03

39 4 0
                                    

Keesokan paginya Julia meregangkan otot badannya dan pergi ke dapur untuk memasak makanan untuk dia dan Koko. Sanzu tertidur mencium aroma lezat dan membuatnya terbangun.
Setelah sampai di dapur Koko wanita yang memakai gaun tidur yang dia berikan dengan rambutnya yang sedikit berantakan. Kek suami lagi mandangin isteri gitchu auchh.
“Tuan duduk dulu ya sarapannya akan siap tak lama lagi,” ucapnya sambil senyum. “Buatkan ku teh peppermint ya” pinta laki-laki itu dan diangguki oleh Julia.
Setelah sarapan dan minum selesai dia siapkan Julia langsung memberikannya kepada Koko dan dia pun pengen langsung pergi dari dapur.
Koko bingung melihat sang gadis berlalu pergi dan tidak melihat 2 piring sarapan tersedia diatas meja. “Emang lo ga makan? Ga lapar gitu?” tanya Koko. “Saya akan makan disana” jawab Julia sambil menunjukkan lantai dihujung ruangan hal itu membuat Koko terkekeh pelan dan menawarkan Julia untuk makan bersamanya.
Setelah selesai makan Julia menaruh piring kotor itu dan mencucinya. Setelah mencucinya dia langsung masuk ke kamar Koko tanpa izin untuk menyiapkan air hangat buat tuannya itu.
Koko yang melihat sosok wanita dikamarnya pun kaget, Koko langsung memegang pergelangan tangan wanita itu dengan kuat.
“S-sakit” lirih Julia “siapa yang menyuruhmu masuk kamar saya tanpa perintah?”-Koko “maafkan saya tuan, saya hanya menyiapkan air hangat untuk tuan” mohon sang gadis.
Pergelangan tangannya dilepas dan Koko langsung pergi ke kamar mandi dan Julia akhirnya pergi ke kamarnya untuk mandi juga. Setelah selesai dia kembali ke kamar Koko untuk menyiapkan pakaian untuk tuannya.
Julia keluar dari ruangan itu dan membersih-bersihkan ruang tamu. Saat sedang mencuci pakaian Julia dipanggil oleh Koko.
“Ada apa yang saya bisa bantu tuan?” Tanyanya. “saya ada kerajaan. Saya berangkat dulu lakukan tugas mu dan tolong jangan pergi ke ruang bawah tanah.” Jelas Koko dan langsung pergi.
Meanwhile Koko sekarang menjalankan tugasnya yaitu menjual organ-organ musuh dari gengnya. Setelah sampai di alamat yang diberi dan melihat wajah wanita yang mirip dengan yang didalam foto Koko langsung pergi nyamperin dia.
“Tuan mau dilayan? Tidak percuma loh” ucap wanita itu tersenyum seksi. “Ikut ke rumahku akan ku beri semua yang kau maukan” jawab Koko dan langsung menarik pinggang wanita itu.
Dalam perjalanan wanita itu terus-menerus memegang dada bidangnya. Sejujurnya Koko agak jijik sih dengan itu tapi kalo Inui yang megang gapapa kali ye🗿🤣 Tapi demi uang dan kerjaan dia terpaksa ngelakuin itu.
Saat sampai dirumah Julia terkejut melihat Koko mengajak seorang wanita pulang kerumah hatinya patah berkeping-keping saat itu. Julia sedikit cemburu melihat wanita itu memeluk lengan Koko dan Koko mengelus-elus rambut wanita itu  ceiyeeeeeee cemburu ya mba🌚
“Selamat pulang” kata Julia menyambut kedatangan Koko. “Apa-apaan cewe jelek kayak gini ada disini, dih jijik gue” ucap wanita itu sambil memeluk Koko. Dihhhh dasar long tea🌚🗿
Jujur Julia emosi bet dengerin dirinya direndah-rendahin. Dikata jelek lagi padahal dia itu lumayan montok loh dih mata mba long tea itu aja yang buta. Pengen rasanya dirinya menampol kepala mba itu ke tembok namun disabar.
Julia dan Koko juga merasa risih sama mba itu datang-datang ke rumah orang langsung bikin onar. Koko langsung membawa wanita itu ke ruang bawah tanah.
Akhirnya Koko mengikat wanita itu disebuah kerusi. Kedua mata wanita itu ditutup dan mulutnya dibiarkan terbuka. Koko pelan-pelan menyayat pipi gadis itu menggunakan pisau.
“Kamu datang-datang ke rumah orang langsung membuat onar. Memang tidak tau tata karma” kata Koko sambil tertawa serem.
“Tolong lepaskan aku” kata wanita itu. “Kau kira ini sudah cukup. Oh darling I’m not done yet” jawab Koko. Dia mulai menyayat bahu wanita itu dan menuangkan alkohol pada luka wanita itu. Sensasi perih dan terbakar membuat wanita itu menjerit-jerit.
Dilain hal Julia mendengar teriakan itu malah mikirin yang aneh-aneh. Dia berpikiran kalau orang itu lagi melakukan hubungan badan. Jujur hatinya sakit dan cemburu tambahan lagi suara itu makin menjadi-jadi dan membuat dia salah tingkah.
Dilain hal Koko lagi membedah tubuh wanita itu untuk ngambil organ-organnya. “Sayang kalo ga dipakey kalo dijual wah makin kaya gue,” gumam Koko sambil ketawa.

𝑻𝒆 𝑨𝒎𝒐𝒓 𝑫𝒂𝒓𝒍𝒊𝒏𝒈 • Kokonoi Hajime•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang