"Jadi, kenapa kau memanggilku ke kuil Narukami, Miko?"
Gadis berperawakan tinggi itu memandang kitsune berambut merah muda di hadapannya-yang terus memandanginya dengan senyuman di wajah.
Kitsune itu bernama Yae Miko, ia terkekeh pelan mendengar pertanyaan sang gadis, tangan kanannya menutupi mulutnya. "Tidak suka basa-basi seperti biasa, ya? Kau tak berubah-(Name)."
"Aku sibuk. Jadi, langsung katakan saja apa maumu, Miko."
Raiden (Name) adalah namanya, adik perempuan dari Raiden Ei dan Raiden Makoto-sang archon electro terdahulu. Ini adalah kali pertama bagi (Name) untuk menjejakkan kaki di kuil Narukami dalam beberapa dekade ini. Alasannya hanya satu; ia malas bertemu dengan Miko, sebab, wanita itu selalu melakukan hal yang di luar pemikirannya.
"Baiklah, sesuai keinginanmu. Kau tahu, 'kan, sebentar lagi adalah saatnya kita tsukimi?" tanya Miko seraya menyunggingkan senyumannya yang khas.
"Ah, benar. Sebentar lagi saatnya tsukimi, ya." (Name) mengangguk-anggukan kepalanya. Memang betul-rakyat Inazuma memiliki suatu tradisi yang bernama tsukimi-menikmati keindahan bulan. Meskipun (Name) adalah seorang dewa, bukan berarti ia tidak turut mengikuti tradisi tersebut. "Memangnya kenapa? Jangan bilang kau mau tsukimi bersamaku?"
"Kurang tepat, (Name)." Miko terkekeh pelan ketika mendengar jawaban gadis itu. Ia sudah mengetahui dengan betul sikap (Name), sebab, mereka berdua adalah teman lama. "Aku ingin kau mengajak Ei untuk tsukimi bersamamu."
(Name) membulatkan matanya dengan tak percaya. Permintaan konyol macam apa itu? Seketika, gadis itu segera menyipitkan mata dan memandang Miko tajam, ia membuka mulutnya untuk berkata, "Apa maksudmu, Miko? Bukankah kau tau sendiri kalau hubunganku dengan Ei-neesama tidak harmonis-sejak ia memutuskan untuk membuat boneka bodoh itu?"
"Meski kau adalah temanku, dan Ei-neesama adalah kakakku, aku tak ada niatan menurutinya." (Name) menghela napas panjang. Ia sedikit kecewa sebab ternyata Miko memanggilnya ke mari hanya untuk memintanya melakukan hal konyol itu. Cepat-cepat, ia segera membalikkan badan dan mulai melangkah pergi dari kuil Narukami. "Aku pergi dulu."
"Pss, (Name)! Kau yakin tidak ingin mengajak Ei untuk tsukimi?" tanya Miko dari kejauhan.
Langkah (Name) terhenti sesaat. Tanpa menatap Miko, ia segera menjawab, "Tidak, terima kasih."
"Oh? Meski aku bilang aku 'menyandra' benda kesayanganmu?"
(Name) bergidik ngeri mendengar nada bicara Miko yang terkesan mengancam, perlahan-lahan ia berbalik badan untuk kembali menghadap Miko. Sepasang netra ungu tua milik gadis itu terbelalak ketika melihat benda miliknya di tangan Miko.
"Miko ...." (Name) menganga lebar dan menunjuk benda itu dengan gemetar. "Bagaimana bisa ...?"
"Bagaimana, hm? Yah, caraku mendapatkannya tidak penting." Miko kemudian menghampiri (Name) dengan percaya diri, seringai licik terulas di wajahnya. Ia berbisik pelan di telinga (Name). "Bagaimana ya, kalau benda ini kupatahkan jadi dua?"
"Kembalikan, Miko! Aku bersusah payah untuk mengimpornya dari Liyue karena dekrit Sakoku ini!" (Name) mendecak kesal dan berusaha meraih benda di tangan Miko, tetapi kitsune itu menghalanginya dan mengambil posisi menjauh dari (Name).
"Bagaimana ya ... hm~?" Miko memainkan benda tersebut dan melempar-lemparnya tanpa dosa, sambil tertawa kecil.
"AAAAH! Hentikan, Miko! Itu mahal, jangan sampai rusak!" jerit (Name) histeris, seluruh tubuhnya merinding melihat pemandangan yang ia saksikan. "Kembalikan figure Rex Lapis itu padaku! Akan kulakukan apapun ... tapi ... kembalikan padaku ... ya?"
"Apapun?" Senyuman kemenangan terulas di wajah Miko. Wanita itu sudah menunggu perkataan ini sejak tadi. "Kalau begitu, bawalah Ei keluar dari Plane of Euthymia dan ajaklah dia untuk tsukimi bersamamu."
"Hah?! Tidak mau!" tolak (Name).
"Ohh, tidak mau? Ya sudah, tidak apa-apa." Miko kembali memainkan figure itu dan mulai melemparnya semakin tinggi.
"AAHHH CUKUP, CUKUP! Jangan dilempar lagi! Itu bukan untuk main lempar tangkap, tahu?!"
Miko hanya menyeringai tipis dan menatap (Name) dengan penuh arti. Gadis itu menyadari maksud Miko-dan pada akhirnya ia memilih untuk mengalah.
"Baiklah ... akan kuajak Ei-neesama untuk tsukimi denganku."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsukimi « Raiden Shogun (Ei) x Reader » (Genshin Impact)
Fanfiction"Baiklah, langsung ke intinya saja, neesama. Aku ingin mengajak neesama untuk tsukimi bersamaku," kata (Name). "Eh?" Ei membulatkan netranya dengan tak percaya. Ia kembali mendekatkan dirinya pada (Name), kedua telapak tangannya ia arahkan untuk men...