Happy reading...
(Kepala Sekolah Lee Kyung-Moon/
Seokmin's Father).
.
.
Flashback
Jungkook sudah mengatakan pada dirinya bahwa ia akan menjauh dari Yuna. Namun sekeras apapun Jungkook mencoba, akhirnya selalu membawanya pada Yuna. Seperti saat ini, pertengkaran dengan ayahnya membuat Jungkook memutuskan untuk berjalan-jalan mencari angin segar. Tanpa sadar dirinya sudah berada di depan rumah Yuna.
Jungkook menghela nafas.
Bahkan kakinya saja tahu hatinya melangkah kemana.
Jungkook mendongak memperhatikan kamar Yuna.
Masih menyala.
"Dia belum tidur"
Jungkook teringat jika ia berjanji akan berusaha membuka hatinya untuk Eunha. Lalu Jungkookpun melangkah pergi dari sana.
Jungkook melihat jam di ponselnya. Jungkook berpikir untuk menghubungi Eunha, menanyakan apa kekasihnya itu sudah pulang.
Jungkook mengetik pesan. Saat ia akan mengirimkan pesan tersebut pada Eunha, seorang pria dengan pakaian serba hitam berjalan berlawanan arah dengannya. Jungkook menghentikkan langkahnya, ia menoleh ke belakang memperhatikan pria yang baru saja melewatinya. Lampu jalan yang tidak begitu terang membuat Jungkook tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya ditambah pria itu memakai topi. Rasanya baru kali ini Jungkook melihat pria itu di daerah sini. Tapi Jungkook merasa pernah melihat pria itu sebelumnya.
Tapi dimana?
Jungkook diam beberapa saat. Mungkin hanya perasaannya saja. Jungkookpun melanjutkan langkahnya.
Tapi ini jalan ke arah rumah Yuna.
'Ah tidak, di daerah sini bukan hanya ada rumah Yuna. Bisa saja dia penghuni baru sekitar sini', Jungkook berusaha berpikir positif.
Tapi tidak bisa.
Perasaannya tidak tenang. Jungkook teringat kejadian pot bunga yang hampir menimpa Yuna di sekolah. Hal itu terus mengganggu pikirannya.
Jungkook menyerah. Ia pun memilih menghubungi Lee ahjumma untuk memastikan keadaan Yuna. Jungkook berharap Lee ahjumma mengangkatnya, mengingat terakhir kali Lee ahjumma meminta untuk tidak menghubunginya lagi.
"Yeobseyo?"
"Tuan Jungkook?", sudah lama sekali sejak Jungkook tidak menghubunginya.
"Ahjumma apa Yuna sudah tidur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
FanfictionBagaimana jika orang yang kau anggap Protagonis ternyata adalah seorang Antagonis? Dan orang yang kau anggap Antagonis justru seorang Protagonis? Pada akhirnya antagonis dan protagonis hanyalah kamuflase dari sifat yang pada dasarnya dipunyai manusi...