Sudah satu minggu ini hubungan krist dan apple memburuk, sejak mereka bertemu dengan singto minggu lalu.
Krist juga tidak berusaha untuk mencari atau membujuk apple, ia tidak punya waktu untuk itu, apa lagi perusahaannya tengah naik pesat saat ini.
Ia terlalu sibuk dikantor bahkan untuk menanyakan keseharian fiat saja ia tak sempat.
Telpon ruangan krist berdering sehingga membuat dia menghentikan kegiatannya sejenak, lalu mengangkat panggilan itu, beberapa menit setelah bicara dengan sekretarisnya, krist menyimpan telponnya di tempat semula.
Terdengar suara pintu ruangan di ketuk, krist memperbolehkan orang tersebut untuk masuk.
"Selamat pagi, tuan krist" ucap seorang pria yang baru saja masuk.
Krist sedikit terkejut saat melihat kedatangan singto. Dia memang tengah menunggu perwakilan dari kantor tempatnya selalu berkerja sama, krist malah mengira tuan godt sendiri yang akan datang, tapi ternyata tuan godt menyuruh singto menggantikan dirinya
"Ya, silakan duduk" ucap krist.Krist membicarakan apa yang akan perusahaan mereka lakukan saat berkerja sama nanti sedangkan singto hanya menyimak dan sesekali mencuri pandang ke arah krist yang terlihat semakin tampan dan dewasa.
Setelah berbicara selama 2 jam akhirnya mereka menghentikan pembahasan mereka.
"Apa phi tidak merindukanku?" Tanya singto.
Krist menatap singto yang semakin manis, walau bagaimana pun singto pernah hadir di hidupnya dan menemaninya selama 6 tahun, bahkan memberinya fiat.
"Jangan membahas masa lalu, sing" ucap krist.
"Tapi sekarang sudah bukan jam kerja lagi 'kan?" Ucap singto.
Singto beranjak dari duduknya, berjalan mendekati krist yang masih duduk dikursinya. Singto duduk dipangkuan krist, menatap mata krist sehingga membuat krist sedikit terkejut, singto seberani itu?
Singto tahu krist tak akan mampu menolak jika singto sudah bersikap manja seperti ini atau krist bisa saja sudah berubah? Tapi dilihat dari reaksi krist, singto tahu, krist masih sama seperti dulu, sulit menolak jika singto bersikap manja dan agresif padanya.
Singto mengalungkan tangannya ke leher krist dan mencium bibir krist, awalnya hanya menempel tapi singto memberanikan diri untuk melumatnya.
Krist cukup terkejut dengan apa yang dilakukan singto, tapi krist juga seorang pria yang normal, jika sudah dirayu seperti ini, ia tak akan menyiakan kesempatan. Singto sendiri yang memberikan tubuhnya? Jadi sekedar bermain-main tidak masalah.
Krist membalas ciuman singto , ia juga merindukan tubuh singto biar bagaimana pun tubuh indah singto pernah memberikannya kenikmatan selama 6 tahun mereka bersama dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf Untuk Itu✓
FanfictionMenceritakan masalah rumit rumah tangga krist dan singto, karna memang pada awalnya di dasari dengan sebuah perjanjian dan cinta sepihak. Top krist, bot sing, mpreg!