04.🍂

3.1K 378 110
                                    

~🍁TENANG

Kamu tidak hancur, kamu sedang dibentuk Bersabar untuk saat ini.
Allah sedang merencanakan kebahagianmu🍁~

_________________________________________



🍂🍂🍂

Seperti biasa Farah akan bangun disepertiga malam, walaupun rasanya baru saja ia terlelap karna terus memikirkan Fahri. Kini Farah dan Fahri benar-benar tidur dikamar yang berbeda.

Bayangan Farah tentang setelah menikah ia akan menggelar sajadah bersama Fahri di tempat yang sama kemudian memanjatkan doa untuk kelangsungan rumah tangga mereka hanya tinggal harapan, karna sepertinya doa nya masih tertumpuk dosa sehingga semua itu hanya menjadi angan-angan semata.

Setelah melantunkan ayat-ayat indah Allah, Farah melanjutkan dengan Dzikir sambil menunggu waktu subuh.

Farah ingin sekali menyiapkan keperluan Fahri untuk solat subuh karna biasanya laki-laki itu akan mengikuti salat jamaah dimesjid, Farah tau karna kebiasaan Fahri saat masih berada di pondok.

Farah juga ingin menyiapkan  pakaian kerja Fahri. Tapi bagaimana bisa semua itu ia lakukan, bahkan sejak menjadi istri Fahri hari itu ia belum sempat menyentuh barang-barang Fahri.

Tapi Farah tetap menenangkan hatinya, ia masih bisa menyiapkan sarapan.

Dua piring nasi goreng mengepul diatas meja makan, teh hangat serta kopi kesukaan Fahri sudah terhidang.

Dari mana Farah tau kesukaan Fahri jelas dulu waktu masih menjadi santri Farah lah yang selalu menyiapkan itu dirumah ummi.

Suara hentakan sepatu menuruni tangga terdengar oleh Farah, buru-buru ia mencuci tangan dan menghampiri Fahri.

Fahri mematung saat melihat perempuan diujung tangga sana yang sedang menatapnya dengan senyum manis. Jilbab instan tanpa cadar dan baju tidur serta celmek yang perempuan itu kenakan membuat fahri sedikit terkagum.

Setelah sampai pada tangga terakhir,Farah menggantung tangan nya untuk merebut jas kerja fahri yang tersampir dipundak kokoh laki-laki itu dan tas kerja yang digenggam nya, tujuan Farah ingin membantu karna terlihat fahri seperti kerepotan.

Tapi sebelum semua itu terjadi tangan fahri terangkat memberi isarat menjelaskan tidak perlu. Farah mengangguk mengerti. Saat akan membuka suara tiba-tiba posel fahri berbunyi dibalik saku celana nya, sehingga kini fokus laki-laki itu teralihkan.

Fahri mengangkat telpon sambil terus melangkah kearah depan, Farah mengikuti sambil menyeimbangkan langkahnya.

Terdengar suara anak kecil disebrang sana.

"Mas sarapan dulu," Farah menahan langkah fahri.

"Sebentar," Ucap fahri pelan bahkan terdengar seperti berbisik.

"Oh atau tunggu, biar Farah jadikan bekal saja ya mas. Biar bisa dimakan dijalan atau dikantor," Tanpa menunggu jawaban fahri, Farah berlari ke arah dapur.

Dengan buru-buru ia menyiapkan semuanya. Sampai tempat bekal menjadi acak-acakan dalam rak. Bisa Farah bereskan nanti pikir nya.

Karna tergesa-gesa Farah tak sengaja menyenggol teh panas dan mengenai tangan serta kakinya. Ah Farah sangat teledor, kalau fahri liat ia akan menyangka Farah perempuan tidak becus mungkin.

Setelah siap Farah berlari lagi ke arah depan. Namun pemandangan yang ia lihat sangat tidak bisa ia mengerti, fahri baru saja meninggalkan pekarangan rumah dengan mobil alvard nya.

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang