Warning !!
Bijaklah dalam membaca.
Disini hanya meminjam visual dan nama tanpa mengurangi rasa hormat.
.
.
.
Ramein yuuk
biar tau komentar dari kalian
vote + comment jangan lupa ya ♡
.
.
.
.Chenle💖
| Kenapa?
| Aku dirumah"Jadi, bagaimana keputusanmu?"
Gadis berambut coklat sebahu segera menyimpan ponselnya didalam tas. Tangannya disimpan di atas lutut. Salah satu pelayan menuangkan teh untuknya.
Di depannya terdapat wanita cantik yang sudah berumur namun masih terlihat cantik dan elegan. Tatapannya tajam namun suaranya lemah lembut. Dengan tampilannya bisa menyandra siapapun yang menatap matanya.
Wanita tersebut mengangkat jemarinya dan pelayan segera bergegas mengambil sesuatu.
"Kelihatannya uang 100 juta dollar tidak cukup ya?"
Pelayan tersebut memberikan nampan hitam dibubuhi ukiran emas asli. Diatas terdapat sebuah kunci mobil dan black card yang diletakkan diatas bantal merk gucci. Dan juga map bewarna emas.
Si gadis terdiam termenung. Apa harga dirinya dibayar dengan sejumlah uang? Entah ada rasa amarah di dalam hatinya yang meluap keluar. Namun masih bisa ditahan untuk sementara.
"Map itu berisi saham sekolah atas namamu. Kamu juga akan mendapat beasiswa selama sekolah dimanapun sampai lulus."
Jemarinya meremat tas selempang diujung. Dia sudah nggak tahan lagi begitu direndahkan dengan uang.
"Maaf Nyonya Zhong yang terhormat, saya masih bisa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan saya. Saya bisa menerima tawaran anda tanpa dibayar dengan apapun."
Si gadis segera meminum teh yang sudah dituangkan pelayan.
"Dengan ini, saya akan menerima tawaran anda tanpa semua hal yang anda tawarkan."
Kemudian memundurkan kursi juga mengembalikan ketempatnya. Dibungkuknya badan 90 derajat sebelum berpamitan pulang.
"Saya permisi."
"Antarkan dia dengan selamat." Ucap Nyonya Zhong kepada salah satu supir pribadinya.
"Tidak perlu nyonya. Saya masih ada urusan yang harus dikerjakan."
"Kalau begitu, ambil tesla yang tadi saya tawarkan."
Rasanya Nyonya Zhong sedikit keras kepala. Pantas saja Chenle seperti itu.
"Baiklah, terima kasih Nyonya."
Akhirnya memilih mengalah dengan diantar oleh sopir pribadinya dan diturunkan ke cafe tempat ia bekerja.
"Beliau menyukai anda, non. Saya belum pernah diutus untuk mengantar orang lain selain beliau seumur hidup saya bekerja."
Rasanya sedikit tersentuh mendengar suara supir pribadi milik Nyonya Zhong. Tapi mau bagaimana pun dirinya juga diutus untuk menjauhi anaknya. Chenle.
Lantas hanya tersenyum simpul sedikit membungkukkan badannya sebelum keluar dari mobil.
"Terima kasih atas tumpangannya."
"Sama-sama, nona Jinny."
Semenjak orang tuanya meninggal, Jinny benar-benar harus membanting tulangnya dan mengambil alih cafe milik mamanya. Walaupun berat menjadi anak tunggal yang memiliki banyak tanggung jawab, tapi Jinny mengharuskan untuk melakukan semuanya.
Jinny masih anak SMA yang sebulan lagi akan lulus. Disamping itu dia bekerja sebagai manager di cafe miliknya. Karena umurnya yang masih belum legal, maka dibantu saudaranya yang mengambil hak milik sambil menunggu Jinny dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT ( NC ) Random Story
Fanfiction⚠️ TIDAK UNTUK DIKONSUMSI DIBAWAH UMUR ⚠️ Dari segala cerita, disini hanya meminjam visual dan nama. Bukan berarti mereka nyata. Pure imajinasi semata tanpa mengurangi rasa hormat kepada mereka. Jadilah pembaca yang bijak, kalau nggak suka bisa tutu...