Alarm mulai berbunyi jam menunjukan pukul 05:35 diana mematikan alarm nya lalu mengumpulkan nyawa nya. Dia bangun dari kasur nya lalu memakai sendal dan pergi ke toilet.
Diana hanya mencuci muka dan menyikat gigi nya, lalu dia mengambil air wudhu untuk shalat subuh.
Tidak lama dia sudah melakukan shalat lalu melepas mukena nya dan mengganti pakaian tidur nya menjadi seragam sekolah.
Dia mulai memasukan buku ke tas yang sudah di siapkan. Diana membawa tas dan sepatu nya kebawah lalu berkumpul di meja makan untuk sarapan.
“morning ma, pa, kak” Sapa diana kepada keluarga nya yang sedang sarapan bersama. Diana mengambil makanan yang sudah tersedia di meja lalu memakan nya, tidak lupa dia menawarkan keluarga nya untuk makan.
Tidak ada yang berbicara saat sedang makan. Hanya ada dentingan sendok dan garpu diana sudah menghabiskan makanan nya keluarga nya pun juga.
“diana, kapan kapan bawa gara ke sini lah kita makan malam bareng” mama nya memulai percakapan.
Diana mengangguk sebagai jawaban. “iya ma kapan kapan.”
“nanti malem aja” Diana tersedak karna dia sedang minum dan papa nya bilang nanti malam saja.
“kenapaa? kalau dia sibuk gimana?” diana mencari alasan untuk tidak malam ini gara tidak datang.
“ga kali, dia kan selalu ada untuk lo dek” jawab jef abang diana. Diana memutarkan bola matanya lalu melirik jam ternyata sudah jam 6:20.
Dia mengambil sepatu nya lalu memakai nya dan mengambil tas nya. Tidak lupa salim dengan papa mama dan abang nya.
Saat diana keluar rumah dia melihat gara sudah berada di depan pintu rumah nya sedang menaiki motor. Gara menyadari ada diana di depan pintu dan ada abang jef. Dia tersenyum lalu menyapa jef.
“halo bang! apa kabar?” tanya gara sambil berbicara ala anak laki.
Jef tertawa lalu mengangguk “baik bro lo gimana?” tanya jef balik kepada gara sambil jalan ke arah gara. Gara turun dari motor lalu memberi helm kepada diana. Dia menatap jef “bagus lah bang gue anter adek lo dulu ya” dia meminta izin kepada jef.
Jef mengangguk lalu memberhentikan gara yang sedang menyalakan motor nya. “kenapa bang?” tanya gara bingung, dia takut tidak di izinkan sama abang diana.
“nanti malem lo disuruh mama sama papa kesini kita dinner.”
***
Pelajaran bu lia sekarang sedang di mulai. Semua murid memperhatikan guru di depan dengan baik, tidak ada candaan dan tidak ada yang mengobrol.
“ngerti ga!? Jangan tau nya ngobrol aja.” ujar bu lia dengan sinis lalu menatap tajam kedepan. “saya mau nanti saat ulangan semua nilai diatas 85, jika dibawah 85 kalian harus ulang dari awal.”
Semua murid terdiam lalu mengangguk sedikit sedikit. Diana yang merasa dirinya sudah pintar tersenyum miring ke arah gara, gara yang melihat itu langsung memukul angin dengan muka masam.
“kamu ngapain gara? Kalau tidak suka pelajaran saya bisa keluar.” tegur bu lia yang melihat gara dengan tatapan menakutkan.
Gara menelan ludah nya pelan dia tersenyum kikuk kepada bu lia “gapapa bu hehe ini tadi ada nyamuk pake rok, lucu banget jadi saya mau bejek bejek.”
Semua murid yang mendengar itu menahan tawa nya termasuk diana. Diana menggelengkan kepala nya sambil terkekeh kecil.
“maksud kamu saya!? Saya pake rok loh!” bu lia sedikit meninggikan suara nya sambil bersedekap dada.
“geer amat bu--” gara keceplosan dan menutup mulut nya dia menatap takut ke arah bu lia dia cengengesan “hehe maaf bu keceplosan saya.. Lebih baik jujur kan bu??”
“KELUAR KAMU DARI PELAJARAN SAYA!”
***
Diana tertawa terbahak-bahak melihat gara yang sedang mengoceh panjang lebar. Gara jadi di hukum karna diana mengejek nya.
“HWHAHWHAHAHHA LAGIAN LO KENAPA SI GAR??” diana masih tidak bisa memberhentikan tawa nya melihat bibir gara yang melengkung kebawah meniru perkataan nya seperti nyenyenye.
“hwiwhiwhwihiwi ligiin li kinipi si gir??” gara menatap sinis diana lalu kembali memakan bakso yang dia pesan.
“sabar ya emang ujian itu berat gar” masih saja dia tidak bisa memberhentikan tawa nya. Dia menghela nafas dan memegang perut nya yang sakit akibat tertawa berlebihan. Dia mengambil minuman yang ia pesan lalu dia meminum nya.
Gara melirik diana dia merasa kesal tapi merasa senang juga sudah membuat diana tertawa hari ini.
Teman diana yang melihat diana dan gara pun tersenyum dia jesi. Jesi menghampiri mereka dan mengejek dua orang itu. “ekhm kiw cie cie diara.”
Diana menatap jesi begitupun gara, mereka menyatukan alis bingung dengan apa yang di ucapkan oleh jesi “diara?” tanya mereka berdua.
“iya diara diana gara” jesi tertawa lalu meninggalkan mereka berdua. Gara tersenyum malu malu dan diana memasang wajah jijik melihat gara yang tersenyum seperti itu.
“dih kenapa lo!?” sinis diana. Gara melihat diana lalu tersenyum lagi.
“bagus nama nya, gimana kalau buat nama anak kita nanti??”
***
Aku sendiri ngakak ngetik ini 😭😭 diana auto ilfeel ngeliat gara kayak gitu HAHAHAH bercanda.
Tim diara mana suara nya? →
Cast :
Gara diandra.
Diana marcelline
Kalau cast nya ga sesuai ekspetasi kalian gapapa, sesuai yang ada di ekspetasi kalian ajaa 👍👍
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARA
Teen FictionDiana marcelline yang berusaha mencari cinta nya, dan tidak peka terhadap keberadaan gara.