Arvi terbangun di sebuah ruangan yang Nampak sangat tua dengan lumut berada disetiap sisi tersebut. Entah bagaimana caranya dia bisa sampai di ruangan itu dengan menatap sekitar Arvi mulai bangun dari tidurnya dengan sedikit rasa sakit pada kepalanya.
Arvi coba melangkah ke arah pintu yang berada di ujung ruangan, setelah keluar ruangan ia tidak bisa melihat apa apa disana hanya ada cahaya dari ruangan sebelumnya ia tak sadarkan diri dan cahaya dari ujung lorong.
"ini tempat apa sih kok bisa gua ditempat terbengkalai begini mana sepi banget lagi" Ucap Arvi
Kebetulan setelah Arvi berbicara terlihat seseorang dari ujung lorong melewati tempat tersebut, tanpa basa basi Arvi langsung berlari ke ujung lorong dan ingin segera keluar dari tempat ini. Arvi berlari ke arah orang tersebut dengan tertatih-tatih ia berharap kepastian dimana ia berada sekarang.
"hey ini dimana dan kenapa gua bisa ada disini?" ujar Arvi
Ternyata seseorang yang ia lihat di ujung lorong adalah seorang gadis SMA, ya dia memakai seragam selayaknya anak sma dengan rok panjang dan dasi yang sedikit berantakan, terlihat juga ada noda lumpur di sepatu wanita itu.
Perempuan itu mengengok ke arah Arvi sejenak yang berada di sebelah kirinya kemudian melihat kearah sebelah kanannya dia celingak-celinguk seolah tidak melihat siapapun disekitarnya, Arvi dibuat bingung oleh sikap anak SMA yang cantik itu.
"eh, gua segede ini masa gak keliatan dikira gua angin apa" Arvi sambil melambaikan tangan
Tapi masih tidak ada respon sama sekali dari gadis tersebut ia hanya terpaku melihat sebuah pintu kayu berwarna coklat yang berada di dekatnya dengan tangan yang ragu ragu ingin membuka pintu itu atau tidak.
"kreeeekkk" suara pintu di buka
Gelap itu kata pertama yang Arvi pikirkan saat pertama kali melihat isi ruangan itu dan merasa hawa menyeramkan di dalamnya. Tapi dengan berani gadis itu masuk ke ruangan dan mencari saklar lampu dengan meraba dinding di sekitarnya.
Setelah lampu menyala terlihat meja kaca juga beberapa kertas dan sebuah cangkir di atasnya, disana juga terdapat lemari besi yang tersusun rapi pada sudut ruangan dengan rasa penasaran Arvi mengelilingi ruangan itu dan melihat secarik kertas yang bertuliskan "Human Trafficking".
Arvi yang syok langsung tersungkur di lantai dan gemetar ketakutan seolah berkata "tempat ini berbahaya"
Terdengar beberapa suara langkah kaki dari luar ruangan dan juga orang yang sedang berbicara Arvi dan sang gadis yang sadar kan hal itu segera bersembunyi di dalam lemari besi dengan tergesa gesa mereka masuk .
walaupun si gadis tidak bisa melihat Arvi ia memejamkan matanya dan berkata "tolong selamatkan aku". Sang gadis berpesan kepada siapapun yang mendengarnya agar segera menolong, dia membutuhkan pertolongan sebelum hal buruk terjadi kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream message
Teen Fictionkata orang orang mimpi adalah bunga tidur yang melibatkan pengalaman mu di dunia dan merangkai sebuah alur menarik pada alam bawah sadarmu tapi bagiku mimpi adalah puzzle terumit yang pernah kurasakan.