Andin, Aldebaran, mamah rosa serta papah hartawan lantas langsung terkejut mendengar penjelasan dari Bu Salma.
"Dan kejadian itu bukan sekali dua kali, tapi udah sering sekali. Siapapun yang tinggal disana dan mereka memutuskan untuk pergi dan anak mereka yang akan jadi taruhannya." Ujar Bu Salma dengan nada serius.
Aldebaran yang menyadari perubahan wajah Andin lantas langsung menggenggam tangan nya berusaha untuk menyakinkan Andin bahwa ini semua akan baik-baik aja.
"Apa sebelumnya udah pernah di adakan pengajian?." Tanya papah hartawan kepada Bu Salma.
Bu Salma mengangguk kan kepalanya." Sudah har, setiap yang tinggal disana juga sudah mengadakan pengajian tapi tetap saja siapapun yang tinggal di sana akan di ganggu."
Mamah rosa menjadi sangat amat bersalah kepada Andin dan juga Aldebaran. Karna dia lah yang memiliki ide untuk tinggal di rumah ini.
Andin yang sudah tidak tahan lantas langsung meneteskan air mata nya. Dia sekarang bingung harus berbuat apa.
"Maafin mamah Al, ndin..andai mamah tidak memberikan hadiah rumah itu untuk kalian mungkin kita enggak akan ada di situasi sekarang.." Ujar mamah rosa benar-benar merasa bersalah.
"Gapapa mah ini bukan salah mamah. Pasti ada cara lain agar kita semua baik-baik aja.." Ujar Aldebaran kepada mamah rosa.
"Maaf sebelumnya, saran saya lebih baik kalian tidak pergi dari rumah itu. Karna kalau kalian pergi dari sana, saya takut Reyna akan bernasib sama seperti yang lain.." Ujar Bu Salma memberikan saran.
"Benar kata Bu Salma. Lebih baik kita tidak usah pergi. Saya yakin sejahat apapun makhluk halus kalau kita terus sholat dan rajin berdoa dia pasti tidak akan menganggu. Jadi yang perlu kita lakukan sekarang perbanyak lah ibadah.." Ujar papah hartawan kepada Andin dan juga Aldebaran.
"Aku mau pulang mas.." Ujar Andin dengan nada sendu kepada Aldebaran.
Aldebaran mengerti apa yang di rasakan Andin. " Iyaudah kita pulang ya. Mah, pah.." Ujar Aldebaran kepada orang tua nya.
"Salma makasih informasi nya ya.." Ujar mamah rosa kepada Bu Salma.
Bu Salma tersenyum." Ros kalau ada apa-apa jangan sungkan kabarin aku ya.. sering-sering main kesini.."
Rosa mengangguk kan kepalanya dan memeluk Salma.
"Saya yakin semuanya akan baik-baik aja, jagain cucu dan menantu kamu ya.." Ujar salma kepada mamah rosa.
Setelah berpamitan, akhirnya mereka semua pergi dari Bu Salma dan kembali ke rumah mereka. Walaupun mereka masih sangat khawatir dan tidak nyaman, tapi mereka juga bingung harus berbuat apa. Sebelum di tempati mereka juga sudah mengadakan pengajian di rumah itu. Yang sekarang mereka lakukan adalah berdoa semoga semuanya baik-baik saja.
••••••••••••••••••••••••
Kini Andin, Aldebaran, mamah rosa serta papah hartawan sudah berada di rumah. Dan sesampainya di halaman rumah, mereka melihat Reyna yang sedang asik bermain bersama boneka kesayangan nya."Semoga setelah ini enggak ada kejadian apa-apa.." Ujar mamah rosa sambil menatap Reyna.
"Iyaa mah, Al juga berharap seperti itu.."
Tanpa bicara apapun tiba-tiba saja Andin melangkahkan kaki nya meninggalkan suami serta mertua nya. Seperti nya Andin masih kepikiran soal rumah ini.
"Ndin.." Ujar Aldebaran ketika melihat Andin pergi begitu saja.
Mamah rosa memegang pundak Al." Tenangin Andin ya, jangan sampai di stres. Kasian kandungan nya.." Ujar mamah rosa kepada anak nya.
Aldebaran mengangguk kan kepalanya." Mah, pah, aku susul Andin dulu ya.." Ujar Aldebaran kepada orang tua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Yang Tak Terlihat
HorrorHii🙌 Mimin kali ini buat cerita yang lebih menantang dari pada sebelumnya. Karena, cerita ini Mimin buat menjadi horor dan sangat menegangkan. Tapi tenang tokoh utamanya tetap akan Aldebaran Alfahri dan Andini Kharisma Putri. Sebelum baca jangan lu...