Papah hartawan kini sedang membersihkan luka di kening Reyna dengan hati-hati. Tapi dalam hati nya, papah hartawan masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi sama Reyna?
"Reyna..." panggil papah hartawan kepada Reyna yang sejak tadi di obati hanya terdiam tanpa bicara sedikit pun.
Mendengar papah hartawan memanggilnya, Reyna lantas langsung menoleh ke arah papah hartawan.
Papah hartawan terkejut melihat pandangan mata Reyna. Pandangan ini bukan seperti pandangan biasa Reyna Kepada papah hartawan.
"Kamu gapapa kan?." Tanya papah hartawan kepada Reyna.
Reyna terdiam. Dan sedetik kemudian dia menggeleng kan kepalanya.
"Ini luka nya sakit? Mau opah bawa ke dokter biar di periksa?." Tanya sekali lagi papah hartawan kepada Reyna.
Reyna tetap menggeleng kan kepalanya.
Papah hartawan semakin bingung melihat perubahan sikap Reyna. Ada apa dengan Reyna?
Dan tak lama kemudian Reyna lantas langsung beranjak pergi meninggalkan papah hartawan.
"Reyna kenapa?." Tanya papah hartawan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri sambil memandang Reyna yang kini sudah menjauh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Andin kini semakin yakin bahwa ada sesuatu di rumah ini yang menganggu Reyna. Bahkan kini menggangu dirinya juga."Oh ya dulu juga mamah sempat denger, suami istri yang tinggal di sini tidak pernah akur selama pernikahan nya. Warga di sini juga bingung kenapa mereka bisa menikah kalau ternyata tidak ada cinta di antara nya.." ujar mamah Rosa kepada Andin dan Aldebaran.
Andin dan Aldebaran terdiam. Mencoba mencerna ucapan mamah Rosa.
"Apakah mereka tinggal berdua aja di rumah ini mah sebelumnya?." Tanya Aldebaran kepada mamah Rosa.
"Mereka tinggal berlima. 2 orang anak yang satu lebih tua dari Reyna yang satu nya masih bayi dan ibu dari istrinya.." Jawab mamah Rosa kepada Aldebaran.
"Oh ya mamah baru Ingat, sebelum kematian anak pertama nya mereka sempat liburan di Bali dan setelah pulang liburan tiba-tiba saja anak pertama nya langsung meninggal. Dan kalian tau? Anak pertama nya meninggal benar-benar banyak luka di wajah dan tubuh nya.." Ujar mamah Rosa kepada Aldebaran dan Andin.
"Serem juga yah.." Ujar Aldebaran kepada mamah Rosa.
"Kenapa mamah pengen kasih rumah ini untuk kalian karena rumah ini benar-benar langsung membuat mamah jatuh cinta. Pemandangan di sini juga sangat bagus kan?." Ujar mamah Rosa kepada Aldebaran dan Andin.
"Iya mah bagus kok, aku sama Andin juga suka. Tapi entah kenapa rumah ini benar-benar membuat aku dan Andin jadi enggak tenang. Apalagi Reyna yang tiba-tiba bicara sendiri.." Ujar Aldebaran kepada mamah Rosa.
"Benar kata mas Al mah. Aku sendiri rasanya udah enggak nyaman berada di sini sekarang. Atau aku buka kembali aja mata batin aku supaya aku tau apa yang terjadi sama Reyna dan rumah ini?." Ujar Andin sambil menatap Aldebaran dan mamah Rosa secara bergantian.
Aldebaran langsung menoleh ke arah Andin." Saya enggak akan ijinin kamu untuk membuka kembali mata batin kamu ndin.." Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Tapi mas aku pengen apa yang sebenarnya terjadi.."
"Kita bisa cari cara lain tanpa harus membuka kembali mata batin kamu. Kamu ini lagi hamil, saya enggak mau kejadian dulu terulang lagi.." Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Bener kata Al. Kamu sekarang harus benar-benar menjaga diri kamu ndin, jangan sampai mata batin kamu kembali dan kamu yang akan jadi korban nya lagi.." Ujar mamah Rosa kepada Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Yang Tak Terlihat
HororHii🙌 Mimin kali ini buat cerita yang lebih menantang dari pada sebelumnya. Karena, cerita ini Mimin buat menjadi horor dan sangat menegangkan. Tapi tenang tokoh utamanya tetap akan Aldebaran Alfahri dan Andini Kharisma Putri. Sebelum baca jangan lu...