Adanya pandemi covid-19 ini membuat aku tidak pergi ke kampus, tidak pergi jalan-jalan, dan tetap dirumah apapun keadaannya. Bahkan salon mama juga tutup sementara selama pandemi. Jadi setiap hari hanya ada aku dan mama dirumah sebesar ini.
"Na, nanti sore temen-temen perawat papa mau kesini"
"Mau ngapain?"
"Itu, mereka mau belajar investasi apa sih yang kemarin kamu ngajarin papa?"
"Reksadana?"
"Nah iya itu mereka mau minta di ajarin juga, nanti tolong ya"
"Oke"
"Ya udah papa berangkat dulu, kamu jagain mama di rumah"
"Stay safe, jangan lupa pake APD ya pa"
"Iya siap"
Siang ini, aku tiduran di kamar mama karena sudah bosan sekali dikamar sendirian
"Nanti temen-temennya papa di masakin apa ya Na?"
"Gak tau"
"Saran dong"
"Apa aja mereka juga mau kok ma"
Mama akhirnya diam, karena merasa sia-sia berbicara denganku dan tak berapa lama aku tertidur di samping mama
Pukul 16.00 WIB
"Galina, bangun udah sore ini ayo kamu belum sholat, belum makan juga"
Aku tak berkutik
Mama memukul punggungku pelan
"Galinaaa"
"Iya ma"
"Mama tinggal ke dapur, buruan bangun"
Setelah selesai sholat, aku turun ke dapur
"Ma, aku mau suap dong"
"Udah segede gini mau di suapin?"
"Please" aku memohon
"Iya iya, kamu tunggu di ruang tengah sana"
"ASYIK"
Aku pun menyalakan tv sambil menunggu mama
Mahasiswa semester 6 mana yang makan masih disuapin mamanya? Kayaknya cuma aku hahaha
"Berdoa dulu gih"
Sambil berdoa tangan kiriku sudah memegang kerupuk
Baru saja aku membuka mulut terdengar suara salam papa dari luar
"Ayo sini masuk, ke ruang tengah aja ya"
Padahal aku dan mama baru saja akan pindah ke ruang makan, namun teman-temannya papa sudah berada di hadapan kami
"Oh, tante lagi makan ya? Maaf mengganggu"
"Enggak, ini lagi nyuapin Galina. Sini sini duduk"
Aku terdiam,terpaku di tempat tak percaya orang yang bersama papaku kali ini adalah laki-laki yang kemarin berduet denganku
"Ayo, pindah" mama menyeret tanganku
Papa juga mengikuti kami ke ruang makan
"Siapa sih pa?" tanyaku
"Lah, kan tadi pagi udah bilang temen papa mau kesini"
"Hah? Itu temen papa?"
"Iya, dia salah satu perawat kepercayaan papa"
Sekali lagi, aku masih tidak percaya
"Ya udah, kamu cepetan kalau makan"
Siapa yang bakalan menyangka bahwa laki-laki kemarin adalah perawat di puskesmasnya papaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata
General FictionSemua ini menjadi banyak pertanyaan bagiku, apakah kamu memiliki perasaan yang sama ataukah hanya sekedar singgah untuk sementara waktu? - Galina Nyatanya jatuh cinta tidak semudah yang ada dipikiran Galina, akankah takdir mempertemukan mereka?