.

"Ini anak siapa van?" Tanya sang papa sambil mendorong brankar menuju ruang IGD

Bukannya Ghavan yang menjawab tetapi Ghafin lah yang menjawab nya "Nanti aja pa penjelasan nya, nanti Ghafin yang menceritakan semua nya... Sekarang tolong dulu adek ini"

"Ghavan, Ghafin.... Kalian hutang penjelasan sama papa, segera telpon papi dan mami mu serta yang lain ke RS... Dan beri tahu semua nya"

"Ck... Iya iya, nanti Ghafin ceritain, tapi tolong adek ini pa... Hiks... Hiks.. " Ucap Ghafin sambil menangis karena khawatir dengan bocah kecil itu.

Sedangkan Ghavan sedari tadi memperhatikan adik kembar nya, ia heran Ghafin tidak pernah bersikap seperti ini sekalipun ia yang sedang sakit~pikir nya

Ghavan lalu menelpon papi nya menyuruh seluruh keluarga untuk datang ke RS papa nya.

...

Suara derap langkah kaki menggema di lorong RS menuju IGD. Seluruh keluarga Mahardika datang dengan tergesa-gesa setelah mendapat telpon dari Ghavan yang mengatakan jika ia di RS milik salah satu keluarga nya.

"GHAVAN!!!... GHAFIN!!!!"

Ghavan dan Ghafin yang terpanggil langsung menoleh ke sumber suara. Ghafin langsung menghamburkan tubuh nya ke pelukan sang mami sedangkan Ghavan menjelaskan apa yang telah terjadi.

"Ghavan, ada apa...... Siapa yang sakit .... Kenapa kalian bisa di sini... Siapa yang berada di dalam sana" Tanya sang papi lembut terhadap salah satu anak kembar nya

"Papi tanya nya satu donk, Ghavan gak papa, Ghafin pun sama.... Tadi saat kami di taman, Ghavan sedang membeli es krim untuk Ghavan dan Ghafin, tapi tiba-tiba Ghafin teriak dan menyuruh Ghavan mengangkat tubuh anak kecil yang pingsan... Ghavan juga gak tau siapa anak kecil itu, dia sudah pingsan di pelukan Ghafin"

"Ghafin bilang ke mami, siapa anak kecil itu" Giliran mami yang bertanya

Ghafin yang masih berada di pelukan sang mami sambil menangis menceritakan semua nya

"Saat Ghafin menunggu Ghavan membeli es krim, Ghafin melihat anak kecil berjalan tanpa arah.... Mungkin umur nya sekitar 2-3 tahun dia begitu kecil mami, trus giliran hampir sampai di depan Ghafin, anak kecil itu pingsan, Ghafin gak tau penyebab nya apa..... Tubuh nya panas dan bibir nya biru..... Ketika Ghafin hampiri, Ghafin merasa khawatir, Ghafin takut kehilangan dia seolah anak kecil itu adik kecil Ghafin mami"

Para keluarga yang lain hanya menyimak ucapan si kembar, lalu papi menyuruh Ronald tangan kanan kepercayaan nya.

"Ronald cari tau informasi tentang anak kecil yang di bawa oleh si kembar dalam waktu 20 menit"

Ronald yang mendapat perintah dari sang tuan pun melaksanakan nya

...

Ceklek........

Pintu IGD terbuka menampilkan seseorang dengan jas kebesaran nya seorang dokter.

Si kembar yang melihat itu pun langsung menghampiri papa nya

"Pa, gimana keadaan nya... Dia baik-baik aja kan... Gak ada yang serius kan" Tanya Ghafin to the point

"Kondisi nya lemah nya sekali, ia memiliki imun tubuh yang lemah dan memiliki penyakit asma akut serta hemofilia... Dari hasil pemeriksaan ia belum makan dari kemarin itu yang membuat imun anak kecil itu menurun di tambah cuaca dingin yang menyebabkan asma nya kambuh. Untuk sekarang dia sudah lebih baik... Papa sudah memakaikan nya masker oksigen, dan beberapa suntikan vitamin di infus nya"

Semua yang mendengar penjelasan dari papa Deon pun terkejut. Bagaimana bisa anak sekecil itu memiliki riwayat penyakit yang mematikan.

"Lalu kapan ia akan terbangun Gideon" Tanya Opa

"Ia akan bangun setelah obat tidur yang Marvel kasih habis, sekitar 2 jam lagi ia akan terbangun, sekarang biarkan ia istirahat.. Marvel juga akan memindahkan nya ke ruang rawat terlebih dahulu"

"Ruang rawat Mahardika"

Gideon yang mendengar itu langsung memindahkan Keanu ke ruang rawat Mahardika

...

.
.
.
.
.
.
.
.

Nexxttt.......

Tunggu kelanjutan nya yawww....

Jangan lupa vote dan komen....

🅚🅔🅐🅝🅤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang