Terakhir

7.5K 315 14
                                    


" Kenapa lo ga pernah cerita ke gue soal kehamilan lo sa?"

" Maaf sil aku gaberani" cicit alesha

" huftt" sesil membuang napasnya gusar

" Sa liat gue" sesil kemegang kedua pundak alesha

" apapun yang terjadi kalau lo ada apa apa dan mau cerita ke gue dengan senang hati sa gue dengerin. Mungkin gue ga bisa ngasi saran yang tepat buat lo, tapi setidaknya gue bisa jadi pendengar yang baik buat lo, dengan gitu mungkin sedikit bisa ngurangin sesak yang lo pendam sendiri. Jadi gue harap ini yang terakhir kalinya lo sembunyiin semuanya dari gue " ucap sesil

" Maaf sil, cuman masalah ini terlalu berat diceritain ke orang lain" lanjut alesha

" lo anggap gue orang lain? bahkan gue anggap lo saudara gue sendiri loh"

" b-bukan gitu sil, maksudnya buat diceritaiin juga sulit" jelas alesha

Sesil mengelus pundak alesha dan tersenyum " Iya gue paham kok. dan satu lagi gue gabakal tanya itu anak siapa yang jelas kalau lo siap cerita gue bakal tunggu itu sa gue bakal dengerin apapun keluh kesah lo"

Hati alesha menghangat mendengar ketulusan sesil yang mau berteman baik dengannya, bagaimanapun sesil lah yang selama ini menjadi teman baiknya...

" Maaf sil aku belum bisa cerita sepenuhnya, tetapi ini semua yang darka bilang ga bener aku sama sekali ga pernah berhubungan dengan pria manapun apalagi sampai jual diri sama sekali gaada sil" ucap alesha dengan mata berkaca kaca

" Terus siapa sa? " tanya sesil masih berusaha tenang

Alesha menarik napasnya
" Darka, ini anak darka" Ucapnya

deg!

Sesil terkejut bukan main, jika itu bukan anak darka lalu apa selama ini kenapa darka bersikap seolah alesha yang jahat kepadanya dan tempo hari darka bilang itu bukan anaknya

" HAH? serius anak darka? tapi kenapa dia waktu itu ga akuin itu anaknya?" tanya sesil penasaran

Alesha menatap kosong didepannya
" Aku juga gatau sil, jelas jelas ini anaknya aku berani sumpah sama sekali gapernah ngelakuin semua hal yang uda di tuduh darka, disini seolah olah aku yang jahat aku yang berhianat aku yang paling kotor dan dia yang jadi korban. Padahal jelas jelas aku disini yang jadi korban" ucap alesha

" playing victim" sembur sesil

Alesha tertawa sumbang
" Bahkan semuanya udah cap aku yang salah"

" terus tadi lo dipanggil kenapa?"

" beasiswa aku dicabut tapi masi diberi keringanan boleh sekolah disini sementara" ucap sesil

" Lo ga bisa diem gini aja sa, lo harus minta pertanggung jawaban darka" ucap sesil murka

" Udaa sil udah tetapi tetal aja zonk darka ga akuin anak ini bahkan aku uda ancem dua buat ngasi tau ke orang tuanya" ucap sesil

Sesil menatap alesha lama
" oke kalau dengan cara itu gabisa buat dia tanggung jawab kita ikutin permainan dia sa" ucap sesil menyeringai kemudian membisikkan sesuatu ke alesha

******

" Darka emang pengecut lo" ucap alano

Darka hanya diam dengan tatapan kosongnya tanpa membalas ucapan temannya

" Gue bingung harus bersikap gimana sama lo sekarang" timpah ghazi

Darka menatap ketiga temannya yang sedang berada di sofa kamarnya
" Alesha tadi dipanggil kepala sekolah" ucapnya

" HAH?" Baik Alano, Ghazi Dan yoaha terkejut atas perkataan darka

" Dia gabakal di keluarin sekarang tapi beasiswanya dicabut" ucap darka

" Gue bakal minta kepala sekolah keluarin dia waktu usia kehamilannya 4 bulan" lanjutnya

" Bentar deh kenapa ga dikeluarin langsung aja?" tanya ghazi

" Kalau gue keluarin dia sekarang yang ada dia bakal lakuin hal gila bisa aja dia budir atau ga tiba tiba ngasih tau ke orang tua gue soala ini semua, ya lo semua tau aja gimana kalau mereka tau" ucapnya

" Kalau lo masi biarin dia sekolah disana sama aja buat dia makin hancur ka tiap hari dia bakal dibuly sama anak anak, belum lagi kalau beasiswanya di cabut mau biaya darimana dia?" ucap alano

" Lo kenapa bela alesha mulu gue tanya? suka lo sama dia?" bukannya menjawab pertanyaan alano, darka malah memberi pertanyaan yang membuat emosi alano naik

" Ngeri ya, orang peduli dibilang suka bukan main"

bukan! bukan alano yang menjawab tetapi yosha yang sedari tadi diam memperhatikan semuanya buka suara

" kenapa ga lo keluarin aja alesha hm?" tanya yosha

" bukannya lo uda ga peduli? lagian kalau anak itu mati juga bukan anak lo kan? so kenapa lo mesti peduli kalau alesha bunuh diri atau semacamnya ? tanya yosha yang membuat emosi darka naik

" lagian ni ya kalau alan suka sama alesha hak lo buat larang apa? uda putus kan jadi boleh doang siapa aja yang mau dekat sama dia" ucap yosha santai

" Maksud lo apa?" tanya darka

" Gue gaada maksud apa apa, bener kan yang gue bilang malahan bagus dong kalau ada yang mau sama dia jadi anak yang ada di kandungan alesha punya bapak yang mau tanggung jawab" lanjut yosha

bugh
bugh
bugh

Darka nemukul keras wajah yosha, tidak ada yang boleh bersama alesha kecuali dirinyaa siapapun itu darka tidak terima harus ia lah yang selalu bersama alesha

" GA ADA YANG BOLEH AMBIL ALESHA DARI GUE" Ucap darka mencengkram kerjah seragam yosha

Yosha tersenyum sinis menatap darka " Hh, ikutin aja alur yang lo buat sendiri ka" ucap yosha kemudian melepas cengkraman darka

" Gue cabut dulu" kemudian menepuk pelan pundak darka
" cepat sadar brader alesha butuh pertanggung jawaban lo" ucap nya lalu menyambar jaket dan kunci motor nya di sofa dan berlalu keluar dari kamar darka

Darka menatap lantai dengan pandangan kosong, apa ini apa yang harus ia lakukan sekarang

" Arghhhh" ucap nya mengacak rambut frustasi

Ghazi berjalan menghampiri darka
" Gue ga ngerti jalan pikiran lo sekarang gimana ka, tapi kalau sekarang lo minta bantuan gue buat rubah segalanyasebinyanya gue bantu, gue cabut dulu " ucap ghazi meninggalkan alano dan darka disana

Darka duduk disamping alano dengan alano yang tengah menatapnya sembari tertawa remeh
" tolol emang manusia paling tolol lo" ucapnya

" Belum terlambat ka masi ada waktu buat rubah segalanya" lanjutnya

" Gaakan ada yang berubah al dan gaakan pernah gue rubah lagi" ucap darka

alano menghembuskan napadnya kasar
" terserah lo gue cabut dulu" ucapnya dan berlalu dari sana

Darka masih diam memikirkan semua ucapan teman temannya

" Lo bener darka semua langkah yang lo ambil uda bener sekarang lo tinggal buat alesha ga betah disana dan dia bakal ngundurin diri dengan sendirinya" ucapnya menyakinkan diri sendiri

******

" Keluarkan alesha dari sana " ucap seorang laki laki

" kamu yakin?" tanya wanita itu

" saya yakin, dengan begitu alesha akan semakin hancur dan dia akan sadar atas perlakuannya selama ini" ucap lelaki itu

" baiklah saya percaya kamu" ucap wanita itu


HALO SEMUA GIMANA NIH PART YANG INIII NEXT PART JANGAN LUPA VOTE YAA TENCUU❤❤

DARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang