Part 31

7.3K 517 42
                                    

Alfa POV:
Bang Aksa dan istrinya udah nunggu gue dan Nala di depan pintu.

"Masuk Fa,Nal" sambut bang Aksa dan Istrinya dengan ramah.

Gue bales bang Aksa dan Istrinya dengan senyuman tapi Nala diem aja, nih anak bener bener.

Sampe di meja makan gue ngeliat udah banyak banget makanan termasuk makanan kesukan Nala

"Nal, kamu suka ini kan?" tanya istrinya bang Aksa ke Nala dan Nala gak jawab apapun, dia cuma menganggukan kepala dan istrinya bang Aksa sibuk menyendokan makanan buat Nala

"Nal, kamu mau tau salah satu kasus paling menarik yang pernah ditanganin sama suami kakak, Gak?" tanya istri bang Aksa ke Nala yang coba mencairkan suasana tapi Nala masih tetep diem

"Bukan kasus sembaranng kasus, tapi juga kasus di kasus ini kita kenal dengan seseorang yang gak biasa" lanjut Istrinya bang Aksa

"Gak biasa gimana kak?" tanya gue ikut menjawab pertanyaan istrinya bang Aksa karna Nala masih diem aja

"kamu yakin mau cerita tentang ini, sayang?" tanya bang Aksa tiba tiba menyela pembicaraan. Gue yang bingung sebenernya ada apa cuma bisa ngeliatin mereka berdua.

"yakin, gapapa kok" jawab istrinya bang Aksa. Mereka saling menatap dan istrinya bang Aksa tersenyum ke arah bang Aksa

"dulu, kakak pernah punya temen yang bisa dibilang gak biasa, Nal..."

"bukan biasa disini bukan tentang siapa dia tapi tentang bagaimana dia karena dia..." ucap istri bang Aksa menggantungkan ucapannya

"dia Hantu, Nal" gue langsung shock waktu denger itu dan Nala keliatan mulai tertarik dengan cerita kak Bella, istrinya bang Aksa

"Han...tu?" tanya Nala ragu ragu

"Iya, hantu, kamu mungkin akan susah percaya dengan cerita ini tapi dia memang benar benar pernah jadi temen kakak" sambung kak Bella

"Kalian kenal dimana? Kakak bisa ngeliat yang kaya begitu?" tanya Nala keliatan penasaran

"Kakak dan dia ketemu di atas atap mall" jawab kak Bella singkat

"Kakak ngapain di atap mall?" tanya Nala lagi

"Mau bunuh diri" jawab kak Bella yang ngebuat gue dan Nala langsung tercengang, karena yang gue lihat kak Bella itu orang baik, suaminya baik, dan keluarganya juga baik-baik aja

"Kak Bella yang kalian lihat sekarang sangat sangat berbeda dengan Bella 10 tahun yang lalu, kakak bisa sampai dititik ini karena banyak orang orang baik disekitar kakak dan kakak banyak belajar untuk gak bertidak gegabah.." sambung kak Bella

"Dulu, kakak kira masalah kakak adalah masalah yang paling berat sampai kakak mau mengakhiri hidup kakak tapi setelah kakak kenal Dia, dia buat kakak bisa melihat hidup dari sudut pandang lain..

Gak salah kalau kamu menyalahkan seseorang atas perginya Naila, tapi kamu juga harus cari tau dari sudut pandang lain kenapa Naila melakukan hal itu" ucap kak Bella dengan pelan-pelan menjelaskan ke Nala

"NAILA MELAKUKAN ITU KARNA DIA DEPRESI, DIA BUNUH DIRI KARENA DEPRESI, DAN DISINI NAILA ADALAH KORBAN, KORBAN!!!" Nala berdiri dan ngebentak kak Bella. Gue yang liat langsung mau marahin Nala karna udah gak sopan ke kak Bella tapi langsung ditahan sama bang Aksa.

Nala keluar dari rumah bang Aksa dan kayanya dia masuk ke mobil karena gue denger pintu mobil ditutup dengan sangat keras.

Gue mau nyusulin Nala tapi kata kak Bella dia aja, jadinya kak Bella yang nyusulin sedangkan gue diem di ruang tamu bareng bang Aksa.

Nala POV:
Gue benci siapapun yang bilang kalau Naila lah yang bersalah, gue benci sama setiap orang yang berprasangka bahwa Naila lah yang jahat, kalau Naila beneran jahat, kenapa juga harus dia yang mengakhiri hidupnya?

Gue langsung masuk ke mobil saat pembicaraan kak Bella udah gak membuat gue gak nyaman tapi ternyata dia langsung masuk ke mobil gue yang ngebuat gue agak kaget dan mau marah saat itu juga

"Kakak mau bilang satu hal yang tadi belum sempet kakak sampaikan waktu kita di dalem, kakak mohon kamu dengerin baik baik setelah itu kakak janji kakak bakalan pergi dan gak ganggu kamu lagi, boleh?" tanya kak Bella seperti berhati hati disetiap ucapannya

"oke, tapi habis ini kakak langsung keluar" jawab gue

"oke" jawab kak Bella singkat

"dulu Gabriel pernah bilang.." ucap kak Bella

"Gabriel siapa?" sela gue

"Temen kaka... hantu yang tadi kaka ceritaiin ke ke kamu" sambuh kak Bella

"ohhh" jawab gue singkat

"Dulu semasa hidup, hidup Gabriel memang gak begitu indah, saat bertemu kakak dan jadi hantupun Gabriel bilang kalau dia sangat beruntung karena hidupnya berakhir tapi lama kelamaan setelah kakak kenal dia kakak jadi paham bahwa sebenarnya dia menyesal karena hidupnya berakhir, kamu tau kenapa? karena dia udah menyakiti banyak orang saat dia pergi dan dia gak bisa minta maaf atau apapun lagi kepada orang orang yang dia sayangi. Gabriel meninggal karena dibunuh tapi dia sangat menyesal karena dia kehilangan hidupnya... banyak banget hal yang belum dia sampaikan semasa hidupnya.. pertanyaan kakak ke kamu, gimana kalau sebenernya Naila juga menyesal sudah mengakhiri hidupnya? Gimana kalau sebenernya dia mau menyampaikan sesuatu tapi belum sempat dan saat dia ingin menyampaikan, dia udah terlanjur pergi selamanya..." perkataan kak Bella buat gue terdiam dan berpikir sejenak.

"Naila udah gak ada, Naila udah gak bisa ngomong langsung sama kamu, jadi kamu sendirilah yang harus cari tau alasan sebenarnya Naila mengakhiri hidupnya tapi kamu gak boleh gegabah, kakak yakin kamu lebih tau Naila daripada siapapun, kakak yakin kamu juga pasti punya ikatan yang kuat sama Naila dan kakak yakin, kita pasti akan temukan alasan yang sebenarnya dari meninggalnya Naila" Kak Bella lalu membuka pintu mobil dan keluar dari mobil dan bang Alfa langsung masuk ke mobill

"Lo keterlaluan banget dah, Nal sumpah, pake bentak bentak kak Bella" ucap bang Alfa langsung marah marah

"Bang, apakah nyawa harus dibales nyawa atau lebih baik membuat seseorang menderita selamanya?" tanya gue ke bang Alfa dan langsung shock dan melotot ke arah gue

"Andai omongan Serena benar, gue akan minta maaf ke dia atas nama Naila tapi andai omongan dia cuma kebohongan belaka.. gue sendirilah yang bakalan nusuk dia orang yang udah menghamili Naila dengan tangan gue" abang gue cuma diam dan keliatan tercengang dengan yang gue ucapkan..

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang