AUTHOR POV
Suasana riuh memenuhi ruangan gym, terlihat Dira sedang berada dibench press yang paling sudut. Tak jauh darinya, Nava yang belum berhenti dari mesin treadmillnya mulai menurunkan kecepatan mesin itu.
"Nav". Nava mencopot earphonenya, lalu turun mendekati Dira.
"kamu kenapa gak ngasih tau kalo udah gak dikost lagi?". Lalu Dira meneguk minuman dari botolnya.
"sebulan terakhir kita jarang ketemu, kamu sibuk". Dengan handuk yang berada dipundaknya, Nava mengelap sisa-sisa keringat diwajahnya.
"aku kerja". Bantah Dira, seakan tak mau disalahkan atas kesibukannya.
"gak ada yang bilang kamu sibuk belajar, aku juga kerja".
"aku baru tiga minggu kok pindah ke apartemennya". Sambung Nava.
Terlihat sedikit kesal, Dira kembali ke mesin bench press tadi. Lalu mengemasi barang-barangnya langkah cepat yang diambilnya mengarahkan kakinya menuju mini café. Setelah mengambil beberapa barang diloker, Nava pun menyusul Dira.
"kamu marah?". Tanya Nava setelah celingukan mencari sosok yang dikenalnya itu, namun tak ada jawaban Dira sibuk dengan dunianya. Tak tahan dengan "diam"nya Dira, Nava menarik kursinya mendekati Dira.
"hey, jangan diem". Nava merangkul pundak Dira yang masih lengket dengan keringatnya.
"tiga minggu itu udah lama, kamu tau gak aku kesana tadi muter jauh mau jemput biar berangkat bareng. Malah aku tau dari ibu kost yang bilang kamu udah pindah".
"iya maaf hey, aku salah gak kasih tau kamu. Tadinya aku mau minta bantu buat pindahan. Tapi susah dapet waktu kamu. Maaf Dira". Nava menggenggam tangan Dira, merasa bersalah membuatnya pergi ke kost lamanya.
"iya ish udah diliatin orang". Dira menarik tangannya dari genggaman Nava merasa risih terhadap pandangan orang-orang disekitarnya.
"ke apartemenku, gak luas sih. Mana kunci mobilnya". Tanpa membersihkan diri, Nava mengambil barang-barang Dira dan memberikan Dira jaketnya.
"astaga Nav belum mandi ini". Mau tak mau Dira mengejar Nava karena semua barangnya sudah dibawa.
"nanti aja". Teriak Nava yang sudah jauh meninggalkan Dira.
Mereka memutuskan untuk pulang ke Apartemen Nava tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.
NAVAYA POV
Demi menebus kesalahanku pada Dira, aku memutuskan mengajaknya untuk ke apartemenku. Entah ini keputusan yang tepat atau tidak, mungkin ini saatnya aku memberanikan diri untuk mengutarakan perasaanku. Setelah sama-sama membersihkan diri, dengan dua gelas wine yang ada ditanganku aku menghampiri Dira yang berada dibalkon. Cukup luas hingga aku bisa menaruh sebuah bean bag dan satu meja kayu disana.
"thanks". Dira menerima gelas yang aku beri, entah sedang memikirkan apa yang jelas pemandangan sore ini tidak begitu indah. Awan kelabu menggiring menutupi matahari yang hendak pergi ke tempat peristirahatannya.
"Nav, aku mau bilang sesuatu". Deg!! Mengapa perasaanku jadi tidak karuan, aku merasa aka nada sesuatu yang tidak baik.
"hm? Apa? Kerjaan?". Tanyaku balik, namun Dira menggeleng.
"Michelle, dia minta aku buat kembali". Bagai tersambar petir, gelas yang sedang aku pegang terjatuh kelantai. Membuat wineku tumpah dan gelasku pecah berhamburan.
"sorry, kamu diem aja". Dengan hati-hati aku melangkah kedapur, melewati pecahan kaca yang berserakan. Tidak terasa air mataku terjatuh, aku menyekanya cepat tak ingin siapapun mengetahuinya.