Part 3: Saingan

23 3 0
                                    

"Salahnya diputusin jadi gabisa ngejagain Alexa kan? mangkanya ngengsinya diturunin dong El"

***


Esok harinya, Alexa bersiap untuk pergi ke toko buku bersama Leo. Ia tidak tahu bahwa Elang dan teman-temannya memiliki rencana untuk menggagalkan pertemuan tersebut. Saat Alexa menunggu di depan rumahnya, Leo datang dengan senyum hangat.

"Udah siap?" tanya Leo sambil tersenyum.

"Iya, ayo berangkat," jawab Alexa dengan antusias.

***

Di sisi lain, Elang sudah berada di tempat yang mereka tuju. Dia dan teman-temannya telah menyusun rencana untuk mengganggu pertemuan Alexa dan Leo.

"Bayu, lo udah siap?" tanya Elang.

"Siap, gua bakal bikin kacau tanpa mereka sadari," jawab Bayu.

Rama dan Kevin berjaga di sekitar area toko buku, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Ketika Alexa dan Leo tiba, mereka disambut dengan suasana tenang dan nyaman. Mereka mulai menjelajahi rak-rak buku, mencari buku yang mereka butuhkan. Namun, tak lama kemudian, Bayu yang berpura-pura menjadi pengunjung lain, mulai melancarkan aksinya.

 Dia membuat beberapa keributan kecil yang membuat Alexa dan Leo merasa tidak nyaman. Alexa mulai merasa gelisah, tetapi Leo mencoba menenangkannya."Kita cari tempat yang lebih tenang yuk," ajak Leo. Mereka kemudian pindah ke sudut toko yang lebih sepi. Di sana, Leo mulai mengajak Alexa berbicara tentang buku-buku yang mereka suka. Namun, Alexa masih merasa tidak tenang.

"Ada yang aneh deh, kenapa tadi banyak keributan?" tanya Alexa.

"Mungkin kebetulan aja," jawab Leo sambil tersenyum menenangkan.

Namun, tak lama kemudian, Elang muncul dengan wajah yang sengaja dibuat kaget.

"Eh, Alexa! Leo! Kalian di sini juga?" sapa Elang dengan nada yang terkesan tidak sengaja.

"Elang? Kamu ngapain di sini?" tanya Alexa kaget.

"Gua lagi cari buku. Eh, kalian lagi apa di sini?" Elang berpura-pura tidak tahu." 

"Kita lagi cari beberapa buku," jawab Leo singkat. 

Elang mencoba mengalihkan perhatian Alexa dengan bercerita tentang buku yang ia cari. Namun, Alexa mulai curiga dengan kehadiran Elang yang tiba-tiba."

Elang, lo beneran nggak sengaja ketemu kita?" tanya Alexa dengan nada curiga.

"Iya, beneran. Eh, kalau kalian mau jalan-jalan lagi, gua nggak mau ganggu deh," jawab Elang dengan senyum penuh rekayasa. 

Alexa dan Leo akhirnya memutuskan untuk keluar dari toko buku tersebut kemudian  mencari tempat lain untuk melanjutkan pembicaraan mereka. Elang dan teman-temannya mengikuti dari kejauhan, memastikan rencana mereka berjalan lancar.Mereka akhirnya menemukan kafe kecil yang tenang dan memutuskan untuk duduk di sana. Leo mencoba mengalihkan perhatian Alexa dengan percakapan ringan.

"Sebenarnya, gua ada mau ngomong penting sama lo sa," kata Leo dengan serius.

"Apa itu?" tanya Alexa penasaran.  Namun sebelum Leo bisa melanjutkan, Bayu yang menyamar sebagai pelayan kafe datang dan menjatuhkan minuman ke meja mereka, membuat suasana semakin kacau.

"Maaf, saya nggak sengaja," kata Bayu sambil membersihkan tumpahan minuman dengan tergesa-gesa. 

Alexa yang semakin curiga dengan kejadian-kejadian aneh hari itu mulai merasa tidak nyaman. Dia memutuskan untuk mengakhiri pertemuan mereka lebih awal. 

"Leo, kayaknya aku mau pulang dulu. Banyak kejadian aneh hari ini," kata Alexa. 

Leo yang merasa bersalah hanya bisa mengangguk. Mereka kemudian berpisah dan Alexa pulang dengan perasaan campur aduk. Di perjalanan pulang, Alexa terus memikirkan kejadian-kejadian aneh yang terjadi hari itu. Dia merasa ada yang tidak beres dan memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.

***

Beberapa hari kemudian,  Alexa bercerita pada Desca  saat di sekolah. "Desca, aku mau cerita sesuatu," kata Alexa dengan wajah serius.

"Ada apa, Lex, tumben lo bisa serius gitu?" tanya Desca.

Alexa menceritakan semua kejadian yang dialaminya saat bersama Leo. Desca mendengarkan dengan seksama dan mulai merasa ada yang janggal.

"Kamu yakin semua itu kebetulan?" tanya Desca. 

"Nggak tahu, tapi aku merasa ada yang aneh," jawab Alexa.Desca berpikir sejenak dan kemudian berkata, "Mungkin ada baiknya kita cari tahu lebih lanjut. Kita nggak bisa biarin ini terus terjadi."Alexa setuju dan mereka berdua mulai menyusun rencana untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian-kejadian aneh itu.

 Mereka bertekad untuk menemukan siapa yang sebenarnya berada di balik semua ini dan apa motif mereka.

***

Hari-hari berikutnya, Alexa dan Desca diam-diam mengawasi Elang dan teman-temannya. Mereka mencari petunjuk dan bukti yang bisa mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi. Sampai suatu hari, mereka mendengar percakapan Elang dengan teman-temannya yang membuat semuanya menjadi jelas.

"keren lo lo pada, thanks ya" kata Elang dengan nada puas. 

"Tapi kita gak bisa terus-terusan kayak gini, Elang. Alexa pasti curiga," jawab Bayu.

"Gua gak peduli. Gua gak mau Alexa sama Leo" tegas Elang. Alexa dan Desca yang mendengar percakapan itu merasa marah dan kecewa. 

Desca menatap Alexa dengan penuh emosi melihat temannya secara tidak langsung di permaikan seperti ini.  

"Lex ini lo yang mau maju apa gua?" tanya Desca dengan raut wajah kesalnya.

"Ini masalah gua jadi gua aja, lo balik kelas aja ca" Ucap Alexa.

Alexa berjalan mendekati Elang dan gang gak jelasnya itu. "firasat gua aja juga tau ini ulah Elang, mau putus udah di iyain sekarang masih aja ngusik kehidupan gua. Maunya apa tu bocah" Batin Alexa kesal.

***

Gimana nih gengs
Maap nih klo banyak typo
Pokoknya jgn lupa vote
Tunggu part selanjutnya yups!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlexandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang