Sesampainya diatas Julia terkezut melihat Koko yang membawa beg plastik hitam dan bajunya kecipratan darah. Banyak sekali pertanyaan keluar dibenak pikiran Julia saat itu, ingin bertanya namun dia urungkan niatnya itu.
“Hei bisakah kau menyiapkanku air hangat, kamar tidur dan masak makan malam secepatnya” perintah Koko kepadanya. Dan dia langsung melaksanakan tugasnya itu.
Setelah selesai menyiapkan kamar tidur Koko dan Koko juga sudah selesai mandi Julia langsung ke dapur dan menyajikan makanan ke atas meja sesekali dia mengumamkan sesuatu.
“Apakah dia membunuhnya?,” gumam Julia. “Kalau iya bagaimana?” tanya Koko yang tiba-tiba udah nongol disitu. “Apa kau akan membunuhku juga” tanya Julia namun tiada jawapan yang ada hanya kekehan dari Koko. Dan mereka pun menyantap makanan yang tadi Julia siapkan.
“Apa kau tidak merasa jijik?” tanya Julia. “Maksudmu apa?”-Koko “Kamu telah membunuhnya dan mengambil organnya. Apa kau tidak jijik memakan makanan ini?”-Julia. Koko tertawa dan menjawab “Tentu saja tidak aku sudah melakukan hal begitu dalam waktu yang lama aku sudah terbiasa” dan Julia hanya mengangguk-angguk saja.
Setelah selesai makan Koko pulang kekamar mencuci muka dan mengosok gigi dan begitu juga dengan Julia.
“WOI JULIA SINI SEBENTAR!” jerit Koko dari kamarnya dan Julia pun bergegas kesana. “Ya ada apa? Apa tuan terluka? Mana? Mana?”, tanya Julia panik. Koko melihatnya hanya terkekeh pelan “Ga ada ga ada aku tidak terluka. Tolong pijatkan aku” pinta Koko.
Julia diam sejenak fikirannya masuk ke alam lain. “Maaf tuan saya belum siap” jawab Julia. “Bukan pijat itu astaga. Pijatkan bahu ku” jawab Koko bersweatdrop. “Oh maaf tuan hehe otak ku rada ngelag” ucap Julia sambil tertawa pelan.
Julia pun langsung memijat bahu tuannya itu sambil-sambil dia berfikir negatif lagi bagaimana kalau dia dibunuh? Disiksa? Dijual organnya ke pasar gelap? Ya begitulah fikiran Julia pada saat itu dan tanpa dia sadari kalau dia mengumamkan sesuatu hingga terdengar oleh Koko.
“Jangan bunuh saya dulu saya belum ngew**” gumam Julia yang masih dalam lamunannya🗿🤣 “Bodoh! Siapa juga yang akan membunuh mu” jawab Koko dengan datar.
Akhirnya Koko merebahkan diri disamping Julia dan memeluknya dari belakang. Hangat, sangat hangat ketika dia memeluk Julia dan dia mulai membayangkan cinta pertamanya dulu'Akane' namun dia kembali sadar kalau gadis yang di peluk bukanlah Akane melainkan itu adalah Julia.
Koko terlihat nyaman memeluk Julia, yang dipeluk benar-benar malu. Tapi dia juga senang dan nyaman kerana sudah lama dia tidak merasakan pelukan hangat sebegitu.
Saat Koko ingin melepaskan pelukannya Julia langsung memeluk Koko kembali. “Bisakah kita seperti ini sebentar”pinta Julia “tch dasar bayi gede” jawab Koko dan membalas pelukan Julia tadi.
Setelah 30menit begitu Julia hanya bernafas dan matanya terpejam. Dia tertidur pulas wajahnya terlihat begitu tenang.
“Tch emang dasar bayi gede” gumam Koko sambil memadamkan lampu tidur untuk tidur dan mereka tertidur dalam posisi itu sampai pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒆 𝑨𝒎𝒐𝒓 𝑫𝒂𝒓𝒍𝒊𝒏𝒈 • Kokonoi Hajime•
FanficMenikah kerana sebuah kontrak? Tidak boleh jatuh cinta antara satu sama lain? Adakah dua insan ini bisa menahan perasaan mereka? Sekadar funfic tidak mengikut alur komik